BAB 13

2.3K 156 0
                                    

Pov Kinn

Aku menyuruh Big untuk menyiapkan mobil mencari Porsche karena perasaanku mengatakan jika bukan dirumah nya iya kembali ke bar Yok.

Didalam perjalanan ada sebuah notif dari handphoneku bahwa porsche menggunakan ATM ku menaiki taksi.

Oke aku langsung segera menyuruh Big untuk kerumahnya Porsche.

Sesampai di rumah nya aku lihat dia sedang berkelahi dengan 2 bodyguardku yg sudah hampir babak belur, Porchay dan Yok hanya bisa teriak histeris melihat nya.

Bodyguardku yg bersamaku segera memisahkannya dan aku mencengkram leher Porsche sampai ke dinding didalam ruang tamunya

"Bisakah kau tidak berulah Porsche, sudahku katakan diam ditempat" teriakku dengan mengeras mencekik nya hingga dia susah bernafas

"Akh-ku ti-da" Porsche berusaha ingin mengatakan sesuatu kepadaku

"Khun aku mohon padamu, jangan membunuh phi ku. Aku hanya mempunyai satu sama lain" Porchay yg menangis histeris melihatku mencengkram kakak kesayangannya

Jika bukan Porchay mungkin aku sudah membuat Porsche pingsan lagi seperti tadi sore.

Aku langsung melepaskan tanganku dan memegang badannya yg ingin terjatuh ke lantai

. Aku membawanya ke sofa diruang tamu karena dia lemah.

"Lepaskan aku Kinn" teriak Porsche mendorongku

"Bisakah kau diam Porsche, aku sudah mencoba membantumu tpi apa yang kau lakukan padaku" teriak kinn yg menarik belakang kepala Porsche karena Porsche menarik kemejaku dengan kasar

"Phi hiks tolong mengerti kondisi kita sekarang phi, hiks aku tidak ingin kau terluka"

Porchay menangis  lirih memegang tangan Porsche agar menerima pelukannya dan aku tidak lagi menarik belakang  kepala prosche merelakan mereka berdua berpelukan

"Maafkan phi, phi tidak bermaksud membuatmu khawatir nong. Hanya saja lelaki ini membuatku kesal dan mengurungku seperti yg dikatanya bahwa aku jalangnya" ucap Porsche dengan jelas kearah ku yg kesal

"Bukannya kau bersyukur aku membantumu dari penyerangan itu" kataku kesal melihat ke Yok yg daritadi hanya menunduk

Aku mendekatinnya dan menarik keluar rumah

"Ma-maafkan aku Khun Kinn hiks"

"Mengapa kau minta maaf yok"

"Aku sungguh tidak tahu jika Porsche bisa datang kesini"

"Sudah jangan bahas itu" karenaku tau yok tidak bersalah

Tiba tiba pengawalku mendekati

"Khun Kinn, ada 2 orang yg mengikuti porsche dari hotel tetapi kita sudah menangkapnya dan mereka ada disana" kata Big dengan tegas

"Bawa mereka ke mansion utama" ucapku

"Yok kamu bisa kembali ke bar tetap mata matai untukku" pintaku ke yok

Pov Porsche

"Phi, Khun Kinn sangatlah baik dengan kita. Karena paman ati kita jadi kena imbasnya. Apa phi tidak sadar phi pernah diserang dan akupun didatangi oleh pengawal dirumah kita phi untung nya aku tidak di apa apakan phi. Kau tidak lupakan itu kan phi" kata Porchay ketakutan memelukku sangat erat

"Kau tau darimana dia baik? Bisa saja dia menjebak kita? Jangan pernah percaya pada orang lain nong apalagi dia ketua mafia Theerapanyakul"

"Phi tolong kali ini saja percaya padaku, aku hanya mempunyaimu dan aku tidak ingin kau kenapa-kenapa phi"

"Iya nong aku percaya padamu tapi tidak untuk dia"

"Ikuti kataku jika tidak aku membencimu, tidak ingin aku bicara lagi padamu"

Porchay melepaskan pelukanku dengan muka yg masih sebab dan bibirnya yg melengkung

Kinn dan pengawal masuk ke ruang tamu mengatakan

"Porsche, ayo pergi" kata Kinn menarik tanganku

"Apa-apaan sih kau ingin" teriakku

"Kau dibuntuti oleh 2 orang dari hotel , masih tidak mengerti juga. Hah ! " Mata kinn kembali menatapku dengan tatapan yg aku takuti

"Big seret dia , jika dia tidak mau biarkan saja dia mati diserang orang itu" bentak kinn yg mengarah keluar rumah

"Phi ayo ikuti saja, aku mohon aku takut phi"

Porchay menangis tersedu-sedu memohon padaku untuk mengikuti Kinn

"Tapi bagaimana dengan adikku Kinn" teriak ku frustasi

"Aku tidak akan meninggalkannya tanpamu" kata Kinn yg enggan menoleh kebelakang terus berjalan menuju mobil

"Ayo phi kita pergi" kata Porchay menarikku ke mobil

Dimobil Porchay duduk didepan dengan Big yg menyetir dan aku duduk dengannya bersebelahan enggan untuk menoleh nya karena tatapan matanya masih sangatlah seram

Suara getaran dari handphonenya Kinn membuatku ingin menoleh kearahnya

"Ada apa Pete?" Katanya dengan nada kesal

"Ah shia" teriak Kinn membuatku semakin takut dengannya.

Aku berpura-pura tidak dengar dan cukup melihat kearah jendela saja

Pov Pete

"Bagaimana bisa ayahmu seceroboh itu Vegas?"

Aku yg sedaritadi berbolak balik ruang dapur di apartement Vegas

"Aku juga tidak tau Pete rencana ayahku"

Vegas yg duduk dengan rasa cemas

"Aku akan menelpon Khun Kinn, mau bagaimanapun aku masih ketua pengawal. Aku akan bergeser ke mansion" aku merapihkan diri

Vegas masih duduk dengan cemas

"Kau jngn ikut campur, aku tidak ingin terjadi apapun padamu. Ini salah ayahmu bukan dirimu . Jika kamu ikut campur aku tidak segan akan membunuhmu" kata ku sebelum membuka pintu

"Aih Pete , Pete"teriak Vegas didalam apartemen

Aku tidak ingin membuat Vegas masuk dalam perangkap rencana ayahnya yg busuk itu.

Aku segera ke mansion utama.


Masih seru ngga ?
Lanjut ngga nih

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang