BAB 23

1.9K 120 0
                                    

Pov Porchay

Setelah aku bermain PS dengan phi Kim dan berbicara satu sama lain dengan nyaman tidak berasa waktu sudah hampir malam, phi Kim kembali ke kamar nya dan aku mandi untuk mengambil makan dibawah, sejujur nya aku masih belum bisa makan dibawah bareng dengan keluarga mafia ini walaupun diajak aku selalu beralasan.

Aku turun ke dapur membuat telor ceplok, aku tidak ingin merepotkan bibi.

"Porchay, apakah kakimu sudah enakan ?" Aku menengok kebelakang dengar suara itu

"Ooh Khun Kinn eeh phi Kinn, sudah . Aku sudah enakan"

"Mengapa kamu memasak, dimana bibi?"

"Aku yg ingin memasak nya phi Kinn, aku tidak ingin merepotkan bibi"

"Tapi lain kali jngn seperti itu" lalu bibi melihat aku dan phi Kinn sedang berbicara

"Maaf, Khun Kinn aku sudah menyuruh nya untuk diam agar aku yg memasaknya tapi" belum selesai bibi bicara

"Iya yasudah aku ingin keatas, Porchay jangan tidur terlalu malam"

"Iya, phi Kinn. Apa phi Porsche sakit?"

"Mmh tpi sudah mendingan"

"Maaf jika phi Porsche sakit nya agak bawel phi Kinn, memang dia kalau sakit agak bawel. Aku yg adik nya saja sungguh tidak tahan jika dia sakit"

"Mmh aku paham" phi Kinn tersenyum lalu ke atas

"Tidak apa bibi, percayalah padaku iya" kataku ke bibi karena ketakutan dimarahin

"Iya Khun Porchay"

"Jangan panggil aku Khun Bi, cukup nong saja iya"

Pov Porsche

Aku belum sempat berkeliling kamar Kinn yg besar, setelah ku tau ada pintu rahasia yg terbuka karena aku tidak sengaja menyenggol pajangan yg bentuknya burung elang dengan warna hitam di interior sebelah ruang ganti

Karena aku penasaran, aku memasukinya. Ruangan itu bernuansa hitam berlist gold sama dengan ruangan kerjanya tpi untuk ruangan ini ada alat alat yg tidak aku ketahui untuk apa. Mengapa Kinn menyimpan alat alat seperti itu, untuk apa. Aku mengecek isi laci panjang di samping tempat tidur dan isi nya banyak dengan kondom yg berukuran besar batang Kinn. Aku mulai berkeliling lagi dan aku menemukan foto seorang wanita cantik, dengan badan yg mungil dan tersenyum cerah.

Setelah aku mendengar suara pintu terbuka, aku berlari menuju pintu keluar ruang ganti

"Porsche, kau sudah makan ?"

"Be-belum" kataku mematung kearahnya

"Mengapa belum makan?"

"Aku menunggumu Kinn" kataku mendekat agar dia tidak curiga

"Mengapa kau berkeringat Porsche, apa kau masih tidak enak badan"

"Hmm masih, sedikit pusing saja" kataku mengajaknya keluar dari ruang ganti

"Ayo makan dibawah, ada Porchay dibawah"

"Sungguh Kinn?" Aku senang bertemu dengan adikku

"Iya, aku berganti baju dulu. Keluarlah denganku diam disini" kata Kinn memerintahkan

Pov Kinn

Mengapa Porsche seperti kebingungan setelah kedatanganku apa dia curiga aku habis bertemu dengannya, apa mungkin Pete bilang pada Porsche. Aku memeriksa bagian leherku menyakinkan bahwa tidak ada tanda darinya.
Aku segera ganti baju dan mengajak Porsche turun kebawah.

Pov Kim

"Eey nong, kau ingin kemana?" aku bertemu nya di tangga dengan nya membawa nampan makan

"Aku Ingin makan dikamarku, phi Kim"

"Turunlah ayo kebawah, kau tidak ingin bertemu phi mu. Bahkan aku belum pernah bertemu phimu" aku mengambil nampan dari nya

"Sungguh phi Porsche ada dibawah ?"

"Iya benar"

Pov Pete

"Eyy pol, arm, Pete. Kalian harus ingat jangan membuatku kesal" kata Khun thankun berjalan ke arah ruang makan

Walaupun aku ketua bodyguard tpi terkadang aku menjaga Khun thankun jika pekerjaan Khun kinn sudah selesai karena bagiku menjaga nya seperti bermain dengannya jdi tidak masalah dan beberapa kali aku menyuruh Big untuk mengurus pekerjaan aku melatih para bodyguard.

Aku, pol dan arm menggerutu untuk saling melempar suruhan Khun thankun yg berada dibelakang nya setelah sampai di ruang makan. Aku melihat Khun Kim dan Porchay sedang duduk dan mengobrol. Kapan mereka dekat.

Pov Porsche

"Sungguh aku bisa melihat Porchay kan Kinn? Kau tidak bohongkan ?"

"Lihat saja nanti" aku menaiki lift untuk turun ke bawah bersama Kinn. Dari lift aku bisa melihat diruang makan ada Porchay tpi aku tidak mengenal orang yg disebelahnya ah yg penting aku bertemu dengan adikku

"Eyy nong" aku memanggilnya dan dia menghampiriku dengan sedikit pincang

"Phi porsche, aku sangat merindukanmu" dia memelukku

"Ada apa dengan kakimu?" Porchay mendorongku berjalan ke tempat duduk

"Tidak ada apa apa phi, sungguh"

"Katakan padaku nong, sejak kapan ? Dan mengapa?"

"Ah phi terlalu banyak bicara"

"Hem jadi orang ini yg disimpan dikamar oleh kakakku" kata orang yg disebelah Porchay

"Jaga mulutmu Kim" teriak Kinn

"Eyy aku hanya terheran, semenjak aku pulang dari Jerman kau banyak berubah Kinn" katanya lagi

"Dia yg merubahkan aku menjadi lebih baik, Kim" kata Kinn dengan tekanan

"Syukurlah jika itu merubahmu" katanya anak itu

"Phi Porsche, perkenalkan aku Kim anak bungsu Theerapanyakul"

"Ooh aku Porsche"aku dan Kim bersalaman dan bertatapan tiba-tiba Kinn menyentaknya

"Jangan terlalu lama" teriak Kinn

"Ooh sangat posesiff" kata kim

"Ooohhhoo aku senang sekaliiii. Rumah ini penuh dengan orang orang tampan" teriak meriah dari kakaknya Kinn yg pernah aku lihat dari awal kerumah ini

"ck si orang aneh ini berulah lagi" kata kim

"Ish diam kau Kim, eyy pol arm Pete cepat meriahkan keluarga bahagiaku ini untuk menyambut kedatangan porsche dan Porchay serta adik bungsuku Kimhan" teriak meriah nya memberi isyarat ke bodyguard untuk melakukan sesuatu





Up berapa nih enaknya

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang