"memang benarkan perkataanku, jangan karena kau kaya Kinn kau bisa seenaknya"
"Aku tidak ingin kau terluka lagi Porsche, mengertilah"
"Kau yg harus nya mengertiku Kinn" kesalku langsung berbaring menutup selimut untuk menghindari pembicaraan selanjutnya
Kinn berjalan ke arah pintu
"Tidur kau sana diluar" teriakku mengintip sedikit dari selimut
"Ini kamarku Porsche"
"Iya ini kamarmu, kalau begitu aku yg akan tidur di luar" aku bangun untuk berpura-pura keluar sebenernya aku memikirkan tidur dimana jika aku dikamar Porchay pasti Porchay banyak bertanya
Aku duduk dan mengintip dari sudut mataku ke arah Kinn yg melihatku, aku mulai berdiri dengan kaki ku yg masih sakit aku terus berjalan melewati Kinn ke arah pintu tpi kinn tidak berkata apapun, sungguh menyebalkan
"Kau sungguh ingin aku keluar kinn" kataku merengek membalik ke arah Kinn
Kinn mendekatiku dan memelukku dengan senyuman remeh
"Mengapa kau sangat menggemaskan baby"
"Aku membencimu Kinn, kau sungguh jahat" kinn menggendongku dan berjalan ke arah ruang ganti
"Jangan bilang kau ingin membawaku ke ruang rahasiamu"
"Kau sangat pintar baby" Kinn menekan patung kecil burung elang itu lalu pintu terbuka dengan lebar
Kinn menurunkanku , menciumiku dari leher memberinya tanda yg membuatku mulai kepayang
"Kinn~" Kinn terus menciumi leherku dan perlahan membuka kancingku hingga baju ku terbuka dan mendorongku sampai mentok ke kasur yg dibelakangku
"Buka kan bajuku baby" pinta Kinn dan aku menuruti itu
Kita mulai berciuman dengan aku yg sudah berbaring dikasur, Kinn menurunkan celanaku hingga aku sudah bertelanjang tanpa sehelaipun
Kinn mulai memainkan puting ku dan terus menyesap ke putingku dan tidak lupa diberi tanda
"Eugghhh... Kinn"
Slurppp....
Emmmuucchh....
Eeeuughhhh....
Kinn mulai ke perut ku dan menciumi diarea selangkanganku yg membuatku tidak tahan dia memainkan bolaku dihisap dengan pelan dan pasti , aku menarik rambutnya dengan gemas
"Aaahhh kinnnn... Eunghhhh..." Aku menggeliat tidak tau arah seperti cacing kepanasan
Aaauuuhhhh...
Oouuhhh....
Ploppp....
Ploppp......
Slurpppp....
"Kinn... Aku ti-dak ta-han Kinn..." Aku memuncratkan cairan dan melihat Kinn seperti orang kelaparan menghabiskan semua tanpa sisa lalu Kinn mengambil kondom miliknya
"Aku tidak ingin basa basi baby" katanya menurunkan celana nya dan memakai kondomnya
"Aahh Kinn, kakiku sakit"
"Aku tidak akan melukaimu baby" biasanya Kinn memasukan lubang kenikmatanku dengan mode menungging tpi karena luka kaki dan tanganku Kinn membaringkan ku, sungguh aku malu jika kinn melihat mukaku yg tidak tahan dengan kenikmatan yg kinn buat
"Kinn pelan-pelan" Kinn mulai menggosokan pelumas diareaku perlahan kakiku diangkat dengannya dan memainkan di area hingga masuk
"Eeeuughhhh sangat sempit baby"
"Kinn~ ... Pe-lan saja"
Plopppp...
"Aaauuuhhhh Kinn jangan masuk semua" aku menangis walau sudah terbiasa tpi tetap rasanya seperti pertama
"Ini baru setengah masuk baby" Kinn merek melek perlahan dimasukin semua hingga ku merasakan mentok di perut ku
"Aah Kinn sa-kit hiks"
"Jangan menangis baby bagaimana aku memakai alat, begini saja kau sudah nangis"
Apa maksud perkataan Kinn, aku tidak paham tpi sungguh rasanya sangat sakit
"Kinn... su-dah lepas-kan hiks"
Eeughhhhh..
Aaaooohhh...
Aaahhhh...
"Sempit sekali baby nikmat"
Kinn yg menghentakannya perlahan membuatku sakit kini sudah mulai kasar dan tegang , aku menemukan titik enak ku dan aku tidak ingin Kinn melepaskannya
"Aaahhh Kinn terussss"
"Eeeuughhhh baby nikmat"
Kinn menciumiku dan aku mengunci punggung belakang kinn dengan kakiku. Aku menarik perlahan rambutnya dan Kinn terus menciumiku perlahan lidah nya main diarea mulutku. sungguh ini sangat nikmat aku tidak ingin lepas
"Aaaahhh .. euughhh... Kinn~" aku sudah mulai mengejang dan mengeluarkan cairanku lagi tpi Kinn masih terus menghentakannya tanpa henti dan semakin brutal dibuatnya
"Aku belum sampai baby, tahan" bisiknya
Kinn mulai menguasai ke leher, aku dibuatnya lagi kepayang hingga kita berdua mengeluarkan cairan kenikmatan bersama tpi ku sudah mulai lelah dan Kinn terus melakukannya hingga aku tidur terlelap, tidak tau sudah berapa ronde yg kinn buat
Pov Kinn
"Eeeyyh baby, jangan tidur dulu aku baru menikmati nya 3x" aku kesal Porsche sudah berbaring kelelahan
"Kau kebiasaan baru berapa kali sudah lelah" gerutuku mengendong Porsche keluar dari ruangan ini dan membaringkannya di kasur utama. Menyelimuti tubuh seksinya dan tidur bersama.
Pov Kim
"Eyy nong" aku memasuki kamar Porchay ingin mengajak nya main PS karena aku tidak bisa tidur tpi aku melihat nya sudah tertidur
Aku menyentuh perlahan lengannya dan memberikan tanda ternyata benar Porchay tertidur
"Aku harus mencari data pribadi nya, mungkin dibuku sekolah nya memberiku petunjuk" batinku
"Khun Kim" aku menengok ke arah orang yg memangilku ternyata itu Ken
"Aish Ken"
"Ada apa Khun Kim ?"
"Kau yg ada apa kesini"
"Aku memeriksa nong Porchay sudah tidur atau belum ternyata sudah lalu Khun Kim ada apa kesini ?"
"A-aku tdi membantu mengerjakan tugas nya dan aku hanya memeriksa nya"
"Oh oke, ayo keluar Khun Kim"
"Iya ayo kita keluar"
Aku keluar dengan Ken yg memastikan aku masuk ke kamarku
"Ken sialan"
Tok...tok...tok...
"Khun Kim, ini aku noh" aku membuka pintuku membiarkan nya masuk
"Kau lama sekali noh" kesalku
"Khun Kim tidak bisa tidur lagi ?"
"Hmm yasudah ayo kita bermain PS"
Pov Kinn
Aku terbangun dan melihat Porsche yg tertidur dengan lelap dipelukanku begitu cantik , mengapa aku sangat mencintaimu Porsche , aku tidak pernah merasakan ketakutan dalam mencintai seseorang. Aku beruntung kaulah orang nya .
"Mae... Pa... Aku lelah..." Aku sungguh terkejut mendengar Porsche melindurkan orang tuanya
Aku menciumnya dan memeluknya
"Maafkan aku Porsche sudah membuatku terluka" aku menangis memeluknya dan tertidur
Maaf kemaleman abis ngbucin sama apo
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)
FanfictieTerinspirasi dari KPTS - MAFIA - POSESIFF - ROMANSA - PEMBUNUHAN - BXB - 🔞 dibaca sesuai umur >18 homopobic dilarang keras !!!