"Big jalan" kata Kinn, dan Pete bersebalahan dengan big
"Tunggu, turunkan aku disini" kataku membuka pintu tpi tidak bisa dan big tentu saja menuruti perkataan tuannya
"Porsche" kata Kinn menoleh padaku
"Aku tidak ingin bersamamu, apa kau tidak merasa bersalah atas apa yg kau lakukan padaku Kinn" aku meneteskan air mataku dan tetap berusaha membuka pintu
"Apa maksudmu Porsche?"
"Aku ingin turun, aku tidak ingin bersamamu" teriakku
"Jangan seperti jalang yg berkeliaran sana sini Porsche" teriak Kinn, aku sontak melihat Kinn dan sungguh terkejut dengan perkataan nya
"Iya aku memang jalang bagimu, aku hanya mainan sexmu saja Kinn. Aku tau itu maka dari itu turunkan aku disini" teriakku dengan cepat Kinn mencekik leherku hingga aku susah bernafas
"Khun Kinn" Pete mencoba memanggilnya untuk menghentikannya tpi tidak didengar Kinn
"Jangan berkata seperti itu, aku tidak menyukainya Porsche" perkataan Kinn menekan padaku dan terus mencekikku dengan kuat, mungkin aku mati karena aku tidak merasakan apapun lagi
Pov Kinn
"Maafkan aku melakukan hal kasar padamu" aku memeluk Porsche yg pingsan dengan kuat, sungguh aku tidak ingin melakukannya tpi sungguh sudah habis kesabaranku
"Khun Kinn, kau tidak apa apa" Pete melihatku dan aku hanya menundukkan isyarat bahwa aku baik baik saja
Sesampai nya dimansion aku menggendong Porsche hingga kamar dan menidurkan nya di kasur dengan pelan, aku minta ke bibi untuk meminta makanan agar nnti Porsche bangun bisa makan terlebih dahulu. Porsche sangat bau alkohol,matanya yg sebab dan aku harus menggantikan bajunya.
Aku duduk diujung ranjang disamping Porsche melihat nya mulai membuka mata perlahan
"Eughh, ah kepalaku"
"Kau tidak apaapa Porsche" aku mendekatinya dan dia langsung terbangun menuju pintu. Iya aku memang salah dengan perkataanku dimobil yg membuat Porsche marah.
"Aku tidak ingin disini, buka pintu nya Kinn" Porsche masih memegangi kepalanya
"Duduk, makan dulu Porsche. Kepalamu sakit bukan?" Aku ingin mendekatinya tetapi dia berteriak padaku
"AKU TIDAK INGIN DISINI KINN, BUKAKAN PINTUNYA. AKU BUKAN LAGI JALANGMU YG BISA KAU MAINKAN SESUKAMU" aku yg menerima perkataan Porsche karena aku tau salah aku mencoba mendengar kan perkataannya
"KAU SUNGGUH TIDAK MERASA BERSALAH PADAKU KINN" Porsche menangis lirih membuatku tidak tahan sebenarnya apa yg telah aku lakukan hingga dia sebegitu marahnya padaku
"Apa yg kulakukan padamu Porsche?" Aku mencoba untuk sabar
"KAU MENGANGGAPKU APA KINN, JIKA KAU MENCINTAINYA LAKUKAN TPI JANGAN MENYAKITIKU" teriak Porsche membuatku semakin tidak sabar
"Siapa yg kau maksut Porsche, aku tidak paham"
"Kau bersama dengan wanita yg persis difoto ruangan tersembunyimu Kinn" katanya makin lirih, aku yg mendengar tentang wanita gila itu sungguh amat marah. Apa yg dia lakukan pada Porsche sehingga Porsche sangat marah. Aku kehilangan kesabaranku dan aku membanting makanan untuk Porsche makan.
"APA YG DIA LAKUKAN PADAMU PORSCHE, MENGAPA KAU MEMBAWA BAWA DIA" Teriakku dan Porsche maju tanpa disadarinya dia menginjak pecahan piring yg tadi aku banting
"Jadi itu benar kau kinn hiks, kau bahkan membelanya. Iya Aku hanya jalang mainanmu Kinn hiks"
"Kakimu berdarah Porsche, diam disitu aku akan menyuruh Pete memanggil dokter"
"BUKAN KAN PINTUNYA ATAU TIDAK AKU AKAN MELUKAI DIRIKU SENDIRI" Porsche mengambil pecahan piring ke pergelangan tangan dan mencoba menggubrisku agar bisa ku bukan pintu nya
"Kau sungguh ingin aku bunuh diri Kinn" Porsche menekan pecahan ke pergelangan dan benar pergelangan nya sudah mulai meneteskan darah. Aku sungguh frustasi aku mencari remot pintu dan membiarkan porsche keluar dengan berceceran darah di kaki dan tangannya
"TIDAK AKANKU PERBOLEHKAN KAU KELUAR DARI RUMAH INI PORSCHE" Teriak ku frustasi , menyuruh Pete menutup gerbang dan semua bodyguard menjaga nya agar Porsche tidak keluar
Pov Porsche
Kau sungguh bodoh mempercayai lelaki sepertinya, kau sungguh bodoh Porsc. Aku berjalan dengan pincang dan kakiku berceceran darah. Aku menaiki lift dan turun ke pintu utama tpi para bodyguard telah berdiri tertib pasti itu suruhan Kinn agar aku tidak bisa keluar.
"Minggir, aku ingin keluar"kataku pelan
"Maaf Khun Porsche, aku tidak bisa membukanya"
"SUDAH KU BILANG MINGGIR , AKU INGIN KELUAR" teriakku sudah sangat frustasi
"Maaf Khun Porsche, aku sungguh tidak ingin dibunuh Khun Kinn"
"Aah menyebalkan"
Aku berjalan menuju lift tidak mungkin aku kembali ke kamarnya, aku sungguh tidak ingin bertemu dengannya lagi. Aku teringat bahwa Porchay masih diluar lebih baik aku pakai dulu kamarnya dan mengambil barang nya. Luka kakiku, tanganku sungguh sakit, kepalaku juga masih sakit. Aku kekamar Porchay, lalu ke toilet agar darah terhenti dan melihat ada handuk kecil aku ikat pergelangan tanganku dan kurobek kaos milik Porchay untuk mengikat kakiku yg kena pecahan piring atas perbuatan Kinn.
Tidak lama aku berbaring ada ketukan pintu dari bibi memberiku makan tpi tidak ku buka, aku sungguh lelah. Mengapa aku seperti ini.
Pov Kinn
"Beri Porsche makan hingga pintu nya terbuka dan Pete pantau porsche dari cctv" setelah Porsche tidak pulang semalam aku menyuruh pengawalku memasang cctv agar ku tau mungkin Porsche ada dikamar Porchay.
Aku memberikan waktu pada Porsche, agar marah nya mereda dan bisa dibicarakan baikbaik. Bibi pelayan membersihkan kamarku, aku dan Pete mengerjakan beberapa pekerjaan yg masih belum terurus dan membahas masalah dengan Vegas mengenai Porsche.
"Apa yg dikatakan Porsche,Kinn?" Kata Vegas membuyarkan lamunanku. Apa aku harus memberitahu nya.
"Aku bingung dengan perkataan Porsche"
"Maksutmu Kinn ?"
"Sepertinya Porsche bertemu dengan ploy " kataku membuat Pete dan Vegas terkejut
Ada yg nonton konser kpwt ngga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)
FanfictionTerinspirasi dari KPTS - MAFIA - POSESIFF - ROMANSA - PEMBUNUHAN - BXB - 🔞 dibaca sesuai umur >18 homopobic dilarang keras !!!