BAB 81

1.1K 118 7
                                    

Aku mebenarkan posisi Porsche dan menyelimuti nya

Karena aku masih marah padanya dan Porsche pun tau, aku memilih tidak memeluknya dulu walau sebenarnya aku sangat ingin memeluknya

Pov Kim

Aku memasuki kamar Porchay, Porchay sedang sibuk dengan belajar nya

"Jangan tidur terlalu malam nong"

"Owh i-iya phi"

"Kau malu padaku ?"

Aku duduk di kasur melihat nya yg agak canggung

"Untuk apa phi Kim ?"

"Karena aku mencium pipi mu"

"Oh ku rasa karena phi tidak sengaja"

"Jika sengaja bagaimana nong ?"

Porchay hanya memikirkan dan menatap ke jendela

"Lupakan lah, aku tidur duluan"

"Mmm"


Pov Porchay

Ada apa dengan phi Kim , sungguh membuatku malu

Oh phi Porsche cepat lah pulang , aku tidak ingin terus terusan sekamar dengannya

Pekerjaan rumah ku sudah selesai , dan aku akan tidur di samping phi Kim

Aku sengaja tidur di ujung ranjang tiba tiba phi Kim menarikku untuk menghadap nya dan phi Kim memelukku

"Tidur nong"

"Mmm" kataku melihat wajahnya yg tampan , Alis nya yg tebal, bulu mata nya yg panjang dan juga lentik , bibirnya yg tidak begitu tipis tpi cantik

Tanpa ku sadari aku tersenyum tipis melihat nya

"Aku memang ganteng nong"

"Aish phi ini sama nya dengan phi thankun" kataku agak menjauhinya tpi phi Kim terus memelukku erat ke tubuhnya

"Good night"

Setelah mendengar kata phi Kim , aku tidak memikirkan apapun


Pov Kinn

Aku sudah rapi tinggal turun untuk terbang ke Paris mengurusi pembukaan kasino ku

Telepon ku bergetar tanda telepon masuk dari Vegas

(Kinn, ku rasa aku langsung segera ke Paris)

"Baiklah, aku akan menyusul"

Aku melihat Porsche yg terbangun melihatku , aku menutup teleponku

Aku berjalan ke arah dapur kecil untuk membuatkannya teh hangat

Porsche berjalan mendahului ku dan berada didepanku menangis

"Kau tidak hiks boleh pergi hiks Kinn"

"Awas aku sudah terlambat" aku jalan meninggalkan Porsche

Dan Porsche terus berjalan menghalangi jalanku untuk membuat teh

"Tidak boleh hiks pergi Kinn hiks" teriak nya menangis

Aku mendekati nya yg membuat Porsche ketakutan

"Bukan kah kau mengizinkan ku kemarin ?"

"Tapi kali ini hiks aku tidak ingin hiks kau pergi Kinn hiks"

"Apa aku harus mengikuti pembohong seperti mu"

"Maaf kan aku hiks Kinn"

Aku mendorong nya berjalan ke arah lift dan Porsche sekarang berada didepan lift

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang