BAB 26

1.7K 126 0
                                    

Aku sungguh tidak bergerak, sangat sakit hatiku dan aku meneteskan air mataku. Walaupun aku tidak melihat jelas bahwa itu Kinn tpi itu jas yg dimilikin Kinn. Semenjak aku tinggal dikamarnya semua ruang ganti aku yg mengurus nya dan wanita itu persis dengan Poto yg berada di ruangan tersembunyi Kinn.
Aku mencoba tegar sampai keluar bar. Aku tidak berpamit dengan phi Yok, aku segera menemui Tem untuk meminta nya menginap dikosan nya dan membawa Jom yg sedaritadi sudah teler

"Kau tidak apa Porsc?" Tem bertanya denganku setelah merebahkan Jom dikasur

"Tidak Tem, sungguh" kataku lirih

"Kau ingin minum bro?"

"Hmm" sungguh aku sudah tidak sanggup untuk menahan airmata ini mengapa begitu sakit

"Jika kau mau menangis, menangislah aku tidak akan menganggumu bro"

"Tem, pernah kah kau sakit hati begitu dalam sampai kau berfikir kau sangatlah bodoh" aku menangis didepan Tem sembari meminum yg sudah disediakan oleh Tem

"Aku tau, kau baru berpacaran dengannya bukan ?"

"Apa aku sangat begitu keliatan Tem?"

"Iya bro, aku mengenalmu sudah begitu lama Porsc. Aku paham betul dirimu"

"Apa yg harus kulakukan Tem?"

"Tenangkan dirimu dulu, kau boleh memakai kosanku"

"Maaf aku sudah merepotkanmu"

"Sesekali merepotkan ku tidak apa Porsc, apa untungnya kita bersahabat jika tidak bisa diandalkan satu sama lain"

Pov Kinn

"Pete, ayo kita pulang"

"Hey mentang mentang sudah punya kekasih baru ingin nya pulang terus" goda Tay

"Kekasih manisku pasti sudah menungguku dikamar dengan body nya yg seksi tanpa sehelaipun" kataku dengan bangga

"Aiiihhh wuuuhhh takut" kata Time meliriknya

Aku langsung pamit dari ruang VVIP ini dan bersalam dengan yok yg pernah membantuku menjaga Porchay dan alih alih dia juga berperan dalam bar ku ini

"Yok , aku pulang"

"Oh siap Khun Kinn, dimana Porsche?" Yok berbicara seolah melihat Porsche bersamaku

"Dia tidak ikut, dia pergi dengan Porchay ke makam orang tuanya"

"Tapi tdi dia pamit denganku bertemu denganmu Khun Kinn"

"Sungguh ?"

"Hmm sungguh Khun Kinn, aku tidak berani bohong denganmu" perkataan Yok membuatku bingung atau dia mabuk

Sesampai di mansion utama aku segera ke kamar berharap Porsche sedang menungguku, aku melihat ke kamar dan mencarinya bahkan aku membuka ruangan rahasia dia tidak ada. Aku memanggil pete untuk mengecek ruangan mana pun untuk melihat kepulangan Porsche tetapi nihil tidak ada yg melihat kepulangan Porsche dan kamar Porchay pun kosong masih ada beberapa barang yg tersisa, aku teringat bahwa Kim akhir akhir ini sering bermain dengan Porchay mungkin Kim tau nomer Porchay untuk menghubungi memastikan tidak terjadi apa apa.

"Kim, apa kau punya nomer Porchay?"

"Tidak, mengapa ?"

"Porsche dan Porchay belum pulang daritadi"

"Mungkin dijalan macet,sabarlah tpi kinn kemana mereka pergi?"

"Ke makam orangtuanya"

"Iya wajar saja mereka merindukan orangtuanya makanya agak sedikit lama"

Perkataan Kim membuatku agak sedikit lega, iya benar aku tidak boleh berfikir negatif dulu. Aku kembali kekamar dan Pete menemuiku

"Khun Kinn, bagaimana jika omongan phi Yok sungguh benar melihat Porsche?"

"Coba kau hubungi yok dan minta cctvnya. pastikan Porsche terlihat" kataku menekankan Pete tpi aku tidak ingin berpikir untuk negatif terakhir kali aku tidak memperbolehkan Porsche bertemu dengan adiknya dan Porsche sangat marah besar padaku dari pada itu aku memberikannya pengertian

Aku tunggu hingga tengah malam dengan minuman yg sudah mulai memabukanku dikamar tiba-tiba Pete masuk

"Khun Kinn, ini ?" Pete memperlihatkan iPad kepadaku dengan cctv bar Yok dan benar itu Porsche tpi dia keluar dengan temannya yg terakhir kali bertemu dengannya di bar yok

"Cari alamat temennya Pete" kataku teriak

"Siap Khun Kinn" Pete keluar dari kamarku

"Kau bilang hanya sebentar Porsche, ini sudah jam 2 malam dan kau belum pulang juga" kesalku melemparkan gelas yg sedang kupakai minum

"Jika bertemu akan ku tusuk kau hingga tidak bisa jalan Porsche" aku sudah sangat geram

Pov Vegas

"Pete, angkat telepon ku ini sangat penting" batinku , aku terus telepon nya berkali kali tetap nihil

Pov Porsche

Aku yg sudah mulai mabuk dan mataku sudah sangat perih karena menangis dan melihat Jom dan Tem sudah tertidur. Akupun ikut tertidur disofa.

"Eyy Porsche, kau ingin makan apa ?"

"Emm apa saja" kataku dengan sedikit pusing dan mataku yg masih sembab

"Aku dan Jom akan keluar membeli makan, kau tunggu disini"

"Mmm" aku masih dengan posisi yg sama dan masih menutup mataku belum berapa lama kepergian Jom dan Tem aku mendengar suara pintu terbuka

"Cepat sekali kau membelinya, apa dompetmu tertinggal" kataku masih merem

Aku merasakan suara orang berjalan ke arahku ketika ku ingin membuka mataku orang itu langsung menutupi hidungku dengan sebuah kain dan aku merasa sangat pusing hingga aku tidak tahu lagi keadaan itu


Liat phi Mile galau dipostan Ig nya grgr apo covid, lucu juga iya 😂🤣

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang