BAB 21

2.2K 134 1
                                    

"Maksudmu Vegas?" Teriak Kinn

"Hey santai lah"

"Mengapa kau bawa bawa Porsche, apa yg salah padanya" kinn sangat penasaran

"Aku akan memberitahumu tpi kau berjanji padaku mengenai Pete yg tdi kita bicarakan"

"Kau tau aku bukan ? Tidak pernah aku melanggar janjiku" Perkataan kinn memang benar walaupun Kinn keras kepala dan dingin tpi dia bisa diandalkan

"Kau tau ayahku mencuri senjata keluarga kita?"

"Hmm, lalu?"

"Ayahku bekerjasama dengan ploy, tujuan ayahku memang awalnya mencari kekuasaan agar keluarga utama memohon pada keluarga minor. Aku juga tidak paham pikiran ayahku"

"Lantas dengan ploy?"

"Ploy ingin menarik perhatianmu jdi ayahku ditipu oleh nya, bodoh nya kau hanya fokus pada keponakan paman ati yaitu Porsche"

"Aku hanya tidak ingin Porsche dibunuh oleh ayahmu yg tidak bersalah"

"Kau tidak berfikir mengapa Porsche sangat diinginkan oleh ayahku Kinn"

"Maksudmu Vegas"

"Ayahku awalnya memang ingin mencari tau lebih dalam tentang paman ati tpi setelah melakukan penyerangan terhadap Porsche, Porsche pandai bela diri sehingga ayahku menginginkan Porsche menjadi bodyguard nya"

"Shia, lalu mengapa kau memberitahuku ? Kau tidak takut ketauan ayahmu ?"

"Aku tau walaupun ayahku menginginkan aku menjadi seperti kamu dan ayahku tergila gila ingin menjadi ketua Theerapanyakul tpi aku tidak seperti itu lagi Kinn. Semenjak ku bertemu Pete dunia ku sudah berbeda. Pete menyadarkan ku hanya saja ayahku tidak tau"

"Cinta membuatmu gila Vegas" kata Kinn mengejek

"Kinn, kau mau apa dari Porsche?"

"Maksudmu?"

"Kau tidak pernah membiarkan siapapun masuk ke kamarmu apalagi dibiarkan menginap, tanpa kau sadari kau melindunginnya dan memberinya ruang" aku hanya melihat Kinn dengan tatapan kosong

"Jangan beri harapan jika kau jadikan dia bonekamu Kinn"

"Aku tidak seperti itu Vegas" katanya menekannya

"Lalu kau mau apakan dia Kinn, aku memang bukan sepupumu yg baik tpi aku hanya beri nasihat kepadamu"

Pov Kinn

Aku memikirkan perkataan Vegas berulang kali, apa aku salah tpi aku masih tidak mengerti mengapa seperti ini, aku teringat Porsche tdi ku bentak hingga dia menangis

Cekrek

Aku melihat Porsche berjalan mondar mandir ketika aku masuk dia terdiam melihat ku dan aku langsung mengarah ke kasur

"Aku ingin kekamar Porchay" katanya kesal menuju pintu

"Porsche, duduklah" aku merintahkan nya duduk diatas kasur

"Aku tidak ingin bersamamu Kinn hiks, kau selalu bentakku hiks" Porsche mulai menangis

"Porsche jangan membuat ku semakin rumit" kataku menekannya

"Duduklah sini" kataku menepuk kasur untuk nya disampingku, dia segera berjalan ke sampingku tpi berjarak

"Maafkan aku Porsche, sudah membentakmu, sudah membuatmu sakit" kataku mengarah kan kepalanya keaku

"Kau jahat Kinn"katanya enggan melihatku

"Iya aku tau, maka dari itu maafkan aku"

"Hmm" Porsche mulai menatapku dan aku menghapus airmata nya

"Jangan menangis lagi, aku tidak suka melihatmu menangis"

"Kau yg membuatku menangis" aku segera memeluknya

"Kinn, apakah kau serius denganku" perkataan Porsche membuatku semakin bimbang dengan perasaanku

"Hmm aku serius padamu Porsche"

"Bukan karena kau ingin melindungiku dari penyerangan itu kan ? Kau sungguh menyayangi ku?"

Mungkin memang harus kucoba agar ku tau, Vegas saja bisa memasukan Pete didalam hidupnya dan Pete menerima itu

"Hmm sungguh Porsche"

"Tapi Kinn" kata Porsche terdiam

"Apa Porsche, katakanlah"

"Tidak, tidak jadi" katanya tersenyum

"Bilang, atau ku tidak ingin berbicara padamu"

"Kau pasti ngsex kepada banyak orang, sedangkan ku pertama untukmu"

"Batangku masuk hanya ke lubang Porsche, batangku hanya dihisap tidak dimasukkan ke lubang. Kau fikir aku lelaki sembarangan"

"Jangan berbohong padaku Kinn"

"Aku tidak berbohong Porsche, jika kau tidak percaya padaku ayo kita lakukan tes kesehatan"

"Kau yakin Kinn, kau tidak takut"

"Iya aku yakin Porsche" kataku kesal

Dia memelukku dan kita berciuman lalu tidur lagi karena sejujurnya efek obat tidur Porsche membuatnya ngantuk dan aku kurang tidur menjaga Porsche demam

Pov Pete

Aku menarik Vegas ke kamarku dan banyak bodyguard lain menatapnya tpi aku menyakinkan untuk tidak ada apa apa. Aku ketua bodyguard jadi mereka bisa percaya padaku.

"Jadi ini yg ingin kau katakan pada Khun Kinn" kataku

"Hmm, agar dia tidak macam macam padamu Pete" katanya kesal

"Khun Kinn tidak mungkin seperti itu, aku mengenal nya baik Vegas"

"Terus saja kau membahasnya didepan kekasihmu" karena melihat nya kesal aku mencium pipi nya dan seperti biasa kita melakukan adegan ranjang

Pov Kim

"Bilang pada nya, aku sedang sibuk" aku menyuruh noh untuk thankun tidak menggangguku

"Siap Khun Kim, tapi bagaimana jika Khun thankun kesini"

"Noh, katakan saja apapun itu. Aku sungguh tidak ingin main dengannya"

"Siap Khun Kim" melihat noh membuka pintu aku melihat anak lelaki itu memasuki kamarnya

"Atau ku ganggu saja dia" batinku menuju kamarnya, aku segera masuk

Cek..rek...

"Phi Porsche kah?" Teriaknya yg sedang dikamar mandi

Aku terdiam dan melihat sekeliling ruangannya lalu aku terdiam ketika dia berada didepan pintu kamar mandi dengan hanya memakai celana dalam nya

"Mau apa kau?" Katanya teriak lalu masuk kedalam kamar mandi

"Oh maaf nong, aku tidak bermaksud"

"Heeyyy adikku yg manis, kiiiimmm~~~" teriak dari luar suara si manusia aneh

Aku bingung sekarang harus apa

"Hey keluarlah" Anak laki laki itu menyuruhku keluar dengan mendorongku arah pintu yg sudah berpakaian lengkap

Aku dengan segap menutup mulutnya berkata "ssttt" dan menunjuk ke arah pintu "ada orang aneh diluar sana" dengan suaraku yg pelan tapi dia hanya melihatku

"Oh pol jika kim tidak ada bagaimana kita bermain dengan Porchay saja" kata kakaku diluar pintu

"Eeh phi" teriak anak laki-laki itu

"Kau mendengarkan pol ?" Kata kakaku lagi

"Dengar apa, aku tidak mendengar apapun Khun Thankun" kata pol si bodyguard nya





Lanjot ngga nih ?


KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang