Porsche sudah meneteskan air matanya dan memejam kan matanya
"Jawab Porsche" kataku menekan
"Hiks Kinn hiks"
Pov Porsche
Aku sangat takut , aku tidak apa yg harus aku lakukan
Aku memegang tangannya dengan kedua tanganku yg mencengkram pipiku dengan tangan satunya
"Lihat aku Porsche" tekan Kinn
"A-ku hiks ta-kut hiks Kinn"
"Bukankah kau tau aku seperti apa ? Kau masih berani melakukannya" lepas tangan Kinn pada pipiku
Bibirku yg masih sakit makin terasa sakit , Kini Kinn menarik pundak kedua ku untuk berhadapan dengannya
"Ma-maaf kan hiks aku Kinn hiks" aku menangis dengan menundukkan kepala ku
"Hanya itu saja yg kau katakan Porsche" teriak Kinn
Aku makin menjadi menangis karena Kinn terus berteriak dan meremas pundak ku
"Jangan menangis Porsche" teriaknya lagi
Aku masih menunduk dan menangis pecah dengan suara tangisan ku yg semakin tidak terkontrol , kurasa tangisanku memecahkan suara ke seluruh lantai ini
"Ma-maaf biks kan hiks a-ku hiks Kinn"
"Lihat mata ku Porsche" tekan Kinn ke wajahku
"Kau sungguh tidak ingin melihatku"
Aku memberanikan diri untuk menatap perlahan ke wajahnya yg kini sudah sangat marah seperti ingin memangsa
"Kau tau kesalahan mu apa Porsche"
"Jawab"
"Iya hiks Kinn" aku melihat ke matanya yg masih menangis
"Kalau begitu diam , jangan menangis"
"Ti-dak hiks bisa Kinn hiks"
"Ku bilang diam Porsche, kau tidak paham itu"
Aku masih menangis dan aku menunduk an kepalaku , aku takut melihat Kinn
"Fikirkan apa yg telah kau perbuat, paham" kata Kinn meninggalkan ku ke kamar tanpa ditutup kembali pintu nya
Aku masih menangis setelah apa yg terjadi , perlahan aku sudah mulai mengontrol tangisan ku tiba tiba pelayan datang membawakan makan malam yg aku rasa aku tidak ingin memakannya
"Kau tidak apa Khun Porsche ?" Bibi itu bertanya padaku
"Jika sudah mengantarnya kau boleh keluar" tegas Kinn yg tiba tiba saja muncul di pintu
"Iya siap Khun Kinn"
Bibi pamit segera berjalan ke lift , aku masih diposisi yg sama
Kinn berjalan ke arah lift , mengoperasikan lift yg aku tidak paham apa yg di lakukan nya
"Kau tidak ingin makan ?"
Aku hanya mengangguk agar Kinn cepat pergi , karena aku melihat Kinn memakai jubah mandi nya
Kinn berjalan ke dalam yg membuatku sedikit lega , aku duduk mendekatkan kakiku ke dada dan mengarahkan wajahku menunduk ke kakiku
Kau memang bodoh Porsche, membuat siang jinak marah
Pov Kinn
"Kau tanggung akibat nya sendiri Porsche" batinku melihat ke arah kaca kamar mandi
Selesai aku mandi , aku menghampiri Porsche yg duduk masih menangis kecil menunduk ke kakinya yg berada dipeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)
FanfictionTerinspirasi dari KPTS - MAFIA - POSESIFF - ROMANSA - PEMBUNUHAN - BXB - 🔞 dibaca sesuai umur >18 homopobic dilarang keras !!!