•••
Gemerlap lampu kota, suhu dingin serta tenda warna warni yang berjejer di sepanjang jalan. Suasa malam hari selalu berhasil membawa nuansa tersendiri, orang-orang dewasa dengan langkah lesu yang baru saja pulang bekerja, anak-anak muda yang tengah menikmati masa kebebasannya serta pedagang kaki lima yang mulai membuka stand jualan mereka.
Di salah satu tenda orange, terdengar candaan serta gelak tawa yang menunjukkan dengan jelas bahwa para pelanggan di dalamnya sedang bersenang-senang sembari melepas penat setelah berurusan dengan dokumen dan juga klien menyebalkan hampir seharian. Minho juga berada di sana, turut menjadi salah satu dari orang-orang dewasa yang tengah menegak beberapa gelas soju serta menunggu daging matang sembari berbincang dengan rekan kantornya yang baru.
"Mari bersulang untuk rekan baru kita!"
Ting!
Gelas kaca berdenting, menjadi penanda untuk mereka supaya segera menegak minuman beralkohol yang terasa menghangatkan badan di tengah dinginnya udara malam.
"Hahaha semoga ke depannya kita bisa bekerja sama dengan baik, Minho."
"Tentu, mohon bimbingannya kak."
Minho cukup menikmati situasi ini, sungguh. Hanya saja, dirangkul akrab oleh senior perempuannya di kantor membuat pemuda berhidung bangir itu sedikit kikuk. Bukan apa-apa, ia hanya merasa kagum pada pandangan pertama. Dahyun adalah gadis cantik nan ramah dengan rambut hitamnya yang mampu membuat Minho terpikat, merupakan kebaikan semesta karena ia ditempatkan pada divisi yang sama dan bisa langsung akrab dengan sosok anggun tersebut.
Ah ya ngomong-ngomong, ini adalah hari pertama Minho bekerja di tempat baru, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi pakaian dengan brand yang cukup terkenal. Ditugaskan pada bidang yang ia sukai membuat beban Minho sedikit berkurang sehingga ia bisa beradaptasi dengan baik, pemuda tampan tersebut bekerja pada bagian editing model serta produk-produk perusahaan yang akan diekspos ke media sosial nantinya.
Sepertinya ia akan betah dengan pekerjaan baru ini, lingkungan kerja dan juga rekan-rekannya di kantor cukup menyenangkan. Lalu di sinilah mereka berakhir sekarang, Dahyun mempunyai ide untuk membuat perayaan kecil kecilan sepulang bekerja untuk menyambut kedatangan Minho. Dan ya, hal itulah yang menjadi alasan di balik botol botol soju serta cemilan ringan yang kini berserakan di atas meja.
"Hahaha, aku rasa sudah cukup untuk malam ini. Aku harus kembali bekerja besok." Pria dengan rambut klimisnya segera berdiri lalu merenggangkan tangan sembari melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia harus pulang, ada sosok terkasih yang sudah menanti di rumah.
"Jinyoung benar, aku juga akan kembali. Terima kasih atas waktunya."
Beberapa dari mereka turut bangkit lalu mengeluarkan uang masing-masing untuk membayar pesanan. Sebelumnya Minho sudah menawarkan diri untuk mentraktir seluruh biaya soju serta daging yang mereka habiskan namun para seniornya itu segera menolak dengan alasan bahwa Minho baru bergabung di perusahaan, ia harus berhemat sebisa mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To My Home [Minsung] ✔
Fiksi PenggemarHan Jisung hanyalah pemuda biasa yang diminta oleh ibunya untuk pergi ke karnaval di desa supaya bisa mendapat teman. Ia tak pernah menyangka jika ucapan wanita berpakaian gipsi tentang fenomena bintang jatuh akan menjadi kenyataan. Lee Minho hanyal...