•••
"Ji, Jisung. Han Jisung!" Minho memanggil nama sang kekasih, mengacak rambut frustasi karena tak mampu menemukan Jisung dimanapun.Sepertinya anak itu belum pergi jauh, Minho sudah mengecek ke seluruh tempat yang kemungkinan akan didatangi Jisung hingga lokasi paling aneh sekalipun- toilet umum misalnya.
"Hiks," isakan samar terdengar, langkah Minho langsung terhenti. Ia membatalkan niatan untuk keluar, beralih mendekati bilik paling ujung sembari menajamkan pendengaran.
Tok Tok!
"Ji, kamu di dalam?"
Tak ada jawaban tapi isakannya terdengar semakin keras. Yakin bahwa sosok tersebut adalah tupai kesayangannya, Minho lantas meminta izin untuk mendobrak pintu bilik tersebut. Peduli setan jika ia sudah melakukan tindak kriminal karena melakukan perusakan fasilitas publik, yang Minho inginkan sekarang hanya mendekap tubuh mungil Jisung lalu menenangkan anak itu dari tangis pilunya.
Brakk!
Dan untung saja yang berada di dalam sana memang benar Han Jisung. mengabaikan aroma toilet yang sedikit tidak enak meski sudah tertutupi wangi dari cairan pembersih lantai, Minho lantas menarik tubuh Jisung untuk berdiri lalu ia peluk dengan erat.
"Hiks Minho, maafkan aku."
"Sttt...jangan meminta maaf, semua akan baik-baik saja." Minho hadiahkan satu kecupan di pucuk kepala Jisung, mengelus rambut halus tersebut dengan lembut lalu beralih mengusap air mata yang masih berjatuhan.
Hati Minho terasa sedikit terenyuh, ia turut merasa sakit ketika melihat Jisung yang tengah bersedih.
"Kita pulang Ji." tanpa menunggu lama, Minho langsung menggendong tubuh mungil Jisung ala piggy back, memastikan bahwa ekor tupainya aman di dalam pakaian lalu membiarkan Jisung menyembunyikan wajah di pundaknya selama perjalanan.
Minho sungguh akan membolos dari pekerjaan, biarkan saja dirinya terkena teguran atau apalah itu nanti. Yang menjadi prioritas Minho sekarang hanyalah Jisung, Han Jisungnya.
━━━━━━━━━ ✦ ━━━━━━━━━━
c o m e t o m y h o m e
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━"Sudah Ji, berhenti menangis ya? Aku akan mengurus semuanya." Minho mendudukkan diri di pinggir kasur, menyerahkan segelas air hangat ke arah Jisung karena sejak tadi anak itu tak berhenti menangis. Minho sedikit khawatir, tenggorokan Jisung bisa saja menjadi kering lalu suaranya berubah serak.
Beruntung Jisung bisa sedikit lebih tenang meski hidung serta pipi gembilnya masih terlihat memerah. Keadaan tentu tak seburuk yang dibayangkan, hanya saja Jisung terlalu ketakutan saat mendapati video tentang dirinya langsung menyebar di sosial media. Ternyata ada yang merekam, terlebih lagi kejadian tadi terlihat cukup jelas dari cctv perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To My Home [Minsung] ✔
أدب الهواةHan Jisung hanyalah pemuda biasa yang diminta oleh ibunya untuk pergi ke karnaval di desa supaya bisa mendapat teman. Ia tak pernah menyangka jika ucapan wanita berpakaian gipsi tentang fenomena bintang jatuh akan menjadi kenyataan. Lee Minho hanyal...