•••
"Emhh!" Jisung terbangun dari tidur begitu mendengar suara alarm yang berbunyi keras. Tangan langsung ia ulurkan, mematikan alarm lalu beralih membangunkan Minho supaya sang kekasih tak terlambat bekerja."Minho, bangun." tubuh yang tengah memeluknya erat digoyangkan pelan, Jisung perlahan mengangkat lengan Minho yang melingkar di pinggang sempitnya meski hal itu berakhir sia-sia.
"Minho astaga, bangun!" Jisung mengguncangkan tubuh Minho lebih keras, sejak tadi pemuda tampan itu hanya bergumam "lima menit lagi" lalu makin mengeratkan dekapannya pada Jisung. Tentu saja hal ini sangat merepotkan, jika Jisung terlena kemudian kembali memejamkan mata, bisa-bisa pagi Minho akan diawali dengan rentetan omelan dari senior di kantor.
Suhu dingin serta kantuk yang masih menyerang membuat Minho malas bangkit dari tempat tidur, ia tak ingin membasuh tubuh, tak ingin pergi bekerja dan tak ingin meninggalkan Jisung di sini. Bisa-bisa Hyunjin kembali datang lalu membawa tupai kesayangannya pergi.
"Ji, aku akan izin gak ke kantor hari ini." Minho menarik tubuh Jisung makin dekat, membenamkan wajah di leher yang lebih muda lalu menduselkan diri di sana. Aroma Jisung sangat lembut bahkan ketika bangun tidur seperti sekarang.
Alis Jisung menukik perlahan, ayolah, apakah sosok di hadapannya ini tak sadar bahwa ia sudah menghabiskan jatah libur bulanan dengan membolos beberapa hari lalu?
"Gak, gak ada izin izin. Kamu harus pergi kerja Minho~" Jisung mulai merengek, merasa kewalahan dengan lengan Minho yang tak kunjung mau lepas darinya.
Reaksi menggemaskan dari Jisung membuat Minho terkekeh pelan, perlahan pelukan ia longgarkan, mensejajarkan wajah lalu mencuri satu kecupan singkat pada bilah ranum sang kekasih.
"Hahaha baiklah baiklah, aku akan segera mandi." Minho berucap lembut, mengulas senyum teduh lalu menghadiahkan elusan lembut pada pucuk kepala yang lebih muda.
Jisung menganggukkan kepala, membalas kecupan di pipi lalu hendak menjauhkan diri guna menyiapkan sarapan untuk mereka berdua- itupun kalau saja ia tak melihat reaksi kebingungan yang Minho pasang saat ini.
"Ada apa Minho?"
"Ji, coba tundukkan kepalamu sebentar?"
Jisung merasa sedikit curiga tapi tetap menuruti ucapan Minho, apakah ini bagian dari modus yang sedang pemuda itu jalankan?
Terjadi keheningan selama beberapa detik, membuat rasa penasaran semakin membuncah di dadanya, "Ada apa?" lagi, Jisung kembali melontarkan tanya karena Minho tak kunjung bersuara.
"Ji, sejak kapan telinga tupaimu menghilang?"
Mendengar ucapan barusan, sontak saja Jisung menegakkan kepala kembali lalu meraba area rambutnya demi mencari keberadaan telinga yang selama ini menghiasi. Ia pikir Minho sedang bercanda namun begitu menyusuri beberapa kali- memang benar telinga tupai itu sudah menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To My Home [Minsung] ✔
FanficHan Jisung hanyalah pemuda biasa yang diminta oleh ibunya untuk pergi ke karnaval di desa supaya bisa mendapat teman. Ia tak pernah menyangka jika ucapan wanita berpakaian gipsi tentang fenomena bintang jatuh akan menjadi kenyataan. Lee Minho hanyal...