3O | Tempat Untuk Pulang

142 27 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Membalas matahari terbenam yang Jisung tunjukkan senja kemarin, kini Minho membawa kekasihnya berjalan-jalan di pesisir pantai sembari menunggu waktu makan malam. Memang begitu merepotkan karena harus bulak-balik demi menjemput dan mengantar Jisung pulang tapi tentunya Minho tak merasa keberatan. Lagipula motor bututnya sudah diservice sehingga bisa menempuh perjalanan jauh.

"Indah, seperti saat terakhir kali aku ke sini." Jisung bergumam, melontarkan kekehan pelan sembari membentangkan tangan guna menyeimbangkan tubuh. Dirinya tengah melangkah di atas beton yang menjadi pembatas, bersisian langsung dengan karang serta debur air laut yang mulai pasang.

Terdapat banyak orang yang berlalu-lalang sepanjang jalan, entah kembali dari pekerjaan, sekedar berjalan-jalan ataupun mencari makanan guna mengisi perut yang sudah kosong. Suasana begitu damai, bahkan suara dari anak-anak yang masih bermain tak terasa mengusik sama sekali.

"Apakah aku menang?" Minho mendongak, menyusuri jalan setapak sambil menggenggam sebelah tangan Jisung demi menjaga anak itu supaya tidak jatuh.

"Sepertinya kita seri."

Mereka memang sedang berkompetisi, memamerkan pemandangan matahari terbenam dari tempat tinggal masing-masing. Minho akui menyaksikan sang mentari yang kembali ke peristirahatannya di balik gunung memang begitu menawan, terdapat sungai kecil yang mengalir di desa, berisikan jembatan kecil melengkung yang menjadi tempat mereka bersandar sambil menghabiskan es krim melon kesukaan Jisung.

Jingga yang perlahan tenggelam, pepohonan pinus dengan sinar keemasan layaknya cerita dogeng serta kawanan burung yang kembali ke sarang mereka. Dibandingkan dengan pantulan laut berhiaskan taburan cahaya kelap-kelip serta gradasi warna yang tercampur dengan apik, tentu rasanya begitu sulit untuk menentukan siapa pemenang diantara mereka.

Sampai di ujung beton, Jisung lantas melompat turun dibantu oleh Minho. Yang lebih muda sedikit oleng, jatuh ke dalam dekapan sang kekasih lalu berakhir dengan mengucapkan terima kasih. Jika saja Minho tidak menahan, bisa saja Jisung berakhir jatuh terjerebab dalam posisi yang memalukan.

"Tunggu sebentar Ji, aku pergi dulu." Minho tiba-tiba menuntun langkah Jisung mendekati pinggir laut, mendudukkannya di atas hamparan karang putih-kecoklatan nan luas bersama dengan beberapa anak-anak muda yang juga sedang menghabiskan waktu di sana.

Jisung tak banyak membantah, memilih untuk mendongak kemudian menganggukkan kepala sebagai bentuk rasa patuh terhadap Minho. Pandangan dari manik kelamnya masih mengikuti kemana kaki Minho melangkah, melihat sosok tampan tersebut masuk ke dalam salah satu toko lalu kembali mengalihkan atensi pada pemandangan indah di depan sana. Mungkin Minho ingin membeli minuman untuk mereka berdua, biarkan saja.

Tak sampai sepuluh menit, Jisung menolehkan kepala ke samping begitu menyadari bahwa sang kekasih telah datang lalu bergabung di sisinya. Senyum lebar nampak menghiasi, Minho menunjukkan gerak-gerik mencurigakan lengkap dengan tangan yang ia sembunyikan di belakang tubuh.

Come To My Home [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang