27 | Mengejar Restu

294 46 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Maaf ma, tapi aku masih belum bisa pulang sekarang."

Senyum tipis terulas begitu mendengar seruan kecewa sang adik dari seberang telefon. Akhir pekan ini lagi-lagi Minho tak memiliki waktu luang untuk pulang ke kampung halaman padahal ibu dan adiknya sudah sangat merindukan sosok tampan berhidung bangir tersebut.

Alasan? Tentu saja karena Minho ingin mengunjungi sang kekasih yang sudah beberapa hari ini tak ia lihat.

"Baiklah, gak apa kalau kamu belum bisa pulang sekarang. Apa pekerjaannya begitu banyak?"

Sebenarnya bukan seperti itu, hanya saja rasanya terlalu sulit untuk menjelaskan semuanya di telfon. Minho memang belum menceritakan bahwa dirinya dan Jisung tengah menjalin kasih, ia berencana memberitahukan kepada sang ibu ketika mereka sudah bertemu. Tentu saja sekalian meminta restu.

"Gak terlalu tapi aku mempunyai hal lain untuk dilakukan, ma."

"Memangnya apa yang sedang kamu kerjakan?"

Lengkung penuh arti terulas di bilah tipisnya, Minho mengapit ponsel diantara pundak lalu menutup ransel di hadapan. Ia sedang bersiap menempuh perjalanan menuju desa tempat Jisung tinggal.

"Memperjuangkan masa depanku." jawaban singkat yang mampu membuat kerutan samar tercetak di kening sang mama.

Belum sempat sosok di seberang melontarkan pertanyaan lain, Minho dengan cepat memotong karena ia sedikit terburu-buru supaya hari tak semakin terik nantinya.

"Sudah dulu ya ma, aku akan menghubungimu lagi. Aku berjanji akan menceritakan semuanya ketika aku pulang."

"Tapi- astaga iya iya, jaga dirimu baik-baik."

"Kak Minho cepatlah pulang dan jangan lupa belikan aku banyak oleh-oleh."

Suara Minhee terdengar tepat setelah ibu mereka berucap. Minho tertawa kecil kemudian menganggukkan kepala meski hal itu tak bisa dilihat oleh sosok di seberang.

"Tentu, aku akan pulang bulan ini. Tenang saja."

Setelah mengucapkan salam perpisahan, Minho lantas memutuskan sambungan telfon sebelum akhirnya menyampirkan ransel di pundak serta mengenakan helm butut miliknya. Rasanya begitu mendebarkan, Minho menjadi tak sabar menemui sang kekasih lalu membawakannya sekotak cheese cake.

"Tunggu aku Ji."

━━━━━━━━━ ✦ ━━━━━━━━━━
c o m e t o m y h o m e
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Setelah menempuh perjalanan panjang, pada akhirnya Minho berhasil sampai di depan rumah Jisung. Pintu di hadapan ia ketuk dengan sopan, menunggu pemilik rumah membukakan sembari menyembunyikan kue di belakang tubuh.

Come To My Home [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang