1O | Sedikit Kebohongan Akan Menyelamatkanmu

1K 209 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Lagi-lagi Jisung mendapati dirinya terbangun dalam keadaan telanjang, kaget tentu menghampiri tapi rasanya sudah tidak seberlebihan seperti saat pertama kali. Beruntung pemuda mungil tersebut bisa terjaga lebih dulu dari Minho, beralih meminjam beberapa set pakaian yang lebih tua lalu mulai menyiapkan sarapan untuk mereka.

Minho juga sama kagetnya, sontak melontarkan berbagai pertanyaan yang cukup kewalahan Jisung jawab.

"Aku sudah menemukan rute perjalanan menuju desamu, tapi sepertinya gak ada kendaraan umum yang beroperasi sampai sana."

Maaf saja, Minho hanya mempunyai sebuah motor tua yang tentu akan membuang mereka di jalan jika digunakan berkendara dalam jarak yang jauh. Daripada mengambil resiko, lebih baik mereka berpergian menggunakan bis.

Karena tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, sosok kelahiran Oktober itu segera mengajak Jisung untuk pergi ke desanya. Kebetulan sekali akhir pekan ini Minho mendapat libur, maka, sebelum Jisung kembali berubah ke wujud tupai, lebih baik ia segera membantu.

Dan begitulah, pada akhirnya Minho serta Jisung berakhir duduk di bagian pojok bis tanpa perencanaan yang matang. Mereka hanya bermodal nekat.

Mengalihkan pandangan dari jendela luar, Jisung lantas melemparkan tatapan tak enak ke arah Minho, "Sungguh Minho, maaf sudah merepotkanmu."

Melepas fokus dari ponsel di genggaman, Minho kemudian mengulas senyum teduh sembari menepuk kepala yang lebih muda, "Gak masalah Ji, aku akan menemanimu pulang ke rumah."

Melihat lengkung indah itu, perlahan bilah tipis Jisung turut terangkat membentuk senyum tipis yang nyaris tak terlihat. Entahlah, ini terlalu tiba-tiba, Jisung belum menyiapkan alasan apapun untuk diberikan ke orang tuanya setelah menghilang selama berhari-hari.

"Terima kasih, Minho."

Perjalanan mereka masih cukup panjang, mungkin Jisung akan beristirahat barang sejenak sembari menyandarkan kepala pada pundak kokoh Minho. Lagipula, pria tampan itulah yang menyuruhnya, Jisung hanya mengiyakan tawaran barusan.

━━━━━━━━━ ✦ ━━━━━━━━━━
c o m e  t o  m y  h o m e
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Kenapa kamu melamun, Ji?"

Duduk sembari menekuk dan memeluk lututnya erat, tubuh Jisung terlihat sesekali bergoyang ketika kendaraan melewati jalanan yang tak rata. Kedua pemuda tersebut berakhir turun di halte bis yang terletak di persimpangan menuju desa Jisung, lalu seperti yang dikatakan oleh si manis, pada akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu kendaraan lewat.

Tak terlalu lama muncul sebuah mobil pick up yang baru selesai mengangkut batang pohon ke kota. Sepertinya pria paruh baya itu mengenali Jisung, merasa begitu terkejut karena anak yang beberapa hari ini menghilang tiba-tiba muncul di hadapan. Jisung menjelaskannya secara singkat dan tidak jelas tapi untungnya sosok berkumis itu mengizinkan mereka untuk menumpang.

Come To My Home [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang