•••
"One, two-"
Ckrek! Ckrek!
"Cukup, hasilnya sudah bagus. Terima kasih kerja kerasnya, Hyunjin."
Membungkukkan tubuh sekilas, Hyunjin terlihat mengulas senyum menawan sembari berjalan menuju bangku kecil di pojok ruangan guna beristirahat. Sembari sesekali membalas sapaan dari para staf yang bertugas di sesi pemotretan kali ini, Hyunjin mulai membuka botol air mineral yang telah disiapkan lalu menghabiskannya dalam beberapa tegukan.
Konsep foto pertama sudah selesai, ia mendapat sedikit jatah beristirahat sebelum akhirnya dilanjutkan pada sesi pemotretan selanjutnya. Padahal pemuda tinggi itu debut di dunia model baru-baru ini, namun ajaibnya nama Hyunjin bisa langsung melambung karena paras serta bakat alami yang ia miliki. Tak peduli pakaian apapun yang ia kenakan, semua akan terlihat cocok apabila melekat di tubuh jangkungnya.
"Permisi Hyunjin, bisa aku minta waktumu sebentar?"
Mendengar namanya dipanggil, sosok berbibir tebal itu lantas mendongakkan kepala lengkao dengan senyum tipis serta tatapan bertanya yang terpancar dari mata jernihnya. Sadar dengan raut kebingungan dari sosok di hadapan, Minho lantas memperkenalkan diri.
"Ah, aku Lee Minho, staf dari bagian editing. Ada seseorang yang ingin menemuimu saat ini."
"Tentu kak."
Pada dasarnya Hyunjin adalah pemuda baik nan rendah hati, maka dari itu, setelah menganggukkan kepala sekilas, sosok tampan tersebut segera bangkit lalu mengikuti langkah Minho.
Sedikit kebingungan karena kaki menuntun mereka menuju toilet di gedung tersebut namun Hyunjin tetap memutuskan untuk menurut. Entahlah, ia merasa bahwa Minho bukan orang jahat, jadi tak ada salahnya menemui sosok yang pria itu maksud.
"Jisung, keluarlah. Hyunjin sudah ada di sini."
Jisung? Nama yang tak terdengar asing.
Cklek!
Tap! Tap! Tap!
Brukk!
"Hyunjinn! Aku merindukanmu."
Hyunjin tak bisa mencerna keadaan, semua berjalan dengan cepat, tahu-tahu salah satu bilik toilet tiba-tiba terbuka lalu seseorang berlari mendekat sembari memeluknya erat. Menurunkan pandangan dengan tatapan linglung, Hyunjin seketika membeku di tempat begitu melihat wajah yang begitu ia kenali.
"H-Han Jisung? Apa benar ini kamu?"
"Tentu saja, bodoh. Jangan bilang kamu melupakanku hanya karena sekarang kamu sudah terkenal." Jisung mendongak, mengembungkan sebelah pipi sama seperti kebiasaan yang sering ia lakukan ketika merajuk dulu.
Hyunjin mengulas senyum teduh, membalas pelukan teman masa kecilnya sembari menyandarkan dagu pada pundak sempit tersebut, "Aku gak lupa sama kamu, maaf karena dulu aku pergi tanpa bilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To My Home [Minsung] ✔
أدب الهواةHan Jisung hanyalah pemuda biasa yang diminta oleh ibunya untuk pergi ke karnaval di desa supaya bisa mendapat teman. Ia tak pernah menyangka jika ucapan wanita berpakaian gipsi tentang fenomena bintang jatuh akan menjadi kenyataan. Lee Minho hanyal...