•••
Senja mulai jatuh, membangunkan sosok mungil yang tengah tertidur di dalam sarang kecil miliknya. Jisung perlahan membuka mata, merasa sedikit terganggu dengan cahaya yang memancar dari celah pohon yang ia tempati.
"Ah sial, aku ketiduran."
Membatin sembari mengucek mata bulatnya yang lucu, tupai satu itu nampak merenggangkan tubuh setelah puas bergelung di balik ekor lebatnya. Berkat stock kacang yang Minho berikan, ia menjadi bisa bermalas malasan untuk sementara waktu karena tidak perlu mencari barang-barang aneh untuk ditukarkan dengan pemuda tampan tersebut.
Takabur memakan banyak kacang, Jisung justru berakhir kekenyangan lalu tertidur sampai senja datang. Kebosanan tentu langsung menghampiri, membuat si manis memilih untuk beranjak keluar dari sarang lalu termenung begitu menyaksikan pemandangan sore yang terlihat begitu indah.
Langit di ujung sana seolah dilukis dengan apik menggunakan cat berwarna jingga dengan taburan gliter serta awan merah muda yang melengkapi. Karya seni yang nampak begitu mirip dengan langit di desanya, indah bagaikan tempat di cerita fiksi.
Termenung sembari memandang ke arah barat, perasaan menyebalkan bernama rindu tiba-tiba menghampiri hati. Jisung ingin pulang, ia ingin kembali ke rumah lalu duduk di meja makan sembari menyantap masakan yang dibuat oleh ibunya. Keanehan ini masih belum terjawab, Jisung bahkan tak mengetahui bagaimana kabar kedua orang tuanya saat ini. Ah, mereka pasti khawatir, putra yang satu satunya mereka miliki telah menghilang selama beberapa hari.
"Hah ... aku merindukan kampung halaman."
Ketika cahaya tak lagi terpantul dari manik gelapnya, Jisung segera mengalihkan pandangan karena tak ingin menahan sesak lebih lama. Tatapan ia alihkan ke samping, merasa kembali bersemangat begitu melihat sebuah lampu yang menyala dari kamar tempat tinggal Minho.
"Tumben sekali kamu datang lebih awal."
Melupakan kisah hidupnya yang sangat tak masuk akal, Jisung memilih untuk melompati dahan demi dahan pohon lalu berjalan di atas kabel hingga sampai di depan jendela Minho. Seperti biasa, kaca bernoda itu ia ketuk beberapa kali sampai berhasil mencuri perhatian dari satu satunya pemuda yang ada di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To My Home [Minsung] ✔
FanficHan Jisung hanyalah pemuda biasa yang diminta oleh ibunya untuk pergi ke karnaval di desa supaya bisa mendapat teman. Ia tak pernah menyangka jika ucapan wanita berpakaian gipsi tentang fenomena bintang jatuh akan menjadi kenyataan. Lee Minho hanyal...