•••
Malam masih panjang dan Minho memutuskan untuk mengajak Jisung pergi menonton bioskop di salah satu mall besar pusat kota. Si tupai terlihat bersemangat, begitu menikmati tontonan 3D yang Minho ceritakan sore tadi. Ini pengalaman pertamanya, wajar saja kenapa sekarang Jisung nampak mengeluarkan tatapan penuh binar dari manik bulatnya yang lucu."Sungguh Minho, aku gak menyangka filmnya akan seseru ini."
Minho menoleh sekilas, mengulas senyum simpul lalu kembali melemparkan pandangan ke depan. Tidak lucu jika mereka menabrak pengunjung lain yang membuat es krim di genggaman Jisung justru berakhir di lantai.
"Kamu suka?"
Jisung mengangguk beberapa kali sebelum akhirnya beralih untuk menjilati makanan dingin yang hampir meleleh, "Hum, sangat."
Lagi dan lagi Minho memasang ekspresi teduh, ia tak menyangka bahwa Jisung bisa merasa sebahagia ini hanya karena sebuah film. Cukup mudah membuat senyum menggemaskan itu mengembang sempurna, Minho sangat bersyukur karena ia bisa terus melihat lengkung manis yang Jisung pasang.
Lama mereka berjalan menyusuri petak demi petak ubin putih yang memantulkan terangnya lampu dari langit-langit mall, pada akhirnya kedua pemuda tersebut berhasil sampai di lantai yang dikhususkan untuk menjual pakaian. Jisung tentu tak menyadari, daritadi ia hanya mengikuti langkah Minho lengkap dengan tangan kiri yang digenggam erat oleh sang dominan.
"Loh, kamu mau beli baju?" Kening mengkerut samar dan pertanyaan terlontar begitu saja kala Minho menuntunnya masuk ke salah satu toko. Jisung kira mereka akan langsung pulang setelah selesai menonton.
"Bukan, aku ingin membelikanmu topi. Bukankah risih jika harus terus mengenakan tudung hoodie seperti ini?" Minho berucap, menghentikan langkah sejenak hanya untuk membenarkan ujung hoodie yang menutupi telinga tupai milik Jisung.
Yang lebih muda perlahan terlihat gelisah, ia merasa sangat tidak enak karena sudah menghabiskan banyak uang Minho. Mulai dari doyaraki tadi siang, tiket untuk menonton film, es krim cone dan sekarang pria tampan itu ingin membelikannya sebuah topi?
Memang benar gaji serta uang hasil freelance yang diberikan oleh Dahyun sangat lebih dari cukup untuk menghidupi mereka berdua, hanya saja- Jisung tak ingin menjadi parasit bagi Minho.
"Gak perlu Minho, aku suka memakai hoodie." Jisung menahan lengan Minho, menariknya pergi layaknya anak kecil yang tengah merengek kepada orang tua mereka.
"It's oke Ji, aku tetap ingin membelikanmu topi." Minho turut melawan, membuat mereka berakhir beradu argumen di pintu masuk. Tolong jangan heran, sebelumnya Minho sudah sempat melihat-lihat merk pakaian di internet dan ia menemukan sebuah topi rajut bermotif tupai yang nampak begitu menggemaskan. Minho hanya ingin Jisung memakainya supaya ia bisa menggila karena kelucuan seorang Han Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To My Home [Minsung] ✔
Fiksi PenggemarHan Jisung hanyalah pemuda biasa yang diminta oleh ibunya untuk pergi ke karnaval di desa supaya bisa mendapat teman. Ia tak pernah menyangka jika ucapan wanita berpakaian gipsi tentang fenomena bintang jatuh akan menjadi kenyataan. Lee Minho hanyal...