06- orang tersebut iseng atau...?

70 12 20
                                    

Hey... Ketemu dengan saya lagi di cerita kedua🤗✌🏻

Sebelum baca cerita ini, apa kalian sudah follow?. Follow dulu ya... 🤗

Maaf jarang up:(

Vote pliss
.
.
.

~azkanata~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~azkanata~

Sehari setelah kepulangan Azka dan Natasya, sudah berlalu. Dipagi hari ini, Natasya menyiapkan sarapan untuk suaminya. Dengan telaten, ia menyiapkan semuanya dimeja makan, termasuk memasak

Azka turun dari lantai dua rumahnya, dengan berseragam loreng. "Pagi, istriku," senyum Azka terukir manis diwajahnya. Sambil mencium kening Natasya

"Pagi," jawabnya singkat.

Sambil mendudukkan bokongnya, dikursi yang berada disebelah meja makannya. Azka berujar. "Pagi doang?, gak ada lanjutannya?". Entah kenapa Azka selalu menggoda Natasya

"Eumm, pagi sayang," balas Natasya, yang duduk disebelah Azka. Tidak lupa juga dengan wajahnya yang tidak bisa menahan senyumannya, sambil menatap Azka

Selesai makan, Azka segera berpamitan dengan Natasya, untuk beberapa hari. Natasya murung, wajahnya terlihat cemberut. Sambil tidak lepas menatap Azka terus menerus

"Baru saja menikah, masa udah ditinggal dinas sih. Ka?," ucapnya, sambil menggandeng tangan Azka

Azka mengusap pipi Natasya, dengan lembut. "Beberapa hari doang, kan. Kita pasti ketemu lagi, kok". Natasya mengangguk paham, lalu memeluk erat suaminya itu. Pelukan itu langsung dibalas dengan Azka.

Terasa sangat nyaman rasanya, ketika berada dipelukkan Azka. Itulah yang berada dibenak Natasya

Azka melepas pelukannya, lalu mengusap kepala Natasya. Dan menyisiri setiap helai rambut Natasya. "Aku, dinas dulu ya... Jaga diri kamu dengan baik, ingat pesan aku. Kalau ada apa-apa telepon aku, ya?!"

Natasya mengangguk paham, sambil tersenyum kearahnya

~azkanata~

Matahari sudah berada dipuncak atas langit, yang menandakan hari sudah siang. Natasya bersiap untuk kerumah sakit, merapikan semua peralatannya dan memasukkannya kedalam tas. Ia berjalan keluar pintu rumahnya dan masuk kedalam mobil yang terparkir digarasi rumahnya

Namun, ketika perjalanan menuju Rumah sakit, yang tak lain juga sebagai tempat kerjanya. Perjalanan Natasya dibuntuti oleh pemotor yang menumpangi dua orang tersebut, ia panik... Lalu ia terus menginjak gasnya, agar cepat sampai ketempat tujuan.

Natasya memarkirkan mobilnya diparkiran rumah sakit, dengan jantung yang berdetak kencang, dan napasnya pun memburu. Ia menelan salivanya, berusaha untuk mengatur napasnya, agar tidak panik. Natasya melihat kearah spion, tetapi tidak ada orang yang membuntutinya lagi. Ia menarik napas lega

AzkaNata [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang