13- see u later, Natasya

38 7 9
                                    

Hey... Ketemu dengan saya lagi di cerita kedua🤗✌🏻

Sebelum baca cerita ini, apa kalian sudah follow?. Follow dulu ya... 🤗

Vote pliss
.
.
.

Orang yang banyak tertawa, mungkin saja menyimpan banyak luka di dirinya.
• ghynnn_

~azkanata~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~azkanata~

"Ay, aku tadi dapat pesan chat dari atasan aku kalau... Aku ada tugas keluar negri." Senyum yang tadinya merekah, kini memudar karena ucapan Azka

"Eumm, kemana?"

"Lebanon, kemungkinan aku pulang dalam 15 bulan lagi dan besok aku berangkat. Memang agak dadakan, karena komandan aku barus ngabarin sore tadi." Natasya tertegun mendengarnya, lalu menundukkan kepalanya

"Hey." Azka mengangkat dagu Natasya agar tidak menunduk. "InsyaAllah, aku bisa nemenin kamu lahiran. Jangan sedih." Lanjutnya sambil mengusap pipi istrinya yang basah karena satu per satu air matanya menetes.

Natasya menggeleng. "Enggak gapapa kok, itu emang tugas kamu. Konsekuensi aku sebagai istri seorang abdi negara"

"Maaf"

"Untuk apa?" tanya Natasya heran, sambil mengerutkan alisnya

"Harusnya aku terus menolak perjodohan ini. Kalau aku terus-terusan nolak, pasti ini gak akan terjadi, dan kamu gak akan sedi—." Belum sempat berbicara lebih, Natasya menempelkan jari telunjuknya ke bibir Azka, sebagai isyarat agar diam

"Gak perlu minta maaf, lagian kamu belum tau aja kalau dari dulu aku emang...." Natasya tidak melanjutkan perkataannya, karena takut rahasianya selama ini terbongkar

"Emang, apa?. Hayooooo"

"Bukan sesuatu yang penting." terangnya, sambil mengalihkan pandangannya.

Azka diam sambil menatap wajah istrinya dari samping. Sedangkan Natasya menatap jendela yang langsung memperlihatkan gelapnya malam.

Natasya tertegun malu, karena Azka terus menatapnya seperti itu. Ia tersenyum. "Padahal dia diam, kok aku salting sih." Gumamnya dalam hati, sambil terus menahan ujung bibirnya yang rasanya ingin terangkat karena ingin tersenyum

"Khem, haus lagi." Natasya mendekhem-kan tenggorokannya sebagai pengalihan, lalu ia bangun dari kasurnya dan ketika ingin berjalan menuju keluar kamar, ia merasa ada sesuatu yang melingkar pada pergelangan tangannya. Siapa lagi kalau bukan Azka.

AzkaNata [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang