Hey... Ketemu dengan saya lagi di cerita kedua🤗✌🏻
Sebelum baca cerita ini, apa kalian sudah follow?. Follow dulu ya... 🤗
Huuu... Maaf banget baru up :(
Vote pliss
.
.
.
Bukan hari ini. Namun, suatu saat nanti~azkanata~
Natasya duduk dibawah pohon yang rindang, tepat didepan Monumen Nasional, setelah melihat suaminya. Ia menduduki rumput yang pendek sehingga nyaman untuk diduduki, sambil memainkan telepon genggam nya. Sesekali ia melihat ke arah kanan dan kiri, seperti menunggu seseorang, ia duduk sendiri disana. Sedangkan, adik serta ibunya pergi sebentar untuk membeli makanan dan minuman. Dari kejauhan, ia melihat badan tegap seorang pria berpakaian loreng berjalan kearahnya, ia menyipitkan matanya untuk meyakinkan bahwa itu orang yang ia tunggu. Dirinya langsung berlari ke arah pria itu sambil merentangkan tangannya.
Sampailah dititik bahwa mereka menampelkan kedua tubuh sepasang suami-istri, sebagai pelukan yang erat. Azka mengusap punggung istrinya itu, serta sesekali mencium pipi istrinya. Mereka melepaskan pelukan erat tadi, dan mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang tidak bisa diutarakan, sambil tersenyum dan berpegangan tangan. Sepasang pasutri yang sedang berpacaran itu disaksikan oleh teman Se-team Azka serta adik dan ibu Natasya.
Disaat yang bersamaan, mertua dari Natasya itu datang ketempat itu, kedua orang tua dari Azka tersebut menatap gembira melihat keduanya yang akur. Saking berkonsentrasi menatap satu sama lain, Azka dan Natasya tidak sadar bahwa mereka berdua menjadi pusat perhatian orang yang disekitarnya
Sorak serta tepuk tangan bahagia dari banyak orang disana, menyadarkan mereka bahwa banyak yang memperhatikannya. Keduanya menatap kearah sekitar. Bagaimana dua sejoli yang jarang bertemu setelah pernikahan mereka, akhirnya bertemu juga. Walaupun belum lama. Namun, perpisahan beberapa minggu itu seperti beberapa tahun untuk nya.
"Yaampun sweet banget"
"Kayak didrakor gak sih"
"Ih gemes >3<"
"Duh, jadi terharu"
Ucap orang-orang yang menyaksikan mereka berdua.
Warna merah merona terpancar dari pipi mereka berdua. Mereka kembali saling menatap malu, lalu Natasya melirik kesamping, sebagai isyarat untuk meninggalkan keramaian itu
Zira yang sadar bahwa anak dan menantunya itu merasa malu, ia berjalan kearah kerumunan orang-orang tersebut
"Udah dong, kasian nih mereka." Ucap Zira sambil menggeser tubuh kerumunan orang tersebut, agar meninggalkan tempat itu, disusul oleh suaminya dan besan yang ikut membantunya
KAMU SEDANG MEMBACA
AzkaNata [END]
Ficção GeralWAJIB FOLLOW DAN VOTE! Bagaimana jika, dua insan yang dijodohkan ternyata teman kecilnya sendiri?. Apakah mereka tetap menerima perjodohan ini, atau sebaliknya?. Tetapi, cerita perjodohan hanya awalan saja. Bagaimana jika konflik antara masa lalu t...