07- teror yang terus mengincar

53 12 17
                                    

Hey... Ketemu dengan saya lagi di cerita kedua🤗✌🏻

Sebelum baca cerita ini, apa kalian sudah follow?. Follow dulu ya... 🤗

Maaf jarang up:(

Vote pliss
.
.
.

~azkanata~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~azkanata~

Natasya berjalan keluar ruang operasi setelah beberapa jam. Lalu ia berjalan ke lokernya, sambil sesekali ia melihat jam tangan yang melingkar ditangannya.

Natasya mengambil ponsel yang berada didalam loker. Ia menyalakan handphone nya. Natasya mengerutkan alisnya, setelah membuka notifikasi Whatsapp nya, banyak spam telepon dari Nazia. Dengan segera, Natasya kembali menelepon Nazia

Drtt..

Nazia mengangkat teleponnya, sambil mengeringkan rambut dengan handuk

"Assalamu'alaikum, dek," tanyanya khawatir

"Waalaikumsalam, kak"

"Kamu tadi telepon kakak terus, ada apa?. Kamu baik-baik aja kan?." Natasya terus mencerca Nazia dengan pertanyaan

"Maaf ya, kakak baru bales telepon kamu. Soalnya tadi habis dari ruang operasi," jelasnya

"Gapapa kok kak... Aku baik-baik aja". Jelas Nazia membuat Natasya menjadi tenang

"Tapi... Ada sesuatu kak, aku gak berani bilang umi, takut khawatir. Nanti aku jelasin dirumah ya." lanjutnya. Namun hal ini membuat Natasya malah panik

"Eee, yaudah kakak pulang sekarang, ya"

"Yaudah kak, Hati-hati ya... "

Setelah menutup teleponnya, Natasya segera merapikan barangnya dan segera pulang. Walaupun keadaan tubuhnya yang kecapean, karena menangani pasien. Ditambah lagi, perutnya belum mendapat asupan

~azkanata~

"Assalamu'alaikum." Natasya masuk kerumah ibunya, dan langsung menghampiri Nazia yang tengah duduk disofa ruang tengah sambil memainkan laptopnya

Nazia menengokkan kepalanya ke Natasya. "Waalaikumsalam"

Natasya langsung mendudukkan bokongnya disebelah Nazia, sambil menghembuskan napas panjang

"Udah bisa ceritain ke kakak, sekarang?." Natasya langsung memburu pertanyaan ke adik satu-satunya itu, sambil mengerutkan keningnya

AzkaNata [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang