12- Martabak Favorit

44 6 7
                                    

Hey... Ketemu dengan saya lagi di cerita kedua🤗✌🏻

Sebelum baca cerita ini, apa kalian sudah follow?. Follow dulu ya... 🤗

Vote pliss
.
.
.

~azkanata~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~azkanata~

Bugh

Bugh

Bugh

"AZKA!." Teriak Natasya dari dalam mobilnya, karena suaminya bertarung dengan enam orang. Tetapi, Azka masih bertahan dipertahanannya

Segera, perlahan tapi pasti. Natasya mengambil handphonenya disaat semua penjahat itu sedang bertarung dengan suaminya. Dan disaat yang bersamaan, sebuah mobil berhenti didepan mobil mereka, seorang lelaki tampan keluar dari mobil itu dan berlari ikut melawan penjahat itu, disusul seorang wanita muda keluar dari mobil itu, lalu mengetuk pintu mobil Natasya, ia pun langsung membuka pintunya, lalu menguncinya kembali.

"Kak, kakak gapapa?," ucap wanita yang duduk bersebelahan dengan Natasya di mobil, yang tak lain adalah Nazia

"Gapapa, dek"

"Kak, jangan telepon orang dulu." Ucap Nazia menghalangi Natasya untuk meminta bantuan lewat telepon

"Kenapa?"

"Makin rumit nanti, kalau banyak orang yang berantem. Aku punya ide." jelasnya. Nazia pun, langsung mengeluarkan handphone dari dalam tasnya

Suara sirine polisi terdengar sangat keras, sehingga membuat penjahat itu ketakutan dan pergi meninggalkan

Suara napas lega terdengar dari Natasya, ia langsung keluar dari mobil dan memeluk Azka yang basah kuyup karena keringat memenuhi wajah dan badannya, membuat karisma dari seorang tentara tercuat. Serta luka memar pada keningnya. "Kamu gapapa?, ini sakit gak?" Ucapnya sambil mengusap kening suaminya

"Gak kok, sayang. Gapapa." jawabnya sambil memegang pergelangan tangan Natasya agar berhenti mengusap keringatnya

"Cieeee," ucap Ervin dan Nazia secara serentak, sambil tertawa kecil. Dan dibalas senyuman oleh Azka dan Natasya

~azkanata~

Azka dan Natasya, serta Ervin dan Nazia berjalan masuk menuju rumah Saskia. Saskia pun keluar dari kamarnya dan melihat mereka berempat, wajahnya sedikit terkejut, karena melihat Azka dan Ervin yang wajahnya banyak lebam.

"Astagfirullahalazim, yaAllah kalian kenapa?." Saskia langsung memegang tangan Azka dan Ervin lalu menariknya menuju sofa di ruang tamu .

"Sini dulu." Pintanya, lalu ia berjalan ke dapur. Setelah itu, ia kembali ke ruang tamu dengan membawa kotak yang berisi banyak jenis obat.

AzkaNata [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang