16- The Accident

47 7 7
                                    

Hola
.
.
.

"𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗮-𝗸𝗮𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗵𝗮𝘁𝗶,𝗠𝗲𝗻𝘂𝗻𝗱𝘂𝗸𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗶𝗮 𝗠𝗲𝗹𝗲𝘄𝗮𝘁𝗶𝗺𝘂. 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝗮𝗴𝗮𝗿 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗹𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗵𝗮𝘁𝗶𝗺𝘂."
(𝐀𝐥𝐢 𝐁𝐢𝐧 𝐀𝐛𝐢 𝐓𝐡𝐚𝐥𝐢𝐛)

"(𝐀𝐥𝐢 𝐁𝐢𝐧 𝐀𝐛𝐢 𝐓𝐡𝐚𝐥𝐢𝐛)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~azkanata~

Gemuruh langit yang mengeluarkan sambaran petir, langit dengan awan gelap, ditambah angin kencang, serta suara desiran ombak yang kencang menyisir setiap butir pasir, rintik hujan semakin lama semakin kencang. Pohon disekitar pesisir satu demi satu mulai tumbang, bangunan disekitarnya juga tumbang, hanya sedikit yang kokoh perdiri walaupun tidak mempunyai atap karena terbawa oleh angin.

Orang-orang berlarian, sirine tanda bahaya dibunyikan. Orang-orang tersebut mulai berlarian mencari tempat yang aman.

Para pria berbaju loreng, dengan bergegas membantu mereka mengevakuasi. Ombak yang tadinya begitu besar, kini mulai surut. Apakah itu pertanda baik kembali? Tidak. Justru setelah air surut perlahan, dari bawah tanah terdengar getaran, gempa. Yang disertai dengan air laut yang naik kembali dengan ombak yang besar, bahkan bisa memakan bangunan disekitarnya.

Para pria itu mencoba beberapa alat untuk menahan ombak besar itu. Namun, Azka. Ia telah memprediksi ini tidak akan berhasil. Mereka lantas mendorong paksa orang-orang keluar dari rumahnya.

"Come out, LET'S PLEASE!"

Sayang sekali, ada beberapa orang yang tidak mau di-evakuasi, mereka tidak percaya dengan prediksi BMKG, mereka lebih mementingkan barang berharga mereka.

"Mama, takut..." ucap seorang anak kecil berusia 6 tahun sambil memeluk ibunya dengan bahasa Lebanon.

Benar saja, beberapa saat kemudian ombak tsunami menghantam rumah yang berada dipesisir, serta alat dan benda yang tentara buat untuk meminimalisir serangan ombak itu jebol. Banyak keluarga yang berusaha melarikan diri. Namun naas mereka terseret oleh ombak tersebut.

Suara ombak itu sangat besar, disertai dengan petir. Saat air laut kembali ke asalnya, terlihat rumah yang sudah tidak terbentuk, mobil dan motor yang terbawa ombak. Serta, pohon yang berada dijalanan. Hingga datang satu ombak sangat besar, lebih dari yang pertama. Rasanya, ombak itu akan menelan seluruh kota.

Air tersebut kemudian naik lagi kedaratan disertai dengan getaran gempa, dengan sangat dahsyat ombak itu menghantam puing bangunan, dan membawanya ke-laut hingga tidak ada satupun bangunan yang tersisa dipesisir. Termasuk pengungsian, tempat orang yang di evakuasi, walaupun tidak terlalu tinggi. Namun, ombak itu berhasil merubuhkan beberapa bangunan, dan sebagian orang.

AzkaNata [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang