Happy Reading
.
.
.Belajarlah menghargai, sebelum
kepergian menjelaskan arti
kehilangan.~azkanata~
Tok.. Tok.. Tok
"Masuk." Ucap seorang Edgar, dengan kaki yang di atas meja kerja. Dan rokok yang dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah.
Masuklah dua orang yg baru saja menyelesaikan misinya. Kelinci E, dan anak buahnya. Mereka berdiri di depan meja kerja Edgar.
"Apa yang kalian dapat?" tanyanya dengan datar.
Kelinci E mengeluarkan sebuah gendongan dalam tasnya, disusul dengan kertas dan juga foto wanita hamil.
"Hanya ini?" Ucapnya sambil menatap tajam ke arah mereka berdua. Hal itu membuatnya takut, "keluar," lanjutnya.
Setelah mereka keluar. Edgar menyelidiki tentang barang itu.
Saat melihat foto wanita itu, jantungnya berdebar tak karuan. Tiba-tiba saja ia mengingat sesuatu yang buruk.
"Anika?"
Edgar mengambil ponsel di atas mejanya, "Jalankan misi selanjutnya"
~azkanata~
"Ini mukanya bukan, dok?" Ucap Natasya menunjuk ke arah monitor, saat di USG.
"Iya, betul sekalii," Jawab dokter itu.
"Mirip aku ya, yang?" Ujar Azka yang berada disamping nya. Masih dengan seragam loreng yang ia kenakan.
"Iya, mirip kamu. Tapi kalau sifat, pokoknya harus mirip aku!" Tegas Natasya.
"Mana bisa milih lah, ya kan, dok?" Balas Azka tak terima.
Dokter itu hanya tersenyum menanggapinya.
"Bayi kalian ber umur 4 bulan, sudah masuk awal trimester ke-2 ya..."
Selesai melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, Natasya ditugaskan untuk mengedukasi warga lokal. Sedangkan, Azka menyusul nantinya.
"Hai, what your name?" Ucap Natasya kepada seorang gadis remaja di Lebanon.
"My name is Amina. And she is my sister." Dengan senyum yang merekah, ia menjawab sambil menunjuk adiknya yang bermain dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AzkaNata [END]
General FictionWAJIB FOLLOW DAN VOTE! Bagaimana jika, dua insan yang dijodohkan ternyata teman kecilnya sendiri?. Apakah mereka tetap menerima perjodohan ini, atau sebaliknya?. Tetapi, cerita perjodohan hanya awalan saja. Bagaimana jika konflik antara masa lalu t...