Sebelum hancurnya negara api.
"Apa yang aku lakukan?" gumam Auzora gelisah. Ia melihat sekitarnya membeku hanya karena darahnya. Auzora pun menutup lengannya yang terus mengeluarkan darah.
"Ada apa denganku?" Auzora berdiri melangkahkan kakinya kabur dari tempat itu. Darah yang terus menetes demi tetes merubah tanah menjadi es. Auzora kalap dan terus berlari berharap yang ia alami kini hanya mimpi.
Auzora kebingungan setiap pijakan yang ia pijak membekukan.
"Hei lihat di sana?! Ada penyusup," ucap orang-orang. Auzora baru sadar kalau dia masuk ke pemukiman. Orang-orang yang mengira Auzora penyusup pun menyerangnya.
Orang-orang itu mulai mendekat dan Auzora pun ketakutan, ia melarang semua orang untuk mendekatinya.
"Jangan mendekat!" teriak Auzora panik. Mata semua orang melotot saat kaki mereka beku tak bisa di gerakan.
"Dia kutukan," ucap orang-orang sana.
"Serang dia dari jauh," teriak orang-orang tersebut panik. Auzora juga ikut panik sampai tiba-tiba panah melesat menusuk bahunya.
"Kalian sialan!" teriak Auzora tak terima. Lagi-lagi ia berdarah dan kini semakin parah. Hati gemuruh Auzora yang kesal membuat angin yang besar pula. Auzora bingung cara mengendalikannya dan lagi-lagi irang disekitarnya membeku.
"Oh tidak," gumam Auzora takut.
"Tidak," teriak Auzora frustasi. Ia menghampiri orang-orang yang membeku itu dan bahkan hampir semuanya menjadi es.
"Bagaimana ini? Bagaimana ini? Aku tidak tahu akan seperti ini ..." ucap Auzora frustasi.
"Aku tidak mau terus seperti ini, aku tidak mau ..." lirih Auzora pusing. Auzora kembali berlari menjauh. Ia tak sadar kalau semua tempat yang ia lewati menjadi beku.
"Aku mau pulang."
"AKU MAU PULANG!!"
"Sejak kecil aku tidak pernah terluka separah ini, aku tidak tahu ... aku tidak tahu jika darahku sebahaya ini," gumam Auzora semakin frustasi dan parahnya lagi darahnya tak mau berhenti hal itu membuat Auzora menjadi pusing dan matanya buram.
Auzora berlari ke arah istana untuk meminta perlindungan kepada Raja api, Auzora tak menyangka jika angin yang tadinya biasa saja malah menjadi badai, angin itu membuat rintikan salju yang banyak.
Auzora tak bisa mengendalikan kekuatannya. Sehingga hal itu membuat ketakutan besar untuk Auzora dan pada akhirnya kekuatannya membalik pada dirinya sendiri.
****
Setelah kejadian menggemparkan. Kerajaan dari klan es bertanggungjawab untuk menanggung semua yang terjadi pada negeri api.
Sang Raja es menyuruh orang-orangnya untuk membawa semua rakyat klan api ke lapangan. Berbondong-bondong mereka mengangkat semuanya.
Esien sebagai seorang Pangeran dari negara api membantu mengevakuasi semuanya walau dengan perasaan geram kepada pelaku yang belum ketahuan. Esien menarik tubuh Aurora yang membeku dengan tali ke arah sang pemimpin kerajaan es yang sedang sibuk.
"Akan saya pastikan lapangan besar di Akademi kami akan cukup untuk menampung semua rakyat dari negara api sampai tubuh mereka meleleh," teriak sang Raja es.
"Bagaimana keselamatan untuk ayahku, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi," keluh Esien bertanya. Ia melirik tubuh ayahnya di tengah lapangannya, semakin lama ayahnya semakin melemah, Esien tahu itu.
"Kau bilang ada satu orang dari klan kami ikut jadi korban juga, coba tolong bawa dia ke sini," balas sang Raja es. Ia melirik seseorang yang ditarik Esien lalu bertanya, "apakah ini orangnya?"
Esien mengangguk.
Sang Raja pun memeriksa seluruh tubuh Auzora, matanya terbelalak saat ia menyadari tubuh Auzora mulai meleleh tidak seperti yang lainnya. Raja itu melihat bercak darah yang membeku di baju Auzora, darah itu membentuk lambang seperti serpihan salju yang di zoom.
"Bunuh dia," titah sang Raja.
Esien seolah tuli mendengar hal itu. "Apa?!"
"Bunuh dia," ucap sang Raja sekali lagi.
"Tidak, dia tidak bersalah, apa alasanmu membunuh seseorang yang tak tahu apa-apa," tolak Esien tak terima.
Sang Raja menghela napasnya. "Kalau gitu cari orang tua anak ini."
****
Setelah mendapatkan laporan dari kerajaan kalau anaknya berbuat nakal kedua orangtua Auzora pun berlari tergesa-gesa menuju istana. Terence dan Levi tidak menyangka kalai anak nakalnya dilaporkan telah membuat kehancuran di negara api.
Sampai di istana, Terence berlari kencang ke arah Raja meski tubuhnya dicekal oleh para penjaga.
"Yang mulia tolong kami minta maaf dengan apa yang terjadi, ini bukan 100% salah anak saya," ucap Terence panik karena sebelumnya Auzora menjaga toko bersama Levi.
"Yang mulia tolong beri ampunan untuk Auzora," ucap Levi. Pria itu menjatuhkan tubuhnya lalu bersujud.
Sang Raja duduk di singgasananya sambil berkata, "Beri dia ampunan? Bagaimana bisa kalian seceroboh ini! Kalau sejak awal kalian memasukan dia ke akademi mungkin dia bakal terkendali," teriak Raja es geram.
"Anak Anda adalah seorang excess strength," lirih sang Raja di akhir kalimatnya.
Terence dan Levi tercengang. "Kami tidak tahu dan penjaga dulu juga menolak Auzora karena mengklaim Auzora hanya orang biasa," akui Levi.
"Bagaimana bisa Anda mengklaim anak saya bersalah sedangkan dia juga korban?" bela Terence tak terima.
"Dia pelaku," lirih sang Raja sendu. Sang Raja seperti melihat Aurora di tubuh Auzora dan hal itu membuat ia sedih.
Para pengawal pun membawa tubuh Auzora yang masih kaku ke dekat orangtuanya. Terence langsung memeluk anaknya itu. Ia tercengang dengan apa yang ia lihat.
"Anda tidak bisa menuduhnya begitu saja!" bela Terence lagi-lagi masih tak terima.
"Dia juga membeku sama seperti korban lain!" Terence terus memeluk erat tubuh Auzora yang dingin itu.
Raja menghela napasnya kemudian dia memanggil Hoshianato guru dari akademi gold. Hoshianato adalah satu-satunya orang yang terlahir di klan Hoshi, klan bintang.
Dia memiliki kekuatan mentransfer cahaya dan dia seorang healer, dia bisa membuat proses melelehnya es di tubuh Auzora menjadi lebih cepat karena dulu ia juga pernah menangani Aurora sebelum Aurora lost control menghancurkan segalanya tapi ia tak bisa melelehkan korban si pengendali.
Hoshi menyentuh tubuh Auzora, perlahan cahaya keluar dari tubuhnya cahaya itu membuat tubuh Auzora rileks tak kaku lagi. Hoshi menghentikan pendarahan yang terus terjadi pada Auzora.
Wajah Auzora pucat dan ia pun terjatuh, banyak darah yang keluar dari tubuhnya hal itu membuat Auzora terus terpejam.
"Bangunkan paksa dia, buat dia bertangungjawab jangan seperti Aurora," titah sang Raja.
Hoshianato pun menyentuh kening Auzora. Ia memberi kehangatan kening anak itu. Cahaya hangat dari tangan Hoshianato membuat kedua mata Auzora terbuka.
"Ha ..." Auzora menarik napasnya.
Hoshianato menuntun Auzora untuk bernapas lebih rileks, Auzora mengikuti Hoshianato yang menghembuskan napas lalu membuang napas.
Hal itu membuat sang Raja iba. Raja pun menyuruh Levi untuk membawa anaknya pulang sementara, dengan syarat tidak boleh kabur karena besok Auzora harus datang lagi dan harus pulih untuk menerima hukuman dan meminta penjelasan.
"Hukuman akan terus berjalan, jangan coba-coba kabur, Levi." Raja menatap datar Levi. Dulu Levi adalah seorang buronan yang suka mencuri di negaranya, saking seringnya Levi di adili ia sangat mengenal sosok Levi.
Dulu Levi dari klan pasir satu negara dengan negara api. Levi tinggal di negara api tapi dia pindah ke negara es karena Terence salah satu klan es dan klan es tak akan bisa meninggalkan negaranya.
"..." Levi tak menjawab. Ia tak berjanji, ia tak yakin.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bl] Ice Prince Reincarnation
FantasyDia Pangeran Aurora, dia keji dan penuh dengan kesombongan, pada suatu hari ia mati bereinkarnasi sebagai hukuman, ia bereinkarnasi menjadi orang paling lemah dan ketika ia berbuat jahat tubuhnya akan kaku, Aurora si kejam di tuntut untuk menjadi ba...