6. Gerutu

2.9K 330 3
                                    

"Grrrr." Auzora mengerang melototi Esien bahkan saat mereka sedang memulai pelajaran sekalipun.

Astaga, Esien sangat takut dengan mata Auzora yang hampir keluar itu. Auzora sangat gila! Bahkan ketika Esien tidur, Auzora membekapnya dengan bantal.

"Auzora, ayolah kerja sama ...." Hoshianato menghela napasnya meminta Auzora untuk tenang.

"Auzora! Perhatikan!" teriak Hoshianato kesal. Suara teriakannya langsung membuat Auzora memutus penglihatannya.

Hoshianato pun menulis sesuatu di papan board dengan kapurnya. "Pengendalian kekuatan adalah ketenangan, semakin kita tenang kekuatan yang keluar akan semakin teratur, anggap kekuatanmu adalah gelombang." Hoshianato menggambar gelombang.

"Umumnya di dunia ini satu orang hanya punya satu skill kekuatan tapi tidak dengan excess strength, mereka punya tiga skill yang berbeda, namun dua elemen saja dalam satu klan," jelas Hoshianato.

"Denjin, sini." Hoshianato memanggil Denjin.

Denjin pun berdiri dari bangkunya dan maju ke depan.

"Denjin adalah salah satu dari klan air, dia yang paling hebat dalam pengendalian kekuatannya," akui Hoshianato.

Denjin merapihkan kacamatanya lalu mengangguk.

Denjin menunjukkan kekuatannya, ia menghentakkan lantai dikakinya lalu muncullah air dari sana, air itu memancar kemudian membentuk kuda dan air itu menari-nari di atas Denjin. Denjin mengendalikannya tangannya bergerak ke kiri dan ke kanan bersamaan dengan airnya yang mengikuti gerakannya.

"Dulu aku pernah membuat banjir di wilayahku karena tidak bisa mengendalikannya, tapi sekarang aku bisa menciptakan air dan mengubah-ubah bentuknya jadi binatang, bukankah itu lucu?" ungkap Denjin. Kekuatan Denjin adalah mengubah air menjadi wujud yang ia inginkan bahkan monster sekalipun, namun kekuatan monster yang Denjin ciptaan terbatas, hanya bisa menyerang di wilayah air.

Dawn bertepuk tangan melihat kehebatan Denjin lalu berbisik pada Auzora yang duduk di sebelahnya. "Kau tahu? Dulu Denjin membuat naga besar dan menghancurkan istananya sendiri, dia adalah anak dari Raja air," ungkap Dawn cerita.

Ungkapan itu tentu saja membuat Auzora laknat senang. "Apa Denjin juga monster seperti aku?" tanya Auzora.

"Sssthhh nanti Denjin dengar, dia tidak suka digosipkan." Dawn menutup mulut Auzora dengan jari telunjuknya.

"Yeay itu berarti aku bukan monster satu-satunya!" ucap Auzora ceria.

"Sekarang Esien sini," panggil Hoshianato. Ia pun berjalan ke depan menggantikan Denjin.

Esien diam menatap datar Auzora lalu mengeluarkan api dikedua tangannya. "Auzora bodoh."

Tup

Setelah mengucapkan itu terdengar suara meletup seperti ledakan kecil ditangan Esien dan Esien mengeluarkan sayapnya. Seluruh tubuh Esien keluar api.

"Ini skill perlindungan dari klan api, tak akan ada yang bisa menyentuh Esien kalau dia dalam kondisi begini, kekuatan Esien sangat besar, dia bahkan bisa menghancurkan mejamu dalam satu jentikan jari saja, tapi tenang itu dulu, sekarang dia bisa mengendalikannya," jelas Dawn dan Auzora hanya menganggukkan kepalanya saja.

Esien diam-diam menyeringai dan menjentikkan jarinya dengan mata yang terus fokus pada rambut rapunzel Auzora lalu tak lama rambut Auzora terbakar.

"Aaaaaaa!!!" teriak Auzora panik melihat poninya berapi.

Byur

Di atas kepalanya tiba-tiba air menguyur, tidak lain itu pasti Denjin.

"Esien ... berhentilah membuat keributan! Aku ingin kau mencontohkan ketenangan bukannya seperti ini!" omel Hoshianato geram. Ia pun menyuruh Esien untuk duduk.

[Bl] Ice Prince ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang