5. Benci Setengah Mati

3.4K 321 6
                                    

Auzora hanya 24 jam di rumah untuk diobati lalu setelah itu ia kembali dibawa ke istana untuk diadili, kini semua orang telah berkumpul untuk mendengarkan hukuman yang akan Auzora dapatkan termasuk Esien yang sudah panas ingin koar-koar dan menyerang Auzora.

Auzora berada di dekapan Levi sambil memeluk celengan babi dengan sebelah tangannya, sosok ayah itu membopong anaknya yang masih lemas apalagi masih syok karena kehilangan satu tangannya dan banyak darah yang telah Auzora keluarkan untuk membuat kekacauan di negara api.

Terence juga ikut berada di sisi Levi untuk mendengarkan vonis yang akan Raja jatuhkan pada anaknya.

"Kembalikan ayahku seperti semula monster!" teriak Esien panas. Tangannya sudah berapi-api dan itu adalah api sungguhan. Tubuh Esien di tahan oleh Dawn dan Denjin dengan sekuat tenaga.

"Monster sepertimu layak mati karena telah hampir menghancurkan negaraku!" teriak Esien geram.

Auzora juga ikut geram. "Kau yang monster Esien!" balas Auzora memekik.

"Kau mendorongku, aku kehilangan satu tangan gara-gara dirimu dan kekuatan ini bangkit karenamu!" teriak Auzora kesal. Tanpa sadar Auzora membuat suasana di sana semakin dingin dengan semilir angin.

"Kau!" Esien meledak-ledak. Ia melebarkan sayapnya terbang ke arah Auzora dan Auzora pun langsung memeluk erat ayahnya.

Pasir hitam keluar dari tubuh Levi menahan tubuh Esien yang 5 inci hampir menghadangnya.

Ssssshhh

"Diam!" ucap Levi dingin.

Levi menatap Raja es menyuruh sang Raja itu menjatuhkan vonisnya.

Sang Raja pun menghela napasnya lalu berkata, "Auzora kami telah melihat efek yang kau timbulkan, orang-orang yang membeku itu masih belum mencair juga, kami menyakini kalau es itu abadi dan akan terus membuat beku korbannya, satu-satunya cara seperti yang terdahulu adalah hukuman mati, es itu akan mencair kalau si pengendalinya mati-"

Sang Raja belum mengucapkan kelanjutannya namun malah dipotong oleh suara menggelegar Auzora yang tidak terima.

"Tidak, aku ingin hidup, asal kau tahu saja! Ada peramal bodoh yang bilang aku hanya akan bertahan sampai belasan tahun, kalau aku mati berarti ramalannya benar, aku tidak mau, tolong berikan keringanan," ungkap Auzora memohon.

"Aku berjanji dalam waktu dekat aku akan mengembalikan mereka seperti semula." Auzora berjanji walau tidak yakin dia akan bertahan selama itu. Esien pasti akan langsung membunuhnya setelah ini.

"Saya menjamin Auzora bisa," bela Levi. Ia yakin anaknya akan melakukan yang terbaik dan membayar semua kesalahannya.

"Bagaimana kalau dia membuat kehancuran?" tanya sang Raja tak yakin.

"Mereka tak akan bertahan satu tahun lamanya dalam kebekuan," sambar Esien ada benarnya. Apalagi kondisinya membeku, karena ayah Esien bukan ikan yang akan tetap fresh di dalam es.

Auzora menatap satu persatu orang yang ada di sana. "Satu bulan, beri aku waktu satu bulan lalu setelah itu kalian boleh membunuhku," ungkap Auzora yakin meski tubuhnya bergetar dan Levi merasakan hal itu.

Raja es saling berbisik dengan orang-orang penting yang ada di sana termasuk anak korban, Esien dan guru akademi, Hoshianato.

Setelah yakin dengan apa yang dibicarakan, Raja pun mulai membuka suara.

"Mulai hari ini selama satu bulan ini, kau akan berada di bawah pengawasan kami, hukuman untuk Auzora yang pertama kau tidak akan mendapatkan ijin bebas untuk keluar masuk ke negara lain, yang kedua Auzora akan diikat selama dia masih hidup dengan tali, yang ketiga Auzora akan berada di akademi Gold untuk belajar mengenal kekuatannya sendiri tanpa kunjungan orangtua, tidak boleh bertemu orangtua dan yang empat Auzora hanya boleh satu kali makan sehari."

[Bl] Ice Prince ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang