"Aakh Denjin tolong aku, tolong aku dari monster rabies ini!"
Di wilayah kegelapan, semua orang heran dengan suara Naga hitam besar yang ketakutan di gigit oleh ferret kecil. Auzora dengan bentuk kecilnya naik ke sayap Esien yang dalam wujud ferretnya dan berusaha mengigit Esien seperti seekor anjing.
"Hentikan Auzora, aku tidak sengaja!" teriak Esien sekali lagi. Ia menyesal telah membantu Auzora melelehkan es di kakinya dengan cara menyemburkan larva ke kaki Auzora, hal itulah yang membuat Auzora marah, kaki yang baru di sembuhkan terluka sangat parah padahal baru di sembuhkan Dawn.
Denjin menghela napas sambil membuka kacamatanya mengusap-usap kacamata tersebut.
"Kau naga besar Esien, masa kau kalah oleh Auzora yang wujud binatangnya saja Ferret," sindir Denjin heran.
Auzora langsung turun dari tubuh Esien, ia melotot menatap tajam Esien dengan wujud imutnya. Esien semakin takut dengan pelototan itu.
"Bela saja dia terus, sebenarnya temanmu siapa sih? Aku! Bukan Auzora," sentak Esien tak terima.
"Denjin aaaa!" Dan benar saja, Auzora mengigit jempol kakinya.
Tuk
Auzora jatuh pingsan setelah mengigit Esien. Denjin pun langsung mengendong Auzora dan memasukannya ke dalam kantong baju. Denjin kadang heran kenapa Esien sangat trauma dengan makhluk tak berdaya seperti Auzora.
"Apa yang takutkan dari dia, setiap berbuat jahat diakan akan pingsan, dia tidak bisa memukul atau mengigitmu, dasar pangeran api lebay," ucap Denjin tajam.
"Apa kau bilang?!" Esien berubah menjadi setengah manusia naga, kepalanya bertanduk dan sayapnya terbuka lebar, ia menghampiri Denjin lalu mengeluarkan api dari kedua tangannya.
"Lebay," sindir Denjin sekali lagi.
"Rasakan ini!" Esien menyemburkan apinya, namun Denjin lebih cepat menjentikkan jari, air tiba-tiba muncul menyiram kepala Esien hingga membuat apinya padam.
Byur
"Hahahah." Denjin tertawa melihat Denjin basah kuyup.
"Sialan kau Denjin!" teriak Esien kesal.
"Ugh, kenapa Auzora jadi bersama mereka, dasar dua pengacau, mereka mengacaukan rencanaku." Dawn masih mengintip dalam goa. Sialnya Auzora sudah ada ditangan Denjin.
Denjin menyadari ia sedang diperhatikan, Denjin pun menghampiri goa tersebut, ia berjalan perlahan sembari mengangkat tangannya dan tangan itu mengeluarkan sebuah senjata sabit. Sabit yang di bawa Denjin bentuknya semakin lama semakin besar sampai-sampai Denjin mengunakan kedua tangannya untuk memegang sabit tersebut.
"Denjin sepertinya selalu waspada padaku?"
"Sial di melihat ke arah sini, apa aku sudah ketahuan? Apa lebih baik aku menampakan diri saja dan pura-pura akting?" Denjin panik. Ia segera berubah menjadi burung hitam dan pura-pura menjadi kelelawar menyempil di bebatuan atas goa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bl] Ice Prince Reincarnation
FantasyDia Pangeran Aurora, dia keji dan penuh dengan kesombongan, pada suatu hari ia mati bereinkarnasi sebagai hukuman, ia bereinkarnasi menjadi orang paling lemah dan ketika ia berbuat jahat tubuhnya akan kaku, Aurora si kejam di tuntut untuk menjadi ba...