Soo Hyun POV.
Ada yang mengatakan cinta itu indah. Ada juga yang mengatakan cinta itu pelangi dalam hidup. Tapi, kenapa aku tidak merasakan itu semua? Hanya sakit yang kurasakan sekarang. Aku merasa hampa. Seminggu setelah keputusan yang aku ambil, hatiku benar-benar hancur. Ingin sekali aku memeluknya, menggodanya, dan menemaninya tapi, tidak. Wajah damai itu lah yang menguatkan aku.
Flashback
Wajahnya damai saat tertidur. Siapa orang brengsek yang telah merampas kedamaian dalam wajahnya?. Soo Hyun tersenyum pahit saat mengetahui jawaban pertanyaannya tadi. Sekarang wajah damai itu bisa lagi dilihat bukan hanya saat tertidur tapi, setiap saat. Mungkin, keputusan ini akan menyakitinya sesaat. Tidak masalah. Baginya kebahagiaan wanita dihadapannya ini lah keutamaan dan kepentingan yang sebenarnya. Yah kebahagiaan dia yang utama. Diambil Hp-nya di nakas samping ranjang. Di dekatkan hp nya ketelinga dan menghela nafas panjang. Untukmu Shin Hye... Batinnya.
"Yobseo?"
"Ah Soo hyun- ah. Gwenchana? Kau sudah sadar? Kenapa apa ada yang sakit?." Selalu seperti ini hyungnya sangat menghawatirkannya.
"Hyung for your information aku sudah besar sekarang. Bahkan, hampir kepala tiga."
"Aku tau. Kerendeu wae?."
Soo Hyun tertawa kecil. Wajahmu berbanding terbalik dengan otakmu hyung.
"Ya!! Jangan mengatai hyung mu itu bodoh meskipun dalam hati."
Matanya melebar. Dia menatap layar handphone nya takjub. Bagaimana bisa?. Saat hendak menempelkan handphone nya kembali ke telinga. Dia menatap siluet tubuh yang kini berbaring nyaman di ranjang. Seketika wajahnya berubah menjadi muram.
"Hyung."
Kali ini Lee teuk yang mengernyit. Kenapa suara namdongsaeng tersayangnya mendadak parau?
"Hyung kau dengar aku?."
"Aah wae Hyun-ah."
"Bisa kita bertemu sekarang di taman rumah sakit?."
"Tapi ini sudah mal-."
"Jebal hyung... jebal." Kernyitan bertambah di dahi Leeteuk saat mendengar suara sarat putus asa dari sang adik.
"Arra arra. Tiga puluh menit aku sampai."
"Gomawo Hyung." Setelah mengucapkan terima kasih dia kembali memegang dadanya yang berdenyut. Apa harus sesakit ini saat mencintai seseorang?.
Berjalan perlahan dia mendekati ranjang. Dia mencium rambut itu dalam dan menghafal aromanya dalam hati.
"Sebenarnya,,, aku yakin kau tidak peduli. Tapi, aku akan tetap mengatakan ini.. hhhh." Hening dia menghela nafasnya. Dia harus kuat dan tegar demi senyum gadis itu. Yah, dia bisa
"Saranghae. Love you. Wu ai ni. Aku cinta kamu. Aishiteru." Air matanya menetes
Love you and goodbye.
Suasana taman rumah sakit sekarang sepi. Hanya terlihat dua pria yang duduk di salah satu kursi.
"Kenapa tiba-tiba sekali? Sebenarnya ada masalah apa Hyun-ah?."
Leeteuk menatap dalam mata adiknya berharap menemukan satu jawaban atas apa yang dirasakan adiknya sekarang.
"Tidak ada hyung, hanya ingin mencari suasana baru." Soo Hyun menarik dua sudut bibirnya paksa agar menampilkan senyuman.
Leeteuk menghela nafas. Ada apa dengan adiknya? Matanya menyiratkan luka mendalam. Apa mungkin?...
"Apa karena dia? Karena gadis itu!."
Leeteuk melihat adanya perubahan ekspresi adiknya. Ternyata benar cinta yang menghancurkan adiknya dua kali.
"Jebal hyung."
"Baiklah malam ini kita berangkat aku akan menelpon pak - Oh untuk menyiapkan pesawat pribadi kita."
"Gomawo hyung."
"Anything for you."
Flashback End
"Hyun ah kau siap?."
"Kajja."
Soo hyun tersenyum dan mengangguk. Yah, dia siap.
Goodbye my love
KAMU SEDANG MEMBACA
You (kim soo hyun love story)
FanfictionPerasaan ku sangat sederhana. Hanya ingin memilikimu melindungimu dan menjagamu seutuhnya. Tapi kenapa kisahku berbeda? Aku hanya ingin menyayangimu. Kamu dan hanya dirimu. Apakah sulit hanya untuk merengkuh mu kedalam pelukanku? Dont like dont read...