Meet our past

1K 76 3
                                    

Update time!!! 'Telat woooyyyyy' kkkkk sorry. Selain ppdb ada some one who make me feel gloomy. Huuuuuhhhh. Shbt ku trsyang yg pling kce bin gnteng  udh brp hri gk nlpn. Biasany kn tiap hari.  Hhuhuhuhu. You're so cruel dude. .Okey forget it.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Apa yang akan kau lakukan jika tiba-tiba seseorang yang pernah dekat denganmu pergi tapi, sekarang kembali? Menerimanya kembali atau hanya berdamai agar tidak ada beban di masa depan kelak.

Apa yang akan kau lakukan jika seseorang dari masa lalu terkelam mu kembali? Kembali berlari dan menghindarinya atau tetap diam dan menyelesaikannya agar terbebas dari belenggu masa lalu tersebut.

Semua pilihan nya atau apapun pilihan nya pasti tujuan nya satu yaitu kebaikan di masa depan.

Soo Hyun PoV

  Disini lah aku. Di dalam cafe langgananku semenjak aku pindah ke sini. Di tempat duduk yang sama pesanan yang sama namun, dengan perasaan yang berbeda.

"Untuk apa kau menemuiku lagi?." Entah itu sudah pertanyaan keberapa yang kulontarkan kepadanya. Wanita ini sungguh membuat ku bingung . Kenapa setiap pertanyaan yang kutanyakan kepadanya hanya dibalas dengan senyum dan sedikit kedipan mata.' Huh. Mau menggodaku. Maaf saja!'

"Aku merindukan kekasihku. Memangnya apa lagi?."

Fiuhhh akhirnya. But wait, 'what the hell she say'. Holly Sh*t. I'm not your man b***h.

"Aku bukan kekasihmu." Aku mengatakannya dengan tegas sambil menatap matanya mungkin saja otaknya terbentur jadi, perlu aku yakinkan dia dengan kata-kata dan tatapan.

"Kenapa kau selalu mengelaknya. Aku Hyuna Kim. Kekasih dari seorang Soo Hyun Kim."

Aku memberikan kode kepada pelayan terdekat agar mendekat.

"May i help you sir?."

"Yeah.... can you tell me where is the trash?."

"There sir.. but you can give the garbage to me."

"No. I just want to throw this bi**h. So she can realize the place she belongs to." Aku berkata sambil mendesis. Tidak kupedulikan wajah pelayan yang menatapku aneh karena kata-kataku. Sabodo an! Aku sudah muak dengan gadis ini.

"Yeobo. Bercanda mu tidak lucu...." Katanya dengan manja

Siapa yang sedang bercanda sekarang???? TOlong beritahu aku!!!!.

Aku kembali memanggil pelayan terdekat.

"Yes sir."

"Do you have a knife?."

Pelayan itu memandang ku bingung

"The most sharp one." Aku menambahkan

"What for sir?."

"I want to suicide right now."

"Is a bad joke sir sorry."

"Okey I know. That's not working.."

Aku mendesah memijat kepalaku perlahan.

"Hyuna,  dengar aku. Bukan. Kekasihmu. I mean it. So, just go away from me and from my life. Arasseo.! Aku pergi." Kataku pada akhirnya dan memutuskan pergi meninggalkan wanita itu. Kalau tidak otakku yang tadinya encer menjadi padat.

"Soo Hyun maafkan kesalahanku. Bukankah aku sudah membantumu dengan menutupi kejahatanmu." Katanya memohon

Deggg.

Mendengar itu penyakit panik ku kambuh. Keringat dingin mulai bercucuran. Tangan gemetaran dan mulai sekelebat bayangan mengerikan itu kembali menghantui. Seketika semua nya gelap.

Shin Hye POV

        Sekarang aku disini hanya diam dan tidak bicara. Memandangi sekeliling ruangan dengan gelisah. Bagaimana ini? Dia tidak bicara hanya diam dan memandangiku. Semakin memperparah keadaan.

"Hy." Suara nya menyentakku kembali ke alam nyata.

"Gwenchana?." Tanyanya saat melihat reaksi ku yang berlebihan.

Aku hanya mengangguk. Kakiku gemetar persis seperti orang yang mau dihukum mati. Tidak ada perasaan senang saat melihatnya, hanya ada perasaan marah, sedih dan bersalah. Yang terakhir aku bingung.

"Aku merindukanmu." Suaranya kembali membuat ku kaget. Bahkan aku sampai hampir terlonjak saking kagetnya.

Hatiku mendengus. Bawah sadarku tertawa sarkastik. Merindukanmu. Huh setelah sekian lama. Hahaha. Jangan tertipu lagi olehnya!!!.' Dia berkata dengan tangan di pinggang dan kaki diketukan ke lantai. Kugelengkan kepalaku berusaha menghilangkan pikiran itu. Menarik nafas dan menenangkan diri. 'Sekarang waktunya'.

"Jong suk.. ah...  naneun.... ndeo..emmmm." kenapa susah sekali. Aku berusaha fokus.

"Jong... hppppbbb." Belum selesai kalimat yang ingin aku ucapkan mulutku ditahan dengan sesuatu yang lembab.

Kurasakan ciumannya berbeda dengan yang dulu bukan lagi penuh cinta tapi,hanya ada nafsu. Tidak!!!  Dia bukan Jong Suk ku. Aku berusaha berontak agar dia melepas kan ciumannya. Perlahan air mata ku menetes 'jong suk ah kau kenapa?  Ini bukan dirimu tolong lepaskan, atau aku akan melakukan hal terakhir yang ingin kulakukan terhadapmu.' Aku menangis. Aku tidak mau membencinya, tuhan tolong ingatkan dia agar berhenti.

    Dia melepaskan ciumannya dan menatapku dengan tatapan aneh yang tidak kumengerti.

"Nan bogoshipeo."

Plakkkk

Aku menamparnya. Bukan karena ciuman itu tapi, karena kalimatnya. Merindukanku? Lalu....  kenapa kau pergi? Kenapa kau meninggalkan ku seperti dia. Mengingatnya membuat dadaku sesak. Beberapa kali aku mencoba melupakannya aku malah semakin mengingatnya.

"Shin Hye..."

"Stop jangan...." aku menahan badannya yang hendak mendekat.

"Aku merindukanmu."

'Shit.... cukup sudah!!!.'

"Merindukanku? Hah!!! Merindukanku? Lalu kau kemana selama ini?. Aku membutuhkanmu kau tau. Aku butuh sandaran. Kalau kau merindukanku kenapa pergi, kenapa menghilang?. Kenapa baru kembali sekarang???? Wae???. Huh.!!" Setelah mengatakan itu aku ambruk ke lantai. Tangis ku pecah

"Kenapa? Kenapa kau meninggalkan ku hks.. wae hks.??" Aku terus saja meracau seperti orang gila meluapkan semua kekesalan ku. Terhadap 'dia'.

"Shin hye ah mianhe..... mmm." Kurasakan usapan lembut dikepalaku.

Aku menarik nafas dalam, berusaha menenangkan diriku. Perlahan nafasku kembali teratur.

"Gwenchana?."

Aku mengangguk dengan sedikit senyum. Agak menyesal karena yang kupikirkan sekarang bukan lah orang dihadapanku. Melainkan 'dia' yang ku tak tau dia sendiri ada dimana?. Aku menggeleng keras berusaha mengenyahkan pikiran itu. Ketukan di pintu mengalihkan aku dan Jong Suk untuk melihat siapa yang datang.

"Anyeong......" Ekspresi Jongin berubah dari senyuman tergantikan dengan muka datar tanpa ada celah untuk membaca ekspresinya.

"Anyeong Jongin ah." Jong suk menyapa Kai dengan tersenyum ramah senyumnya yang sekarang tidak ada artinya bagiku.

      Kai tidak terbaca. Dia berjalan mendekat aku mengantisipasi hal yang akan terjadi dengan menutup mata entah berapa pukulan yang akan diterima Jong Suk nanti.

"HYUUUUNGGG!!!. Bogoshipo." Teriakan Jongin yang menggelegar membuat ku membuka mata. Selanjutnya yang terjadi sangat berbeda dari khayalanku. Kai memeluk Jong Suk seperti anak kucing menempel pada induknya.

Kami melanjutkan obrolan di meja makan lebih santai semua masalah yang terjadi antara aku dan Jong Suk akan kami bicarakan nanti. Suasana terasa sangat menyenangkan karena kehadiran Kai yang mendominasi ada saja ocehan yang keluar dari mulutnya. Tapi, satu sisi hatiku sedikit terusik seperti ada sesuatu yang buruk sedang terjadi.

'Ada apa tuhan?. Tolong jaga dia dimanapun dia berada.'
              

You (kim soo hyun love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang