First Met

2.4K 117 1
                                    

"Maaf." Gadis itu menunduk dan kembali berlari kecil memasuki lobby kantor itu, entah sadar atau tidak dari tadi ada sepasang mata yang menatapnya begitu intens. Sang pemilik immata itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung kantor itu.

Gadis tersebut merasa bahwa dia hanya menjadi semut kecil di antara banyaknya para pegawai baru yang berlalu lalang kesana kemari. Lihat lah mata gadis ini entah rasa apa yang dia rasakan meskipun hatinya ingin tersenyum tapi, lagi-lagi ke egoisan hatinya mengalahkan sisi murni dan tulus hatinya. Hanya pandangan itu yang keluar pandangan sedih,terluka,dan kecewa. Melihat tempat dimana ibunya meregang nyawa dan dicampakan begitu saja membuat senyum manisnya hilang menjadi tatapan kekecewaan dan senyum pahit.

Ah... apa mungkin hati nuraninya sudah mengalah dan mengalahkan sisi ego-nya?. Tapi bukankah hati nurani tidak pernah mengalah? Bukankah hati nurani selalu mengeluarkan kebenaran dan kemurnian? Tapi kenapa sekarang? Ah entahlah mungkin ini jalan hidup. MUNGKIN?. Shin hye melangkahkan kaki kembali dengan mata berlinang. Tuhan... kuatkan hatiku maafkan aku ... Sekali ini izinkan aku membalaskan dendam ku dan berbuat dosa ini. Tolong maafkan aku. Gumamnya di dalam hati. Ah Shin hye tapi, kenapa air matamu tetap keluar bukankah itu menandakan bahwa hati nurani mu belum mengalah. Tapi, sebentar kenapa ada tangan yang menghapus air mataku tapi, bukan tanganku. Ku dongakkan kepalaku.

Deg... perlahan jantung Shin hye seperti berhenti berdetak saat melihat sepasang mata yang menatapnya tajam, dengan tangan masih memegang pipinya. 'Soo Hyun' hanya itu yang dapat ia ucapkan dengan pelan teramat pelan tapi, entah kenapa Soo Hyun mendengarnya.

"Kau mengenalku?." Soo Hyun perlahan melepaskan tangannya dari pipi mungil Shin Hye

"...."

"Wah beruntung sekali , gadis secantik dirimu mengenal diriku." Senyum manis itu mengembang di pipi putihnya

"...."

"Hey... hey. Eh yh by the way this is unfair you know me but me? I don't even know your name. So what's your name.?" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

15 detik

30 detik

45 detik

60 detik

"Yak! tanganku pegal jika terus seperti ini. Jadi,tolong katakan siapa namamu cantik?."

"Pp-park Shin Hhye." Ucap nya terbata-bata karena gugup.

"Oooh ... yak!. Kau mau kemana?." Soo hyun sedikit berteriak karena ia tahu bahwa Shin Hye telah berlari meninggalkannya

Shin Hye berlari menjauh dengan mata merah karena menahan tangis , dia berlari sejauh mungkin yang dia bisa hingga dia tiba disini di persimpangan tangga darurat yang sepi.

Sreet. Dia menjatuhkan diri di persimpangan tangga tersebut. Air mata nya sekarang menguasai semua matanya ia tidak sanggup lagi menahan tangisnya. Dia duduk dengan menekuk lututnya dan tangan kanan menutup matanya dan tangan kiri menutup mulutnya. Dia menangis sejadinya dia menangis menumpahkan semua kesedihannya.

"Eomma? Itu dia. Itu pembunuh mu."

"Apa yang harus aku lakukan eomma?." Ucapnya parau sambil menahan air matanya

.

@ Hall Room

Semua orang menundukan badannya memberi hormat kepada sang CEO tampan ini. Dengan berwibawa dia berjalan ke arah panggung dan berhenti di tengah para karyawan barunya, senyum manis terpancar di wajahnya yang membuat siapapun melihatnya akan pingsan karena keindahan ciptaan tuhan di depan mereka. Dia baru tersadar akan sesuatu dan kini ia berusaha untuk mencarinya. Mata sipitnya berkelana di seluruh ruangan berusaha menemukan apa yang ia inginkan. Berulang kali dia mencoba memicingkan matanya berusaha untuk menemukannya tetapi nihil. Oke Soo Hyun menyerah , dia pun segera menghela nafasnya untuk memulai pidatonya

Ceklek! Semua orang memandang ke sumber suara tak terkcuali Soo Hyun yang kini tersenyum lebar melihar siapa yang ada di balik pintu itu.

"Kita bertemu lagi.. Park Shin Hye."

"Nde. Anyeong Kim. Soo. Hyun."

You (kim soo hyun love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang