Shin Hye POV
Aku kembali berjalan dengan tergesa. Mencari-cari keberadaannya. Tuhan kumohon... kumohon biarkan aku egois. Aku ingin melihatnya tuhan. Berkali-kali kurapalkan doa itu bagaikan mantra penguat untuk hati ku.Langkah ku kembali bergegas. Tuhan , sebenarnya dimana dia? Ini sudah di ujung lorong dan aku belum melihat nya. Sayup-sayup aku mendengar suara orang menangis. Suara itu.... koreksi aku jika salah namun aku mengenalinya, aku tau itu suara Soo Hyun. Dengan pemikiran itu aku bergegas berlari keasal suara.
Deg
"Soo Hyun ah." Aku memanggil nya lirih sangat lirih hingga suara ku seperti bergetar. Dengan pelan aku mendekati nya yang sedang menangis. Bahu nya bergetar. Oh tuhan, apakah dia menangis karena diriku? Aku harap tidak.
"Soo Hyun.." Tubuhnya mendadak kaku. Kupanggil lagi namanya berharap dia menyadari kehadiran ku. Perlahan dia mengangkat kepala nya. Mata bening nya berkaca-kaca menatap ku.
"Maaf... maaf." Runtuh sudah pertahanan ku. Setelah mengatakan itu aku pun menangis. Lutut ku gemetar hingga aku jatuh terduduk. Merasakan kaki ku tidak lagi bisa menahan beban tubuh ku.
Dia mendekati ku. Dengan perlahan dia mengangkat kepalaku dan mengunci pandangan kami." Uljima...," Katanya tersenyum." Karena aku mata ini selalu mengeluarkan air mata. Kumohon jangan lagi." Dia tersenyum pahit.
Tiba- tiba semua nya menjadi hening. Entah siapa yang memulai tapi perlahan wajah kami mendekat, hingga waktu serasa terhenti saat bibir nya menyapu permukaan bibir ku. Hanya menempel menyalurkan perasaan yang tidak bisa diucapkan. Tangannya meraih sisi wajahku dan perlahan menjauhkan wajah nya dari wajah ku.
"Kembalilah." Kata nya yang membuat ku tersentak. Aku menatap nya tidak percaya." Kembalilah padanya.... Kembalilah dengannya karena dia lebih membutuhkan mu."
"Ani..." Kataku cepat. Mencegah nya melanjutkan kalimat yang hanya membuat ku sedih.
"Aku rumah mu. Sejauh apapun kau pergi kau akan kembali kepadaku." Ucapannya membuat ku kembali menangis. "Kembalilah... dan katakan selamat tinggal padanya. Lalu kau akan berlari ke arah ku dengan hati tanpa beban dan bayang-bayang masa lalu."
"Soo Hyun ah..."
"Aku akan menunggu mu."
"Jika aku tidak kembali?."
"Hati tau kemana cinta nya harus berlabuh."
Aku memeluk nya dengan erat. Dalam hati aku berharap bahwa ini bukan pelukan terakhir kami. Dia tersenyum menatapku. Aku berjalan perlahan dan menenangkan hati kecil ku yang mengatakan bahwa aku tidak akan kembali.
Suasana kamar yang ramai membuat ku mengernyit. "Nona maaf... anda tidak boleh masuk." Seorang suster menghentikan langkahku." Ada apa suster?." Aku bertanya dengan khawatir. Entah kenapa perasaan ku tidak enak." Pasien mengamuk, dia berusaha kabur dan melepas semua alat pendukung di tubuhnya." Aku menutup mulut ku kaget. Jong Suk berusaha kabur. Tapi kenapa?
'Shin Hye.' Aku mendengar igauan lirihnya. 'Jangan...'. Ucapannya terhenti seiring dengan bunyi jantung nya yang melemah. Para dokter berusaha untuk menyelamatkannya. 'Jangan.. pergi.' Hanya dua kata. Hanya dua kata namun berhasil merubah keputusan ku. Aku berlari kearahnya menggenggam tangan nya ,tidak ku pedulikan suster yang berusaha menarik ku keluar. "Jong Suk ah .... ini aku, ini aku . Bangun... aku disini. Aku tidak akan pergi. Aku akan disini untukmu."
"Benar kau akan disini." Ucapan lirih nya membuat ku kembali terisak kencang
"Kau sudah sadar?." Tanya ku yang dibalas anggukan dan senyum lemah oleh nya
Air mata ku kembali jatuh. Perasaan ku bimbang disatu sisi aku senang melihatnya sadar namun di sisi lain jujur hatiku menyesal mengatakan itu. Sangat. Sangat menyesal. Aku kembali menangis 'Soo Hyun ah mianhae '.
Kim Soo Hyun POV
Aku kembali menangis. Namun kali ini berbeda entah kenapa. Detak jam seakan memanggilku dari dunia khayal. Khayalan indah masa depan ku dengannya, khayal itu sangat indah, sangat indah ..... namun juga rapuh. Sangat indah ... tapi sangat hampa. Inikah rasanya ?. Dia bahkan tidak bersikap egois. Dia merelakannya ... memang dia bodoh tapi tuhan tidak seharusnya menghukumnya. Memberikan rasa sakit yang amat sangat di hatinya. Seolah hati nya dicbut dari raga nya. Dimana keadilan?Ketukan ... suara ketukan di jendela seolah menjadi sedikit cahaya terang untuk harapannya. Mataku berkilat penuh harap , dan akhirnya aku hanya bisa tersenyum pahit.'pabbo bukannya kau yang menyuruhnya pergi?.' Batin ku sarkas. Aku mengangguk samar. "Hyung..." Aku berkata lirih. Memaksa tersenyum meskipun batin ku hanya terus tertawa, seolah mengejek ku.
"Soo hyun ah... buka pintu nya." Tanganku bergerak sesuai perintahnya. Saat lee teuk hyung masuk ke dalam mobil, aku memeluknya. Menyenderkan bebanku pada nya. Berharap sedikit saja rasa sakit ini dapat berkurang.
"Menangislah.. menangislah. Karena hyung mu yang bodoh ini tidak tahu apa lagi yang bisa membuat mu senang. ". Dia mengusap rambut ku pelan. Aku menggeleng dalam tangis ku. "Hyung... anni. Hyung tidak bodoh. Hanya aku yang terlalu lemah. Hanya aku yang bodoh. Hyung apa aku seburuk itu?. Apa aku tidak pantas bahagia?. Aku mencintai nya hyung. Sungguh sangat mencintainya." Aku menarik nafas dalam. "Arra. Hyung tahu soo hyun ah. Hyung tahu." Setelah mengatakannya dia terdiam. Seperti menyuruhku untuk ... entahlah. Menceritakan semua nya. Mungkin? "Tapi aku tidak boleh egois kan hyung?. Soo hyun harus jadi anak pintar kan?." Aku kembali menutup mata ku. Merasa malu kepada diriku sendiri. "Nde... adik hyung memang yang terbaik. Adik hyung pintar. Nae dongsaeng." Kurasakan bahu ku basah. Aku tahu bahwa hyung ku ikut menangis. Menangisi kesalahan bodoh yang adiknya perbuat.Jong Suk POV
Aku tersenyum di dalam hati. Merasakan bahwa gadis ku ada disini. Yah... Shin hye-Ku ada disini. Di tempat seharusnya dia berada, di pelukan ku. Entah mengapa aku sangat berterima kasih kepada Hyuna, kim hyuna. Gadis yang bahkan tidak ku kenal itu menawarkan bantuannya padaku. Entah lah aku hanya teramat senang. Kim.Soo.Hyun pecundang bodoh sepertimu sangat mudah di tipu, dan sangat tolol.Aku teringat bahwa dengan mudah aku bisa memancing emosi nya. Sangat mudah untuk disingkirkan. Aku kembali tersenyum. Kalian boleh mengatakan ku gila karena hampir mengorbankan nyawaku sendiri. Tapi, aku tidak peduli. Karena sekarang aku sudah mendapatkannya. Mendapatkan apa yang pantas menjadi milikku.
Kembali mataku menatap samping ranjang tempat Shin Hye terlelap. 'Aku tidak akan melepaskanmu. I won't give up on you. Never ever.' Ucapku lirih sebelum akhirnya tertidur.
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Annyeong semua. Aduh maaf banget... semaaf maaf nya maaf ini mah. Udah buat kalian nunggu lama. Laptop aku rusak. Jadi aku harus ngetik di hp dan hp ku susah banget kalau harus ngetik di wattpad nya. Makannya aku lama update maaf yah semua. Sebagai gantinya aku double update deh. Hadiah untuk kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
You (kim soo hyun love story)
FanfictionPerasaan ku sangat sederhana. Hanya ingin memilikimu melindungimu dan menjagamu seutuhnya. Tapi kenapa kisahku berbeda? Aku hanya ingin menyayangimu. Kamu dan hanya dirimu. Apakah sulit hanya untuk merengkuh mu kedalam pelukanku? Dont like dont read...