can't believe it

1K 72 4
                                    

Halllooo every bodeh.  Heheheheh. Akhirnya bisa nafas dan bisa update lagi. KKkkk. Ayo dong follow aku 5 follower pertama aku follback dan aku vote ceritanya. Palli. Aku bakal update kalau follower ku sudah diangka 25#edisi kejam ngancem. Okey deh sekian. Hahahaah

N.b:yang di mulmed itu nnti jga tau buat apa. Kkkkkk

Enjoy the story
----—---------—--------—----—-—-———

Author POV
       Soo Hyun berlari di bandara. Tidak dipedulikannya tatapan marah dari orang yang ditabraknya. Yang dia pedulikan hanya berlari secepat mungkin menuju gadis pujaan hatinya. Euforia terasa sesak mengumpul di hatinya membayangkan wajah gadisnya senang atau marah kah dia bertemu dengan Soo Hyun. Entah apapun yang terjadi dia tidak akan melepaskan gadisnya kali ini. Tidak lagi. Perjuangan yang dia lalui tidaklah mudah air mata kemarahan kecewa senang semua berkumpul menjadi satu. Kisah cinta yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan. Mungkin ini karma karena dulu dia sering mencampakkan wanita. Tapi, kali ini dia berjanji akan menjaga gadis ini. Meskipun, penyebab ibunya Shin Hye meninggal bukanlah dia. Tetap saja, dia akan menjaga Shin Hye sekuat yang dia bisa. Soo HYun menganggap ini balas budinya terhadap adjumma yang telah merawatnya dulu. Meskipun tidak ada hubungannya. Dia tertawa dengan pemikirannya sendiri.

Saat tiba di pintu keluar dia langsung melesak menuju supir yang telah menunggunya di bandara.

"Kita kemana tuan?." Si supir bertanya.

"Ke alamat ini. Tolong cepat." Soo Hyun berseru dengan nafas memburu. Tidak bisa disembunyikan olehnya rasa senang yang ada di dadanya.

Drrrtttt Drrttttt Leeteuk hyung is calling

"Yobseo?"

"Yobseo Hyun ah. Kau sudah di Korea bukan?. Langsung pulang dan jangan pergi kerumahnya sekarang bukan waktu yang tepat untuk kau kerumahnya."

"Eh?. Tapi, hyung aku-."

"Tidak ada tapi-tapi! Langsung pulang!!!. Lusa Hyung akan tiba di Korea. Jangan berani bertingkah yang aneh-aneh."

"Ish arra. Bye"

   Sooo Hyun menggeram marah. Dengan terpaksa dia menyuruh sang supir untuk putar balik menuju rumahnya. Entah rumah atau istana.

"Aku pulang." Soo Hyun berkata dengan lemas.

Kaki jenjangnya dia arahkan ke arah kamarnya. Kamar yang sempat dia tinggali dengan waktu yang cukup lama. Dengan berat dia mengarahkan tubuhnya ke kasur. Dia berbaring dengan mata menatap nyalang langit-langit kamarnya. Tiba-tiba dia bangkit. Seperti orang kesetanan dia berlari menuju walk in closetnya. 'Gotcha'. Batinnya tersenyum. Dengan hati-hati dia menaruh foto besar itu ditembok disamping fotonya juga yang terpasang. 'Perfect'. Senyumnya mengembang sempurna saat foto gadis itu sudah berada tepat disisi fotonya. Dia masih mengamati foto itu. Tapi, mungkin karena fisiknya yang lelah. Dia segera tertidur. Menuju alam mimpi indah yang tidak ada penderitaan.

Shin Hye POV
    Aku berjalan menghampiri ranjangku. Berusaha memejamkan mataku. Tapi, entah kenapa susah sekali terpejam?. Pikiranku melayang ke kejadian tadi setelah kita menonton opera. Kejadian yang membuat ku terus dihantui rasa bersalah.

Flashback on

Suasana di teater sangat ramai oleh tepuk tangan para penonton. Pertunjukan tadi sangat menakjubkan. Bahkan aku saja sampai menangis. Ah senang rasanya bisa kembali menikmati hidup.

Suasana teater mulai sepi. Maklum, karena pertunjukan sudah usai dan semua orang akan kembali menjalankan aktivitasnya. Jong Suk menggandeng tanganku menuju pintu keluar. Dia tidak henti-hentinya tersenyum kepadaku.

Kami,sekarang sedang berada di perjalanan sedikit canggung karena kami terjebak macet dan aku hanya berdua dengan Jong Suk. Bukan hanya itu saja tapi, aku takut kalau dia akan menanyakan

"Apa kau sudah bisa menjawabnya?." Itu. Itu pertanyaan yang kutakutkan akan keluar dari bibirnya.

Aku menggigit bibir bawahku kuat-kuat hingga hampir berdarah. Menarik nafas perlahan dan menghembuskannya. Oke,mungkin ini saat nya.

"Maaf aku tidak bisa." Ucapku teramat lirih. Bahkan aku ragu akankah dia mendengarnya. Tapi, jika dilihat dari perubahan wajahnya aku mengerti bahwa dia mendengarnya.

Dia tersenyum dan menggenggam tanganku. Sedikit kaget diriku dengan reaksi yang ditunjukkannya.

"Gwenchana." Katanya sambil tersenyum.

Aku hanya bisa diam sepanjang perjalanan. Merutuki diriku yang bahkan tidak bisa melupakan dirinya. Demi lelaki sebaik Jong Suk

Flashback end

Air mataku mengalir. Bodoh. Bodoh dan bodoh. Arrgh aku memejamkan mataku. Mencoba untuk tidur dan melupakan semuanya.

Soo Hyun POV

    Aku melihat kearah jam yang melingkar indah di tangan ku. Jam 5:30 bahkan matahari saja kalah cepat dengan ku. Aku tersenyum bersenandung kecil ditengah perjalananku menuju rumah Shin Hye. Jalanan masih sangat lenggang menurunkan kaca mobil agar aku merasakan udara yang masih bersih tanpa polusi. Tersenyum senang ketika membayangkan wajahnya nanti. Aku tau dia pasti akan marah. Tapi, aku tidak peduli. Kali ini aku akan menebus semua kesalahanku. Tidak akan kubiarkan dia menangis lagi tidak akan.

Dengan semangat aku merapihkan rambutku. Sekarang sudah jam 06:15. Lima belas menit lebih lama. Karena, tadi aku lupa dimana alamat tepatnya hingga aku harus mengambil belokan yang sama dan berakhir dengan mengelilingi tempat yang sama empat kali. Aku tertawa mengingat kejadian tadi. Apa aku sudah meninggalkannya terlalu lama hingga alamatnya saja aku sudah lupa.

Dengan gugup aku menuju pintu dan memencet belnya. Pintu terbuka. Membuat raut wajahku berubah

Shin Hye POV
Ting.... tongg...

'Aisshhh siapa yang bertamu sepagi ini?.' Batinku kesal. Dengan segera aku mencuci mukaku dan membereskan bekas aku menyikat gigi. Tidak sempat mandi? Hey. Ini bahkan sangat pagi. Hanya orang gila yang bertamu jam segini. Dengan tergesa aku membuka pintu. Akan aku lempar sendal jika itu hanya sales door to door yang menawarkan barang. Tapi, lelaki sekarang yang berdiri di depan pintu ku dengan tangan membawa kantung makanan membuat ku terkejut. Mau apa dia? Batinku

"Jong... Suk ah."

"Anyeong. Breakfast time." Serunya sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

Aku yang masih dalam mode tidak sadar hanya bisa bengong ketika dia melakukan semuanya. Menyiapkan perlengkapan makanan dan menata makanan di meja makan.

"Kajja." Katanya bersemangat. Menarik tanganku membawaku bersamanya menuju meja makan. Aku hanya menurut seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Tapi, baru beberapa langkah. Bel pintu rumahku kembali berbunyi.
'Aisshhh siapa lagi?." Aku menghentakan kaki. Sedikit kesal banyak sekali orang yang bertamu di pagi hari.

"Biar aku saja." Jong suk menahanku saat aku hendak melangkahkan kakiku menuju pintu.

"Tapi." Bantahanku ditahan olehnya hanya dengan senyuman.

Cklek. Saat pintu terbuka suasana menjadi hangat. Aku yang belum menyadari apa yang terjadi baru melihat kearah pintu setelah lima menit keheningan itu tercipta.

"Shin hye ah." Tunggu..... bukankah itu suara.

Aku masih tidak mempercayai pandanganku saat aku melihatnya. Dia.. tidak mungkin dia

"Soo hyun." Ucapku lirih

You (kim soo hyun love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang