Oh yh ini msh flashback yh tp dri sisi leeteuk oke.
Happy Read
------------------
Leeteuk POV
Aku menunduk. Merutuki kepergian diriku. Jika saja aku tidak meninggalkan Soo Hyun sendiri. Semua ini tidak akan terjadi.
Hasil otopsi sudah keluar, adjumma meninggal karena ada obat perangsang dalam minumannya. Itu sebabnya dia jatuh dari tangga. Soo Hyun mengetahuinya lebih dulu, dan sialnya minuman yang terakhir diminum oleh adjumma adalah minuman buatannya. Aku menggelengkan kepalaku. Soo Hyun tidak mungkin sengaja melakukannya, pasti bukan dia pelakunya. Aku yakin, aku kenal adikku.
Drttt drrrtt
Soo Hyun is calling
"Yobseo." Jawabku dengan tergesa.
"Yobseo tuan Kim." Suara siapa ini?. Aku menjauhkan sedikit hp dari telingaku. Melihat id yang tertera di layar hp ku. Benar nomor Soo Hyun.
"Yobseo." Suara dari telpon mengagetkanku.
"Ah nde saya sendiri. Waeyo?." Aku bertanya dengan harap-harap cemas. Entah kenapa perasaanku jadi khawatir.
"Maaf tuan, kami dari rumah sakit. Ingin mengabarkan bahwa adik anda terus mencoba bunuh diri. Ini sudah yang keempat kalinya dalam seminggu ini tuan. Apa anda bisa secepatnya ke sini?. Karena, bagaimanapun juga anda sebagai hyungnya mungkin bisa sedikit menenangkan tuan Soo Hyun."
Deg. Aku menggigit bibir bawahku. Menahan tangis. Terserah kalau aku ingin dibilang cengeng tapi, maaf ini adikku. Adik kesayanganku kenapa... dia masih terlalu muda untuk menghadapi ini semua.
"Baik lah saya akan segera sana." Setelah mengatakan itu aku langsung menutup sambungan telpon dan menelpon seseorang.
"Hallo Marcus aku butuh bantuanmu kau dimana?."
Author POV
"Apa maksudmu?." Suara teriakan itu mengagetkan semua orang yang berada di cafe.
"Ck Hyung apa kau tuli aku bilang rekaman cctv itu sudah di blokir." Jawab seorang namja yang sedang duduk dengan santainya.
"Mwo!?. Bagaimana bisa?." Leeteuk bertanya dengan nada suara yang masih tinggi.
"Kau ini bodoh hyung. Sudah jelas jika yang menghapus dan memblokirnya merupakan sang joker dari kasus ini."
"Maksudku bagaimana bisa dia memblokirnya. Bocah." Leeteuk menggelengkan kepalanya
" Oohhh bilang. Jadi, berdasarkan sistem keamanan kantor mu. Bisa kupastikan bahwa yang menghapusnya merupakan orang terdekat selain kau dan Soo Hyun tentu saja. Karena kalau kau ataupun Soo Hyun yang melakukannya aku pasti bisa melacaknya."
"Jadi maksudmu kau tidak bisa melacak siapa orang yang sudah menghapusnya?"
"Kau meremehkanku hyung. TEnang saja akan kulakukan. Marcus Cho bukan orang sembarangan bahkan komputer Bill Gates dan Steve Jobs bisa aku retas." Katanya dengan evil smirk.
"Jangan menyombongkan diri. Kapan kau akan menyelesaikan tugasmu?." Leeteuk mengambil mantelnya bersiap-siap pergi
"Tiga minggu beri aku tiga minggu waktu yang paling lama. Bagaimana?."
"Deal." Leeteuk tersenyum cerah dan berlalu meninggalkan cafe.
Tapi, senyum itu tidak bertahan lama saat dia tiba di sebuah kamar. Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari kamar itu. Hanya saja membayangkan siapa yang ada didalamnya dan bagaimana kondisinya membuat Leeteuk mendadak menjadi pusing. Badannya gemetar.
. Dengan perlahan dia membuka pintu kamar itu. Sedikit bersyukur karena kamarnya tidak dikunci.
"HYUUNN!!!." Dia berteriak panik saat melihat adik satu-satunya hendak menggores nadinya.
"Hyunggg... jangan mendekat. Hyung. Aku sudah tau. Aku aku Pembunuh. PEMBUNUHHHH HYUNG!!!. PEMBUNUH AKU." Dia berteriak histeris "Aku.... membunuh adjumma." Tambahnya lirih dengan suara tercekat. Aku menggeleng berusaha merengkuh nya memberi kekuatan terhadap adikku satu-satunya.
Flashback End
Author POV
Setelah mendengar semua yang dikatakan Hyuna. Tangan Soo Hyun gemetar. Dia ingin sekali menampar wanita jalang dihadapannya. Wanita yang meninggalkannya disaat dia butuh, wanita yang menghancurkan semua semangat hidupnya, dan dia juga yang membuat dia berpisah dari wanita yang sangat dicintainya. Kedua kalinya. Dia menghela nafasnya kasar. Wanita sialan ini."Bagus bagus." Leeteuk bertepuk tangan dan tertawa. Tapi ekspresinya kembali berubah dingin saat dia mengatakan kalimat selanjutnya." Sekarang pergi."
"Tapi oppa." Hyuna menyela menatap Leeteuk dengan tatapan mohon
"PERGII." Semua orang yang ada di ruangan itu kaget karena itu bukan teriakan Leeteuk melainkan teriakan Soo Hyun yang sudah habis kesabarannya menghadapi wanita yang menghancurkan hidupnya
Pucat sudah wajah Hyuna. Dengan wajah menahan malu dia pergi.
"Hyung yakin dia tidak akan mengganggu kita lagi."
Soo hyun menanyakan yang ditanggapi anggukan oleh Jong in.
"Tenang pikiranku bukan pikiran dua bocah seperti kalian." Leeteuk tertawa." Dia tidak akan bisa melihat matahari dengan bebas."
Soo Hyun yang tersenyum mendadak terdiam dan menatap Jong In dengan pandangan yang sulit diartikan"Wae?" Jong In terdiam mendadak bulu kuduknya berdiri karena ditatap seintens itu oleh Soo Hyun.
"Shin Hye. Dimana dia?." Mendengar nada serius yang dikeluarkan oleh Soo Hyun membuat Leeteuk tertawa di tahan. Bagaimana bisa adiknya baru menyadari hal itu. Punya adik yang tidak terlalu pintar memang susah.
"Mungkin,, dia sedang bersama Jong Suk Hyung. Apalagi sekarang di Korea sedang jam makan siang." Jong In berbicara dengan santai. Tidak menyadari tatapan sengit dari Soo Hyun yang seolah-olah bisa menembus dirinya.
"JONG SUK!!! NUGU?."
"Bisa dibilang teman, sahabat bahkan pacarnya noona. Wae?." Mendengar itu mata Soo Hyun semakin membulat
"Ani ani. Kajja Kai kita makan kau lapar tidak?." Leeteuk menarik Kai menjauh dari Soo Hyun. Dengan kode dia mengatakan 'Kejar gadis itu sebelum jauh.'
Soo Hyun mengangguk dengan senyum dia menelpon sekretarisnya.
"Halo. Siapkan jet ke Korea sekarang!"
@Korea
Shin Hye yang sedang makan siang ditemani oleh Jong Suk hanya terdiam mengaduk makanan yang ada di depannya. Dia tersenyum pahit mengingat kenangan makan siangnya dengan Soo Hyun yang selalu berakhir dengan pemaksaan dari Soo Hyun yang menarik dirinya agar makan siang bersama."Shin Hye gwenchana?." Jong Suk meraih tangan Shin Hye membuat Shin Hye kaget dan dengan segera melepaskan tangan Jong Suk. Jong Suk mengernyit tidak biasanya Shin Hye menolak Skin Ship darinya.
"Gwenchana. Kajja aku ingin pulang. Badanku tidak enak."
Mereka berdua berjalan beriringan dengan Shin Hye yang hanya terdiam di sepanjang jalan. Memikirkan seseorang yang dia ragukan akankah orang itu memikirkannya atau tidak?
Jong Suk memperhatikan Shin Hye dalam diam. Tercetak jelas dalam matanya bahwa dia sangat mencintai wanita yang kini sedang bersamanya. Dia tidak tahu apa yang dia lakukan ini akan membuatnya menyesal yang jelas malam ini dia akan mengatakannya agar tidak ada penyesalan.
Jong Suk menggenggam tangan Shin Hye menarik tubuhnya dan menangkap wajah mungil Shin Hye. Deru nafasnya terasa menerpa wajah Shin Hye dan dengan sekali hentak dia menempelkan bibirnya dengan bibir Shin Hye. Menciumnya tanpa ada lumatan di dalamnya.
Dengan perlahan dia melepas ciumannya." Saranghae." Ucapnya mantap dan kembali mencium bibir Shin Hye dengan manis. Tanpa ada nafsu hanya cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
You (kim soo hyun love story)
FanfictionPerasaan ku sangat sederhana. Hanya ingin memilikimu melindungimu dan menjagamu seutuhnya. Tapi kenapa kisahku berbeda? Aku hanya ingin menyayangimu. Kamu dan hanya dirimu. Apakah sulit hanya untuk merengkuh mu kedalam pelukanku? Dont like dont read...