Bab 22 - Responsibillity

697 188 14
                                    

Hyeon Jun masih bersembunyi di balik selimutnya. Dia tidak mandi, atau berolahraga di gym seperti rutinitas paginya yang biasa. Dia bahkan tidak menyentuh kulkasnya untuk sarapan semangkuk oat meal dan protein shake. Makanan yang menurutnya menjijikkan, namun dibutuhkan untuk menjaga kebugarannya.

Jun kira setelah berhubungan seks rasanya akan menyenangkan. Memang, dia merasakannya ketika selesai. Dia pikir hidupnya sempurna. Tidak banyak perjaka yang punya kesempatan menyentuh aktris secantik Mi Rae.

Jun tidak mengerti. Bukankah kaum laki-laki seperti dia biasa menganggap seks hanya sekedar hiburan tanpa emosi? Itu kebutuhan biologis pria sehat manapun dan katanya pria bisa melakukannya dengan siapa saja. Tapi kenapa hatinya sangat kacau sekarang ini?

Dia tidak senang membayangkan kalau semua yang mereka alami hanya hubungan satu malam. Mi Rae bukan perempuan seperti itu. Tapi wanita itu, mungkin mengira Hyeon Jun telah merayunya agar bisa tidur dengannya. Mi Rae tidak sepenuhnya salah. Kelompok serpent Fang yang menyebarkan rumor itu. Punya calon ketua gangster yang tidak pernah pacaran dianggap kurang maskulin.

Jun juga terluka mengingat perkataan Mi Rae sebelum dia pergi meninggalkan apartemennya. Dia tampak menyesal telah melakukannya dengan Jun. Padahal, Jun kira hubungan antara dirinya dan Mi Rae istimewa.

Ring ring ring ...

Ponselnya berdering, dan Jun meliriknya sejenak.

RING RING RING

Dengan malas, Jun menekan sebuah tombol. Itu adalah manajernya.

"Kenapa? Ini hari liburku. Kau tahu kan?"

"Hahaha kenapa nada bicaramu lemas begitu? Ceria lah! Kau kan sudah susah payah mendapatkan Mi Rae. Sejak kapan, Jun? Kukira kalian tidak serius-"

"Omong kosong apa yang kau bicarakan?" Jun berubah segar karena kesulitan mencerna perkataan sang manajer.

"Itu jadi headline dimana-mana, Jun. Apa kamu tidak mengecek ponselmu? Atau setidaknya lihatlah keluar jendela kamarmu. Kau tidak berhati-hati, Jun. Sekarang seisi Korea tahu dimana kau tinggal. Aku sudah mencari apartemen baru untukmu. Aku sudah mengirimkan detailnya di emailmu. Lain kali, jangan lupa untuk menyamar lebih baik. Kalian terlalu mudah ketahuan," kritik sang manajer sebelum menutup ponselnya.

Jun menggaruk kepalanya. Dia melompat turun dari ranjangnya yang berselimut seprai abu abu dan berjalan ke jendela.

Ada kerumunan, bidikan lensa kamera dan sepertinya manajemen Apartemen telah menurunkan semua petugas keamanan mereka untuk menghalau kerumunan itu. Hyeon Jun tidak asing dengan situasi itu. Mereka paparazi. Lebih tepatnya paparazi selebriti.

Jun pun mengecek notifikasi di ponselnya.

"Berita cepat menyebar ya," gumamnya dengan nada kosong. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

Dia melihat website dispatch. Jun tidak sadar kalau seseorang memotret dirinya dengan Mi Rae. Seseorang telah membuntuti mereka sejak mereka berkencan di taman.

Ada foto mereka berdua makan kue ikan di taman. Foto mereka mengobrol sambil berjalan beriringan. Kemudian bahkan ada foto mereka ketika berciuman di salah satu sudut sepi di taman- dekat dengan parkiran mobil. Foto- foto itu menampilkan kronologi waktu yang lengkap. Sampai ketika Mi Rae masuk ke mobil Jun, beberapa kali berciuman di mobil dan juga ada foto mereka berdua masuk ke apartemen Jun.

Cinta Baru Song Mi Rae?

Beberapa kali digosipkan dekat. Tampaknya aktris yang terkenal sopan dan bersahaja ini benar-benar berkencan dengan atlit MMA Korea yang sedang naik daun. Lee Hyeon Jun (26) tampak berhasil dengan sukses melucuti keanggunan Song Mi Rae (24). Mereka lupa diri dan tidak sadar kalau mereka selebritis. Mereka bermesraan di tempat umum dan menghabiskan malam bersama walau baru beberapa minggu dikabarkan dekat.

"Ini tidak seperti Song Mi Rae," Mr H, seorang penggemar berkomentar. "Kurasa Hyeon Jun bukan pria yang sepadan untuknya, dia adalah pengaruh buruk."

"Kupikir mereka sangat serasi! Aku berharap mereka bersama," kata Nona W, seorang penggemar.

"Yang benar saja! Aku baru saja mengidolakan Hyeon Jun. Kuharap dia tetap lajang." Kata Nona J, seorang penggemar.

Bertemu pertama kali dalam proyek iklan yang sama. Mereka beberapa kali digosipkan dekat. Iklan itu menjadi sangat populer dan Mayoritas warganet menganggap mereka pasangan serasi. Interaksi mereka di video komersial itu seperti nyata.

Saat ini belum ada konfirmasi apapun dari mereka berdua. Tidak ada postingan tentang hubungan mereka di sosial media mereka.

Jun menutup ponselnya. Dia menarik nafas. Baiklah, dia tidak mengira kalau ini cukup membuatnya tertekan. Ini mungkin lebih menegangkan ketimbang tampil di ring UFC dan menghadapi para juara beladiri. Dia kini menjadi pusat perhatian.

Memang, mi Rae bersedia membantunya untuk menyenangkan ayahnya. Berita ini tentu akan dimanfaatkan oleh Dae Woon untuk karir politiknya. Tapi rasanya canggung. Mereka tidak tahu kalau ini mungkin hanya hubungan satu malam. Setidaknya seperti itulah yang dipikirkan oleh Mi Rae.

Jun melihat kembali ke arah ponselnya. Dia merasa geram pada dirinya sendiri. Sejak kapan dia menjadi begitu pengecut? Dia sudah dewasa. Dia bisa melakukan apa saja. Lagipula, dia merasa terlalu baik sebagai seorang anggota gangster. Lalu, apa yang dia takutkan?

Jun pun bergegas memakai pakaiannya, memakai topi dan kacamata hitamnya serta memakai jaketnya. Dia mengambil kunci motornya lalu keluar mengendap pergi dari apartemennya.

***

"Bagaimana bisa, kau Mi Rae. Menanggalkan semua samaranmu dan memberi makan para paparazi keparat itu sampai kenyang? Sekarang citramu hampir rusak. Astaga Mi Rae. Jangan lupa kalau kita sudah susah payah membangun citramu. Mi-Rae yang anggun dan sopan. Bukan perempuan muda yang bersikap seperti remaja kasmaran!" Sujin mengomel melalui ponselnya.

Meja kerjanya berantakan di kantor agensinya. Ponsel dan telepon kantor berbunyi terus sejak berita itu ramai. Sujin tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya dan melampiaskannya pada Mi Rae.

"Yah, itu-"

Mi Rae tidak percaya kalau dia bisa ceroboh. Berciuman di tempat terbuka adalah hal yang bodoh. Siapapun bisa melihatnya. Dan samaran mereka ketika itu ternyata tidak terlalu berguna.

Sebenarnya, sedikit banyak kesalahan itu bisa ditimpakan kepada Hyeon Jun. Kenapa dia harus terlihat sangat menarik dan mengundangnya untuk mencium? Pria itu sungguh sulit diabaikan semakin lama Mi Rae mengenalnya.

Mi Rae semakin yakin, kalau tindakannya mungkin bukan karena dia kesepian. Apakah, dia mungkin benar-benar menyukai Jun? Tapi, pria itu adalah playboy. Dia tidak mungkin serius memacari Mi Rae.

Lalu, seseorang menekan bel apartemennya. Mi Rae tersentak. Seorang tamu? Dia tidak membagikan alamatnya pada sembarangan orang. Dia merasa cemas. Bagaimana kalau itu Do Hyun? Mi Rae masih belum paham kenapa mantan suaminya ingin dia kembali? Kenapa dua peristiwa besar harus terjadi di saat bersamaan?

Ketika Mi-Rae mengintip siapa yang datang. Dia merasa enggan.

"Kau di dalam kan? Keluarlah," kata Hyeon Jun dengan nada tidak sabar.

"Aku tidak ingin bertemu. Maaf, maksudku... Aku belum siap," Mi Rae bicara sedikit gugup.

"Bicara apa kau? Buka pintumu. Kita harus bicara. Karena kau harus bertanggung jawab," kata Hyeon Jun lagi.

Her Dangerous LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang