Bab 37 - Her Last Chance

534 94 13
                                    

Seharusnya kini Mi Rae merasa lega. Hyeon Jun bilang dia tidak akan mengikuti taruhan itu. Karir Jun akan cemerlang seperti biasa dan Mi Rae akhirnya bisa berhenti mengkhawatirkannya. Tapi, kenapa itu masih sulit untuknya?

Ketika Mi Rae berusaha memejamkan mata di ranjangnya hari ini, dia terkenang wajah Jun. Itu memalukan sebenarnya, dia bukan remaja lagi.

Mi Rae menggeser selimutnya, menarik Hyun Ki ke pelukannya. Anak laki-laki itu sudah tertidur pulas, dan punya jadwal tidur yang ketat. Jadi pukul sepuluh malam semua lampu kamar sudah dimatikan dan tidak ada gadget. Hyun Ki, adalah alasan utama kenapa Mi Rae masih mau menuruti keinginan Do Hyun. Mereka tidak kembali bersama, mereka bahkan tidak menikah. Tapi Mirae membiarkan Do Hyun mengatur hidupnya, dimana dia tinggal, dimana dia bekerja dan siapa manajernya.

Mi Rae tahu kalau itu berlebihan, tapi dengan begitu, Mi Rae bisa tinggal bersama Hyun Ki kapanpun dia mau. Dia tidak perlu khawatir seandainya keluarga Park akan mengambil Hyun Ki atau melarangnya bertemu. Seluruh hidupnya pun terjamin, dia tidak perlu mengkhawatirkan soal uang. Tapi, mi Rae berpikir, hidupnya mungkin akan sempurna jika dia juga bebas berkencan.

Hyeon Jun seorang gangster. Walaupun mi Rae tahu kalau Jun bukan penjahat, tetap saja hubungannya dengan kelompok gangster itu adalah penghalang. Mi Rae sadar, walau selama ini berpura-pura dia masih memegang kontrol atas hidupnya, kenyataannya dirinya tidak berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika tinggal di rumah keluarga Park. Dia tertekan.

Mi Rae tidak bisa tidur. Hyeon Jun benar, dia seorang munafik. Mi Rae lemah dan membiarkannya kembali terkungkung demi tetap bisa bersama dengan putranya. Seandainya saja dia bisa bersikap seperti saran beberapa temannya untuk merelakan Hyun Ki. Tapi mi Rae tidak bisa seperti itu. Mereka bilang; bukankah banyak ibu seperti itu di sekitarnya? Mi Rae bisa menikah kembali, dan punya anak lagi. Dia bisa melepaskan Hyun Ki dan membiarkannya diasuh oleh keluarga suaminya.

Seperti itulah konsekuensi perceraian, Mi Rae tidak akan bisa menghadirkan keluarga ideal bagi Hyun Ki. Tapi Mi Rae tumbuh tanpa seorang ibu, dan dia tahu rasanya kesepian. Dia tidak ingin Hyun Ki juga merasakannya. Mungkin jika keluarga Park adalah keluarga normal, Mi Rae bisa lebih tenang. Tapi mereka akan membesarkan Hyun Ki sebagai pewaris dengan cara yang keras. Mi Rae harus hadir dan menjadi pelindungnya. Hyun Ki harus tahu kalau putranya punya tempat untuk mengadu.

Mi Rae pun meraih ponselnya, menyentuh beberapa tombol dan mendengarkan nada dering dengan perasaan cemas.

"Do Hyun?" Mi Rae menyapa.

"Ini sudah malam sekali, ada apa?"

Mi Rae merasa sesuatu tercekat di kerongkongannya. Tapi dia harus tetap bicara.

"Aku ingin kembali ke Korea,"

"Mi Rae, tinggal di Amerika lebih bagus untukmu,"

"Mungkin saja, tapi aku tidak bisa terus begini. Ibu dan keluargamu mungkin tidak lagi bisa mengusikku, tapi aku kehilangan diriku di sini. Aku ingin kembali ke Seoul, memulai karirku lagi di sana. Hollywood bukan lagi mimpiku, Hyun..aku sudah dewasa, aku tidak membutuhkan impian masa remajaku lagi. Aku sudah punya Hyun Ki, dan aku bahagia dengan karirku dulu,"

"......,"

"Mi Rae, aku tidak ingin kau menyesal. Bukankah kau menyayangi putra kita? Kau kini menolak kehidupan yang kubangun untuk kalian, apakah kau juga berpikir bisa kembali dengan pacar gangstermu? Apa kau yakin kalau kau sudah dewasa?"

"Do Hyun, kita sudah berpisah lama, kenapa kau harus kembali berharap kita bisa bersama? Perasaanku kepadamu —"

"Aku tahu, Mi Rae, aku paham. Tapi, kepada Hyeon Jun pun, perasaanmu bisa pudar. Jika saja kau lebih lama menjaga jarak, kau bisa melupakannya. Tapi kau malah menemuinya. Aku tahu, itu bukan urusanku. Tapi aku kecewa karena kau ingat memiliki Hyun Ki, tapi tetap ingin berkencan dengan gangster berbahaya itu. Apakah kau tidak punya rasa tanggung jawab?"

"Hyeon Jun bukan gangster, dia hidup dengan jujur," tegas Mi Rae.

"Kau tidak tahu apa-apa, Song Mi Rae,"

"Mungkin, tapi aku tahu dia bukan penjahat,"

"Hyeon Jun bukan siapa-siapa tanpa karir atlitnya, aku benar kan Mi Rae?"

"Apa?"

"Ketika kau kembali bersamanya dan dia sudah bukan atlit lagi, kau mungkin akan menyesal. Dia tidak lagi sepadan dengan dirimu,"

"Apa maksudmu, Hyun?!"

"Silahkan saja, aku hanya ingin membantumu. Kau boleh membawa Hyun Ki, tinggal bersamanya dan aku sesekali akan mengunjunginya. Tapi, ketika kau menyesal setelah memilih gangster itu, aku mungkin tidak bisa lagi memberimu kesempatan. Pacar terkenalmu itu harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, atau dia memang tidak cukup layak bagimu,"

Telepon ditutup, insting mi Rae berkata ada sesuatu yang salah. Apakah Do Hyun sedang merencanakan sesuatu yang buruk? Dia harus bertemu dengan Hyeon Jun.

"Ah, Yoona?" Mi Rae memutuskan menelpon Yoona. Dia memang sekretaris do Hyun, tapi dia tahu kalau dia tidak benar-benar setia terhadap Do Hyun.

"Aku harus bertemu Hyeon Jun, aku ingin memastikan Do Hyun tidak menyakitinya,"

"Tidak mungkin, seharusnya dia sudah dijaga ketat oleh teamnya, dia ada pertandingan penting besok, jadi dia tidak bisa lagi berkomunikasi dengan siapapun," kata Yoona lagi.

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku tahu ini akan terjadi, aku tahu kau pasti mencari pria itu karena informasi taruhan yang aku katakan. Jadi aku sudah mencari tahu," Yoona tertawa kecil.

"Do Hyun mungkin merencanakan sesuatu,"

"Dia menganggapku musuh yang tidak bisa dipecat, jadi aku tidak yakin apa yang dia sedang lakukan. Hanya saja, aku tahu kalau pengawalnya Brian sedang merencanakan hal yang buruk. Kau mungkin bisa bertemu Jun, aku sudah siapkan tiket VIP untuk pertandingan besok untukmu," kata Yoona lagi.

***

Panggung MMA sudah siap, lampu gemerlap dinyalakan menyorot sampai menembus awan sebagai pertanda kemegahannya. Gedung Apollo Palace menjadi penyelenggaranya, sebuah hotel bintang lima yang juga memiliki salah satu kasino terbesar di Las Vegas.

Ribuan penonton berkantong tebal duduk mengelilingi ring, berbaur dengan para penikmat adu tarung sejati yang datang ke Vegas hanya untuk menonton. Tentu saja las Vegas tidak bisa dipisahkan dari taruhan. Tidak terkecuali pertandingan malam ini yang menghadirkan tiga kali pertarungan dengan kelas yang berbeda. Mereka siap kalah ribuan dolar dengan harapan bisa menang ratusan ribu dolar.

Mi Rae merasa salah tempat. Dia sama sekali tidak cocok berada di arena pertarungan. Tubuhnya mungil dan dia mengenakan mantel yang besarnya membuat dia seolah tenggelam. Dia duduk di kursi VIP yang ternyata tidak terlalu sepi. Beruntung beberapa petugas berbaik hati membantunya mencari tempat duduk. Di Amerika, Mi Rae tidak terlalu terkenal jadi dia tidak menerima perlakuan khusus. Petugas tidak percaya ketika dia bilang adalah pacar Jun dan ingin bertemu dengannya. Mi Rae nyaris putus asa. Dia tidak ingin kehadirannya malam ini sia-sia.

Mi Rae dengan tegang melihat ke sekeliling, dia lalu bertemu mata dengan seseorang yang familiar. Dia duduk di kursi VIP tidak jauh darinya. Namun dia tampak gelisah dan terus mengetukkan jari di lengan kursi. Matanya terus menerus melihat ke arah ponsel. Dia adalah salah seorang anggota serpent fang, yang pernah bertemu dengan Mi Rae ketika dia masih berpacaran dengan Jun.

"Si gimbal berkacamata!" Seru mi Rae sambil menunjuk ke arahnya.

Pria itu tampak terkejut dan salah tingkah.

"No— nona Song? Apa yang kau—"

"Aku harus bertemu dengan Jun, sekarang!" Perintah mi Rae.

Ekspresi si gimbal berubah tidak nyaman.

"Kalau aku tidak memperingatkannya, dia bisa saja mati!" Kata mi Rae lagi bersungguh-sungguh.

*****

Her Dangerous LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang