Bab 17 - Their First Date

1.2K 272 28
                                    

Mi Rae menggandeng Hyun Ki yang tampak ceria. Mereka berjalan menyusuri taman yang masih ramai dan terang karena banyaknya lampu. Seorang pengasuh terlihat berjaga di dekat mereka. Keluarga park tidak mengizinkan Hyun Ki menginap di rumah Mi-Rae tanpa pengasuh serta pengawal.

Mi Rae tidak peduli. Mungkin keluarga Park juga sekalian ingin memata-matai dirinya. Tapi itu bukan hal yang aneh. Mi Rae sudah terbiasa dan sejak setahun belakangan mulai melakukan apapun yang dia mau. Keluarga park masih sesekali mengkritiknya. Mereka bicara bahwa sebagai mantan menantu keluarga park dan ibu dari Hyun-Ki dia tidak boleh membuat malu.

Yang penting selama dua hari terakhir ini, dia bahagia. Dia bisa melihat wajah Hyun Ki ketika dia bangun dan ketika hendak tidur. Dia melihat banyak sisi dari putranya yang tidak bisa dia temui dengan hanya bicara melalui ponsel atau bertemu di kantin sekolahnya.

Kecerobohan keluarga Park menguntungkannya. Pengacaranya sudah berkirim surat ke keluarga Park dan bilang kalau pihaknya bersedia untuk tidak melaporkan hilangnya Hyun Ki pada hakim asalkan mereka bersedia bernegosiasi untuk melonggarkan pertemuan mi Rae.

Mi Rae dan pengacaranya tidak terlalu percaya diri akan mendapatkan hak asuh penuh. Saat ini mereka memilih untuk berkompromi. Mereka harus melihat realita. Keluarga park sangat berkuasa dan itu bukan hanya karena uang mereka. Tapi juga karena banyak dari anggota keluarga mereka adalah pejabat politik.

Mi Rae melihat jam tangannya. Dia harus memastikan kalau Hyun Ki sudah tidur sebelum jam sepuluh. Tapi dia bisa melakukan kencan singkat dengan Hyeon Jun di taman sambil makan kue ikan.

"Di sini!" Hyeon Jun setengah berlari ke arah mereka.

Hyun Ki langsung pasang wajah tidak tertarik. Jun memakai baju dan celana training kebesaran dan ikat kepala. Dia selalu memakai baju tangan panjang setiap kali mereka bertemu. Dia memakai masker dan membiarkan rambutnya bebas tanpa topi. Dia ingin menyembunyikan identitasnya namun aura selebriti tetap tidak bisa ditahan. Dia tetap mencuri pandangan orang-orang di sekitarnya.

Mirae memakai kacamata tanpa lensa dan topi serta pakaian kasual berupa kaus putih bergambar dan rok cokelat selutut. Mi Rae terlihat seperti gadis Korea biasa yang sedang mengasuh adiknya.

"Kenapa Ahjussi itu di sini?"

"Oh, memangnya kenapa? Dia kan yang kemarin menjemput Hyun Ki pulang dari orang-orang jahat,"

"Orang jahat? Mereka memberi Hyun Ki permen dan cokelat. Tapi ahjussi itu memukuli mereka," kata Hyun-Ki sedikit sinis.

Mi Rae bimbang bagaimana menanggapinya. Dia sadar harus menanamkan hal yang baik terhadap anaknya.

"Tidak semua yang memberimu permen adalah orang baik. Ingat cerita Hansel dan Gretel? Penyihir jahat memberi mereka banyak kue dan manisan namun dia berpikir untuk memakan Hansel dan Gretel. Itu yang terjadi padamu kemarin,"

Hyun Ki terlihat pucat.

"Jadi aku hampir dimakan?" Tanyanya lugu.

"Tidak, tapi kau tahu kan apa kata nenek dan bibi Ran? Hyun Ki adalah anak keluarga Park dan mereka menculik Hyun Ki untuk mendapat uang. Paman Jun menolongmu,"

"Dengan memukuli orang?"

"Kekerasan tidak baik, itu salah. Tapi, kadang seorang pahlawan harus tegas untuk menegakkan kebenaran," jelas Mi Rae.

"Seperti Miyamiya?" Hyun Ki bertanya tentang tokoh kartun kesukaannya.

"Itu benar, demi menyelamatkan toko tuan Tanaka dari kumpulan kucing pencuri, Miyamiya harus melawan mereka kan? Tapi ingat, harus ada alasan kuat untuk melakukannya," Mi Rae menasehatinya, Hyun Ki menganggukkan kepalanya.

"Ayo ke sini, aku sudah siapkan tempat duduk untuk kalian," Hyeon Jun menggandeng tangan Mi Rae. Dia dan Hyun Ki digiring ke sebuah tempat yang terang dengan hiasan lampu yang gemerlap. Namun area sana sepi karena tidak ada warga biasa yang berani mendekat.

Di area taman itu disediakan tempat duduk dan meja. Dan saat ini beberapa meja mereka sudah dikuasai oleh sekumpulan orang mencurigakan yang memakai jas hitam. Mereka memberikan tatapan galak kepada siapapun yang melewati mereka. Mi Rae tahu kalau Jun punya koneksi dengan mafia. Tapi dia tidak menyangka kalau kelompok yang diikuti Jun mungkin lebih besar dari yang dia sangka.

"Tuan muda Jun!"

"Tuan muda!"

Mereka semua segera berdiri dan berbaris membungkuk kepada Jun.

"Nona Song, Tuan Muda Park, kami sudah siapkan tempat duduk untuk kalian!" Kata seorang anggota Mafia dengan bekas luka jahit di dekat telinganya. Para gangster lain yang berbaris sesekali melirik ke arah Mi Rae untuk mencuri pandang. Dia seorang aktris terkenal, tentunya mereka penasaran dengannya yang mau berkencan dengan tuan muda Jun.

Tidak semua anggota Serpent Fang tahu kalau hubungan mereka terjadi karena ketua Lee memaksa anaknya.

"Mama, apakah mereka orang jahat?" Hyun Ki menarik tangan mamanya. Sementara itu, pengawal dan pengasuh Hyun Ki juga tampak berwaspada.

"Mereka semua teman paman Jun," kata Mi Rae. Dia tidak dengan tegas mengatakan apakah mereka penjahat atau bukan.

Rupanya para anggota mafia itu mengamankan tempat duduk untuk mereka di taman yang ramai itu.

Mi Rae melihat tidak jauh dari sana ada kios yang menjual eoumuk alias kue ikan goreng. Antriannya cukup panjang.

"Duduk di sini, Mi Rae," Hyeon Jun mengajaknya ke sebuah meja yang sudah dibersihkan.

"Tapi kalau kita tidak mengantri, akan terlalu malam," kata Mi Rae ragu.

"Tuan muda Jun! Nona Song!"

"Tuan muda!"

Beberapa anggota mafia lain tampak tergopoh menghampiri mereka sambil membawa kantong kertas dengan asap mengepul keluar darinya.

"Apa yang kalian suka? Ada rasa kepiting dan keju!"

"Aku bawa rasa rumput laut dan pedas!"

Mereka semua tampak antusias. Sepertinya para anggota mafia itu tidak hanya menjaga meja mereka melainkan juga mengantri kue ikan untuk mereka.

Segera setelah Mi-Rae, Jun dan Hyun Ki duduk di kursi, mereka menyingkir dan suasana ramai riuh yang tadi mendominasi —dengan cepat lenyap.

Mirae tidak asing dengan gaya hidup para chaebol. Keluarga park juga tidak pernah mengantri makanan mereka sendiri. Selalu ada orang yang melakukannya untuk mereka. Serupa dengan yang dilakukan anggota mafia tadi. Tapi para pengawal dan asisten keluarga Park tidak diizinkan berisik apalagi berlarian seperti tadi. Itu sedikit kacau namun menyegarkan pikiran Mi Rae. Dia tidak menyangka kalau kencan di taman dan makan kue ikan bisa seseru ini.

"Paman-paman yang aneh," Hyun-Ki berkomentar sedikit sinis sambil menggigit kue ikan panasnya.

"Maaf Mi Rae, mereka memaksa ikut. Sudah kuduga mereka membuatmu takut ya?"

"Aku tidak keberatan, tapi—"

"Kenapa?" Jun menunjukkan raut wajah cemas, khawatir membuat kesalahan. Dia tidak punya pengalaman untuk ini dan walaupun hubungan mereka berdua tidak nyata— Jun ingin melakukannya dengan sempurna.

"Lain waktu, sepertinya aku ingin hanya bertemu berdua saja," Tanya Mi Rae setelah sedikit mendekat dan berbisik ke telinganya.

Wajah Jun seketika memerah dan dia memalingkannya ke arah lain. Baiklah, dia tahu ada yang salah dengan dirinya. Jun memang tidak pernah pacaran, tapi bukan berarti dia tidak pernah berinteraksi dengan perempuan. Tapi, kenapa dengan Mi Rae berbeda? Jun merasa bingung atas debaran jantungnya yang menguat riuh setiap kali mendengar suara Mi Rae.

Her Dangerous LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang