Bab 11 - Jun's Method

813 248 27
                                    

"Anak ini tidak asing,"

Dua orang pria dengan rambut dicat pirang melihat foto Hyun-Ki yang dikirimkan ke ponsel mereka oleh para penculiknya.

"Apa maksudmu tidak asing?"

"Aku seperti sering melihat anak ini, apakah dia artis cilik?'

"Hah? Siapa maksudmu?"

Saat ini, beberapa anggota gangster berkumpul di sebuah ruangan karaoke yang bau minuman keras. Musik terdengar nyaring namun tidak jelas karena para pria dan wanita di sana bicara bersahutan dengan topik berbeda-beda.

Mereka anggota geng kecil yang tidak terlalu ditakuti. Mereka bertugas menjaga keamanan dan menagih hutang. Sesekali mereka dipanggil untuk membuat kekacauan tapi mereka tidak pernah benar-benar melakukan kriminal yang berarti. Mereka tahu apa yang harus mereka hindari agar tidak berurusan dengan polisi.

Kebanyakan dari mereka adalah anggota geng di sekolah menengah atas atau sekolah kejuruan yang direkrut gangster betulan ketika mereka sudah lulus untuk melakukan hal-hal kriminal.

"Gyeong Ja gila, apa mereka serius mau merampok rumah orang kaya?"

"Tidak, tidak, biasanya mereka hanya berkeliling dan mengambil barang berharga dari halaman mereka. Seperti mainan motor anak-anak yang harganya sangat mahal atau pemotong rumput. Ketika ketahuan mereka akan mengaku sebagai tukang sampah yang memulung. Para orang kaya itu tidak peduli kehilangan satu atau dua barang walau nilainya ratusan ribu won. Jadi mereka bahkan tidak terpikir untuk menelepon polisi. Mereka spesialis pencuri kecil-kecilan. Mereka mengajariku, bagaimana agar tidak terlihat kamera pengawas. Tapi, ini pertama kalinya aku tahu mereka nekat menculik," salah seorang pemuda berjerawat berkomentar dari atas sofa karaokenya. Sementara teman wanitanya yang sepertinya memakai seragam di balik cardigannya menyanyi dengan suara sumbang.

"Mereka tidak tahu siapa anak ini,"

"Para orang kaya cenderung tidak suka menyebarkan informasi anak dan data mereka di sosial media. mereka pintar. Tapi, aku yakin aku pernah melihat anak ini. Menurutmu, apa dia tidak mirip dengan Song Mi-Rae?"

"Song Mi-Rae? Aku pernah menonton salah satu dramanya yang berjudul Summer Sonata. Apa bocah itu kerabatnya?"

"Lebih bagus lagi, hei. Kurasa Gyeong Ja menculik anak yang berharga. Aku memang tidak pernah lihat fotonya, tapi karena dia mirip dengan Song Mi-Rae, mungkin dia anak keluarga Park,"

"Hah? Apa maksudmu?"

"Sesekali tidak ada salahnya mengikuti berita gosip. Kau tahu, song Mi-Rae pernah menjadi menantu keluarga konglomerat Park dan kabarnya dia punya seorang putra,"

"Haha kau gila, konglomerat Park yang itu? Serius?"

"Kurasa bos kita akan tertarik dan mengambil alih ini dari Gyeong Ja dan sepupunya. Mereka tidak cukup cerdas untuk menangani ini," kata pemuda berjerawat itu bersemangat.

***

"Kurasa putra dari Song Mi-Rae kini sedang ditawan oleh para gangster rendahan pimpinan Yoo Jaejoong," rambut jagung nomor satu melapor. Saat ini, dia dan sepupunya si rambut jagung nomor dua dan si gimbal berkacamata ditugaskan oleh ketua Lee untuk mengurus anaknya Hyeon Jun.

Jun masih berada di mobilnya bersama Mi-Rae yang menangkupkan tangannya untuk berdoa mengharapkan keselamatan putranya. Jun menggunakan jaketnya untuk menutupi bahunya karena udara malam hari Seoul yang dingin. Mirae mungkin terlalu naif. Hari ini sudah malam dan dia menurut pada Jun untuk duduk di mobilnya.

Di sela-sela kekhawatirannya memikirkan Hyun-Ki, dia bertanya dalam hatinya. Siapa Hyeon Jun? Kenapa banyak orang-orang mencurigakan dengan jas berkumpul di sekitar mereka dan membicarakan hal-hal yang membingungkan. Kini mereka membahas soal gangster. Apakah Mi-Rae membuat keputusan yang benar dengan meminta tolong pada hyeon Jun?

Selain itu, Mi-Rae sebenarnya tidak berekspektasi tinggi. Dia tidak berpikir kalau Hyeon Jun akan cukup serius membantunya.

Mirae menduga kalau orang-orang berjas itu adalah pengawalnya. Kadang Mi-Rae juga harus membayar pengawal untuk menemaninya ketika hadir di acara ramai dan penting. Hyeon Jun cukup terkenal dan dia dengar penggemarnya juga cukup nekat jadi bisa dimaklumi kalau dia menempatkan pengawal sepanjang waktu di sisinya. Tapi, masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Karena ketimbang pengawal, mereka lebih seperti preman.

"La— lalu bagaimana? Apakah Hyun-Ki akan baik-baik saja?" Mirae bertanya. Dia mengabaikan segala kecurigaannya dan memutuskan untuk fokus pada keselamatan Hyun-Ki.

"Seseorang menculiknya," kata Hyeon Jun. Mi-Rae menutup mulutnya terkejut.

"Tapi itu lebih baik, ketimbang tersesat. Dia bisa saja kecelakaan atau bertemu orang yang lebih buruk. Tapi dia diculik oleh gangster. Mereka tidak akan berani menyakitinya karena mereka menginginkan uang," kata Hyeon Jun lagi.

"Aku tidak bisa tenang mengetahui anakku bersama para gangster. Bukankah mereka itu penjahat?" Mirae berujar cemas.

"Ah iya, itu benar. Tapi mereka tidak akan berani menyakitinya. Mereka tidak sebodoh itu. Gangster korea biasanya tidak akan melakukan hal yang sampai harus menarik perhatian  polisi,"

"Aku tidak terlalu paham. Tapi, apakah kita bisa menjemput Hyun-Ki sekarang?"

"Aku akan menjemputnya sendiri, kau tunggu di mobilku. Lokasinya tidak jauh dari sini. Nanti, ketika semua sudah selesai, aku akan menyuruh rambut gimbal mengantarku untuk menemuiku. Jadi, mohon maaf kau harus bersabar, Song Mi-Rae. Aku pasti akan membawa pulang putramu," kata Hyeon Jun. Kemudian dia keluar dari mobil SUVnya. Entah sejak kapan, sebuah motor sport kini berada di luar mobilnya. Jun memakai helmnya dan segera melesat pergi.

Suasana berubah hening ketika dia telah pergi. Kecemasan semakin menderanya. Mirae kini di parkiran mobil, seorang diri dengan supir mencurigakan berambut keriting yang sesekali melihatnya dan tersenyum.

Mirae mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi manajernya Kim sujin. Berjaga-jaga kalau dia mungkin sedang berada di situasi berbahaya. Tapi tidak ada sinyal.

"Kau tidak bisa menggunakan ponsel di mobil ini, nona Song. Kelompok kami sudah mendesainnya seperti ini," kata si rambut gimbal padanya. Dia lalu menyetel musik pop di mobil itu.

Apa? Kenapa bisa? Apa mobil ini dirancang untuk menculik seseorang? Mirae berusaha mengenyahkan pikiran buruknya namun itu tidak mudah.

"Kami sudah menghubungi Kim sujin, dan seseorang sedang menjemputnya,"

"Me— menjemputnya? Darimana kalian bisa tahu soal sujin?" Sergah Mi-Rae.

"Oh, Kami tahu banyak hal tentang dirimu, Nona song. Kau kan seorang selebriti," katanya lagi tenang.

Tetap saja, biasanya media tidak akan mau repot-repot menulis nama manajer artis kecuali kalau mereka kena masalah.

Tidak lama berselang, Kim Sujin terlihat berdiri di luar mobil. Dia tampak pucat, rambutnya belum dikepang dan masih memakai piama. Dia dikawal beberapa pria yang memakai jas serupa. Salah seorang dari mereka membuka pintu dan menyuruhnya masuk.

"Mirae apa yang terjadi?" Kim sujin akhirnya bicara ketakutan sambil merapatkan jubah tidurnya.

"Kenapa kau tiba-tiba di sini?"

"Ah iya, tuan muda Jun bilang agar nona Song tidak kesepian, kami diminta menjemput manajer Kim sujin untuk menemani sampai urusan selesai. Aku akan menutup tirai pembatas di mobil ini. Silahkan nikmati ramen dan Soju yang ada di mobil kalau kalian lapar. Kalau kalian butuh aku, kalian bisa mengetuk tirainya," kata si gimbal ramah sebelum tirainya menutup.

"Coba jelaskan," tuntut sujin gugup setelah dia tahu kalau pintunya dikunci dan mereka tidak bisa keluar.

"Aku juga tidak tahu, tapi Hyun-Ki menghilang karena diculik dan aku meminta bantuan Hyeon Jun ketika aku putus asa. Lalu terjadilah hal seperti ini," kata song Mi-Rae canggung dengan situasinya.

"Oh astaga aku hampir kena serangan jantung ketika membuka pintu rumahku dan melihat dua orang preman menjemputku dan membawaku pergi. Dia bilang ada masalah denganmu. Jadi bagaimana kau menjelaskan situasi ini? Siapa yang sebenarnya diculik? Hyun-Ki atau kita?" Tanya Kim sujin panik.

Her Dangerous LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang