Bab 10 - Missing Child

795 245 20
                                    

Kehilangan anak adalah mimpi buruk setiap ibu. Bukan hanya khawatir diculik karena menginginkan tebusan. Hyun Ki seorang chaebol, uang keluarganya tidak akan pernah habis. Tapi dari berita yang ada, lebih sering terjadi anak hilang karena menjadi korban perdagangan manusia, menjadi korban predator seksual dan hal-hal menakutkan lainnya. Ini adalah era modern dimana manusia yang mengalami gangguan jiwa meningkat.

Seorang ibu tidak lagi bisa membiarkan anaknya bebas berkeliaran tanpa diawasi. Mi-Rae sudah cukup merana karena tidak bisa bertemu Hyun Ki setiap hari. Namun setidaknya dia merasa tenang karena putranya berada di rumah dengan pengamanan tinggi. Tapi kini, mantan iparnya malah menelpon menanyakan keberadaan Hyun Ki.

"Apa maksudnya ini, Young Ran? Kenapa Hyun Ki bisa menghilang??" Mi-Rae terdengar emosional. Dia tidak peduli walaupun dia sedang berada di sebuah kafe. Walaupun tidak ramai beberapa pelayan dan tamu terlihat diam-diam menyimak. Hyeon Jun tidak ingin ikut campur namun dia memberi tatapan galak kepada mereka yang menguping. Akhirnya satu persatu dari mereka menyingkir dan meninggalkan kafe.

Bukan hanya karena Hyeon Jun, tapi juga karena di jendela terlihat para gangster dari Serpent Fang mulai mendekat dan menyebarkan aura intimidatif. Para pelayan terlihat gugup seolah curiga kalau mereka akan merampok. Para gangster itu memang mencoba berpakaian rapi dan menutupi tato mereka. Namun tetap saja mereka mencurigakan. Karena tidak ada orang normal yang pakai jas hitam rapi ketika larut malam dan berkeliaran di komplek apartemen yang damai seperti saat ini.

"Hei tenanglah, aku kan hanya bertanya. Kalau tidak tahu ya sudah. Kau juga yang salah kenapa kau suruh dia menemuimu? Aku lihat di kamera pengawas Hyun Ki keluar rumah dengan membawa kertas yang dari tadi dia paksa untuk tunjukkan kepadamu. Kalau terjadi sesuatu pada Hyun Ki, aku akan menuntutmu, Mi-Rae," kata Young Ran angkuh tidak mau disalahkan.

Itu sudah menjadi kebiasaan keluarga Park. Apapun yang terjadi mereka tidak akan membiarkan menjadi pihak yang bersalah. Mirae sudah kenyang hidup menjadi kambing hitam keluarga Park. Tapi dia tidak menyangka kalau mereka akan terus melakukannya bahkan ketika dia sudah keluar dari keluarga itu.

"Kau yang bertanggung jawab menjaganya! Kenapa kau malah mau menyalahkanku? Dengar ya aku tidak akan memaafkan kalian kalau terjadi sesuatu yang buruk pada Hyun-Ki! Selama ini aku sudah cukup baik, tapi—"

"Oh, Mi-Rae yang tertindas ingin menentang? Apa kau tidak bisa menunjukkan rasa terima kasih sedikit? Kami tidak membongkar sifat materialistismu ke media, kau juga menerima harta Gono gini yang besar kan? Itu karena kami peduli pada Hyun-Ki. Kami tidak mau calon pewaris keluarga Park diketahui punya ibu yang suka berlagak menjadi korban namun diam-diam menikmati harta besar pasca cerai. Sudahlah, kau juga tidak bisa melakukan apapun kan? Para pengawal kami sudah bergerak mencari. Kau diam saja tidak usah sok mengkritik ku,"

"Young Ran kau memang salah! Bagaimana mungkin kau bisa membiarkan Hyun-Ki pergi dari rumah? Tidak usah bicara berputar seperti itu. Aku yakin hakim nanti akan mempertimbangkan keseriusan keluarga Park mengasuh Hyun-Ki. Bagaimana mungkin keluarga kaya raya seperti kalian mempekerjakan pengawal yang lalai? Kalau begitu kau harus lapor polisi!"

"Lapor polisi? Tidak usah membesarkan masalah. Keluarga park masih bisa mencarinya sendiri. Dengar ya, jangan lapor polisi atau aku tidak akan membiarkanmu bertemu Hyun-Ki lagi. Ah sialan aku menyesal meneleponmu. Seharusnya aku tidak usah bilang. Semoga beruntung menemukan hakim yang mau berpihak denganmu," kata Young-Ran lagi sebelum menutup teleponnya.

Mi-Rae duduk kembali di mejanya, ponselnya nyaris jatuh tapi dia tidak mempedulikannya. Jarinya gemetar, wajahnya pucat. Keluarga park begitu peduli dengan citra keluarga mereka sampai tidak ingin melibatkan polisi. Apakah Mi-Rae benar-benar bisa mempercayakan keselamatan Hyun-Ki dengan sekelompok pengawal pribadi yang bahkan tidak tahu kalau tuan muda mereka diam-diam pergi dari rumah?

"Ingin bercerita padaku?" Hyeon Jun bertanya. Dia tahu, itu bukan hal yang nyaman diceritakan dengan seseorang yang baru dikenal sepertinya. Tapi, dia ingin membantu Mi-Rae.

Sang aktris, yang nyaris putus asa karena tidak bisa berbuat apapun saat ini menoleh pada Hyeon Jun. Dia tahu ini mungkin hal yang bodoh. Jun bukan seseorang yang bisa membantunya. Dia hanya seorang atlit yang kini menjadi selebritis dan tanpa sengaja terlibat dalam hidupnya yang kacau. Tapi, Mi-Rae butuh seseorang untuk bersandar. Walaupun orang itu mungkin hanya bisa diam mendengarkan keluh kesahnya.

Orang mungkin menganggapnya berlebihan. Anak hilang adalah hal yang biasa. Mi-Rae tahu kalau para pengawal keluarga Park mungkin telah ceroboh, tapi mereka akan berusaha keras untuk menebus kesalahan mereka. Hanya saja, bagaimana kalau keadaan menjadi lebih buruk? Apakah Mi-Rae bisa melanjutkan hidupnya sebagai seorang ibu yang sadar tidak berbuat maksimal ketika sesuatu yang buruk tengah terjadi pada anaknya?

"Bantu aku, tuan Hyeon Jun. Temukan anakku," kata Mi-Rae dengan air mata nyaris menetes.

Hyeon Jun meraih Mi-Rae dan memberinya pelukan.

"Tidak apa, jangan menangis. Aku akan menemukannya," katanya teguh sambil membelai belakang kepalanya untuk memberinya ketenangan.

***

"Jadi, bocah kecil, kau mau kemana?"

"Sebuah apartemen yang tinggi, di Seoul yang catnya abu-abu dan ada pohon natal besar di halamannya," Hyun Ki berkata lugu kepada dua orang pria mencurigakan berkacamata hitam yang memakai kemeja Hawaii.

Hyun Ki berulang kali diberitahu kalau dia tidak boleh ikut orang yang tidak dia kenal. Dia tahu ini salah. Tapi tidak jauh dari rumahnya, orang-orang itu menarik tangannya dan memasukkannya ke dalam mobil. Hyun-Ki menangis sebelum akhirnya mereka bilang akan mengantarnya pulang.

Sebagai bocah kecil, dia memilih untuk percaya. Tangisnya berhenti dan dia mulai melihat jalanan yang familiar di luar jendela. Dia belum terlalu jauh dari rumahnya tapi dia tidak tahu apakah nanti bisa pulang sendiri? Dia nanti mungkin bisa meminta mamanya untuk mengantarnya pulang. Tapi, Hyun Ki akan lebih senang kalau bisa menginap di rumah ibunya.

"Oh, ya ya, kami akan antarkan kamu. Jadi, siapa namamu?"

"Bibi bilang aku tidak boleh sebutkan namaku pada orang asing,"

"Tapi kita bukan orang asing, namaku Gyeong Ja," kata salah satu dari mereka yang duduk di kursi depan. Dia berambut merah yang mencolok.

Hyun-Ki menggeleng.

"Siapa nama keluargamu?"

Hyun-Ki masih menggeleng.

"Anak ini keras kepala?" Kata salah satu penculik.

"Kita berkeliaran di komplek rumah orang kaya berharap bisa merampok salah satu rumah yang kosong. Tapi ada anak kecil keluar sendirian. Lihat pakaian dan tata bicaranya. Dia pasti anak orang Kaya. Tapi tidak ada gunanya menculik anak ini kalau kita tidak tahu apapun soal dirinya," kata penculik yang memegang kemudi sambil berbisik.

"Coba kita tanyakan kepada anggota geng kita. Berikan fotonya. Apakah ada yang kenal dengan anak ini?"

"Ide bagus, mari kita cari tahu dari koneksi kita," sahut preman yang memegang kemudi merasa senang karena akan mendapat uang banyak sebentar lagi.

Her Dangerous LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang