BAB 9

864 67 0
                                        

sepulang sekolah Karina tak langsung pulang kerumahnya, ia dan Lia menjalani hukuman yang diberikan oleh guru BK. hukumannya ringan yakni hanya diberi tambahan pelajaran saat jam pulang sekolah.

alhasil Karina izin untuk tidak ikut latihan soal bersama dengan miss Wendy. dan miss Wendy mengiyakan, tetapi dengan syarat Karina belajar bersama dengan Jeno kapanpun dan dimanapun untuk mengejar ketertinggalannya.

Karina mengiyakan syarat itu, ini memang salahnya membuat keributan. eh ralat. salah perempuan disebelahnya ini yang sok fokus mengerjakan soal tambahan dari guru BK.

"gue tau lo lagi kepikiran Yeonjun kan?." ucap Lia tiba² membuyarkan lamunan Karina.

Karina mendengar itu menatap tak suka kepada Lia. "sotoy banget lo. mending lo diem deh."

"gue sebenernya kasian sm kisah percintaan lo."

Karina masih bisa menahan emosinya saat ini. karna menurut Karina, Lia hanya ingin mencari keributan saja.

"mending diem deh lo, gue gak mau ya hukuman gue ditambah gegara omongan aneh lo ini."

Lia tersenyum remeh, "gue gak mau tuh cari keributan. gue ini ngasih tau lo yang sebenarnya."

Karina mencoba fokus mengerjakan soal² dihadapannya. mengabaikan Lia yang masih ingin berbicara.

"Yeonjun selingkuh sm si Lily."

deg

Karina menghentikan aktivitasnya, menatap tajam ke arah Lia yang juga menatapnya dengan tatapan puasnya.

"lo kalau mau ribut sm gue bukan disini!." bentak Karina, beranjak dari kursinya.

"santai dong." ujar Lia masih dengan nada lembutnya itu, yang juga ikutan berdiri.

"lo gak tau apa² tentang Yeonjun dan gue. lebih baik lo urus hidup lo sendiri" tegas Karina sambil menunjuk tepat didepan wajah Lia.

Lia menepis kasar tangan Karina. "lo bisa sopan gak sih?!"

Karina tertawa remeh, "gue? sopan sama lo?, mimpi!."

"emang ini terlalu mendadak buat ngasih tau lo. tapi tunggu aja kalau omongan gue ini bener adanya."

Karina terdiam menatap tajam ke Lia. sedangkan Lia kembali duduk dan mengerjakan tugasnya. terdengar suara sepatu mendekat ruangannya, Karina segera duduk dan juga mencoba fokus mengerjakan soalnya.

__

selesai mengerjakan hukumannya, Karina berjalan dengan pikiran kembali mengingat ucapan Lia tadi. Karina berusaha menepis pikiran itu, tetapi tidak bisa. Karina takut jika ucapan Lia benar adanya.

saking tidak fokusnya berjalan Karina hampir kesandung batu besar yang ada di dekat parkiran motor. dengan sigap tangan kekar khas cowok menarik lengannya untuk menahan.

Karina kaget karna ada sebuah batu besar disana, dan langsung melihat siapa yang telah menolongnya.

"Jeno?"

"lain kali kalau lagi jalan diliat, jangan ngelamun." ujar Jeno sambil melepas cekalannya.

"thanks."

Jeno mengangguk, "lo baru selesai ngerjain tugasnya?"

Karina mengangguk dan tersenyum tipis.

terdengar suara motor memasuki gerbang sekolah. ternyata Yeonjun yang baru saja datang untuk menjemput Karina.

"hei sayang. maaf ya telat, soalnya jalanan tadi macet." ucap Yeonjun sambil melepas helmnya.

"yuk pulang, keburu malem ntar." sambung Yeonjun.

"aku pulang bareng Jeno aja."

Yeonjun kaget mendengar ucapan Karina, terutama Jeno yang namanya diikut sertakan.

"yuk Jen." Karina menarik Jeno agar segera menyalakan motornya.

Yeonjun turun dari motornya dan menarik lengan Karina.
"kamu apa-apaan sih?!, ini aku udah dateng jemput kamu lho."

"iya aku tau, tapi aku mau pulang bareng Jeno." berusaha melepas cekalan tangan Yeonjun.

"nggak!, aku gak mau kamu pulang bareng sama dia." tegas Yeonjun menatap sekilas Jeno

"lepasiinn Yeonjuun. aku mau pulang bareng Jeno."

"nggak Karinaa. kan udah ada aku disini."

"Yeonjun lepasiin."

Jeno yang melihat itu melepas cekalan tangan Yeonjun.

"lo diem gausah ikut campur urusan gue!." bentak Yeonjun pada Jeno.

"gue gasuka aja ngeliat cara lo gitu ke Karina. Karina kan udah minta lepasin."

"sekarang lo pergi dari sini." tegas Yeonjun mengusir Jeno.

"nggak." Karina menentang Yeonjun.

"sayanngg, kamu kenapa sihh?" Yeonjun frustasi menghadapi Karina yang tiba² tak mau pulang dengannya.

"aku cuma mau pulang bareng Jeno aja."

Yeonjun pasrah dan mempersilahkan Karina untuk pulang dengan Jeno.
Jeno menyalakan motornya dan pergi meninggalkan Yeonjun dengan tatapan tajamnya dan langsung menaiki motornya juga, melesat menuju basecampnya.

__

sesampainya di basecamp, Yeonjun membuka kasar pintu, menendang barang yang menurutnya menganggu jalannya. Yoshi, Jihoon dan Junkyu yang melihat itu kaget karna Yeonjun datang dengan marah².

"lo napa dah?!" heran Yoshi.

"cepat lo hubungi Jeno, gue tunggu nanti malam di jalan teratai." tegas Yeonjun dengan nafas masih menggebu-gebu

Jihoon dengan cekatan mencari nomor Jeno dan menelfon Jeno untuk menyampaikan pesan Yeonjun.

"Jeno...cari mati dia berurusan sm gue." gumam Yeonjun menatap tajam lurus kedepan dan kedua tangan terkepal kuat.

Yoshi dan kedua temannya masih bisa mendengar jelas ucapan Yeonjun.




-----------------------------------------------------------

terimakasih sudah menyempatkan waktunya membaca ceritaku❤️🙏🤝





jangan lupa vote dan komennya❤️🙏

HIGH SCHOOL LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang