Karina dan Jeno saat ini berada di taman kota Seoul. Karina juga menyadari jika dirinya tadi secara tiba² memeluk Jeno, untung saja Jeno mau menerima pelukannya untuk sekedar menenangkan Karina.
Karina saat ini sudah dirasa cukup tenang meski air matanya masih terus mengalir dari kedua sudut matanya. Jeno memandang Karina, membiarkan Karina mencoba tenangkan pikiran.
angin malam menerpa rambut panjang nan lembut Karina juga rambut Jeno. banyak orang berlalu lalang dibelakang mereka, dan didepan mereka terbentang danau indah nan tenang.
"terimakasih untuk hari ini."
Karina membuka suara terlebih dahulu dengan pandangan lurus kedepan.
"gue temen lo Rin, kalo ada apa² cerita sama gue. memang kita baru² ini akrab, setidaknya kita saling tau dari dulu. jangan sungkan² bilang sm gue." tutur Jeno lembut.
"gue gak mau ngerepotin lo Jen."
"nggak sama sekali Rinaa, kita temen. gue siap nerima cerita lo kapanpun itu."
Karina menoleh memandang Jeno disampingnya. Begitupun juga Jeno menatap kedua mata cantik Karina yang sedang sendu saat ini.
"gue mau pulang, bisa anterin gue pulang gak?" tanya Karina dengan nada paraunya.
Jeno mengangguk dengan cepat dan berdiri mengikuti Karina dibelakangnya. ia menahan diri untuk tidak berpegangan tangan dengan Karina dalam situasi seperti ini. mungkin ada saatnya Jeno akan terus menggenggam tangan Karina agar selalu berada didekatnya.
****
sesampainya dirumah, Karina mendapat sambutan kebingungan dari mama dan adiknya.
"kakak?!" Leeseo sedikit panik melihat keadaan sang kakak.
dibelakang ada Jeno yang memberi senyuman ramah menyapa kepada mama juga adik Karina.
"ini ada apa?, kamu kenapa sayangg?" tanya Irene khawatir.
"mungkin Karina bisa istirahat dulu tan." sahut Jeno membantu Karina yang sepertinya enggan menceritakan semuanya malam ini.
Irene mengangguk dan menyuruh Leeseo membawa sang kakak pergi ke kamarnya dilantai dua. Leeseo membantu sang kakak pergi meninggalkan mama dan Jeno diruang tamu.
"terimakasih ya Nak, sudah mengantar Karina pulang." ucap Irene lembut.
"iya tan, sama²."
"hmm, mau makan malam dulu?"
"oh nggak usah tan, Jeno pamit pulang soalnya masih ada urusan."
Irene mengangguk dan mengantar Jeno sampai teras rumah mewahnya.
"hati² dijalan yaa, dan terimakasih banyak."
"iya tantee sama², saya dan Karina sudah kenal lama cuma baru² inii datang kerumah Karina. jadi nggak ngerepotin sama sekali." jelas Jeno, agar sang ibunda Karina tidak merasa keberatan karna Karina sudah diantarkan pulang olehnya.
"iya sudah tan, Jeno pamit. selamat malam tante."
"iyaa hati² Jen."
___
Irene saat ini berada dikamar Karina bersama dengan Leeseo. Karina sudah menceritakan semuanya masalah hari ini yang menimpanya secara mendadak. hingga mentalnya rapuh tak sekuat biasanya.
Leeseo yang mendengar itu benci terhadap Yeonjun. bisa²nya sang kakak yang ia sayangi ini di khianati lelaki brengsek seperti dia.
Irene memeluk Karina yang menangis sesenggukan. Irene merasakan juga apa yang dirasakan sang anak perempuannya ini, ia tak tega jika Karina mengalami ini. ia berusaha menenangkan Karina.

KAMU SEDANG MEMBACA
HIGH SCHOOL LOVE STORY
FanficDenganmu aku siap mengukir kisah yang indah. -Karina Dan aku akan menjadi orang terakhir, di hidupmu. - Jeno