Karina malam ini sedang berjalan dengan sang adik yang baru pulang dari minimarket dekat kompleks perumahannya. entah angin dari mana, Karina mau jalan kaki malam² sambil ke minimarket. biasanya dirinya selalu malas ketika keluar rumah dengan jalan kaki.
Karina membawa satu kantong plastik juga Leeseo yang membawa satu kantong plastik juga. mereka berjalan dengan keadaan jalanan yang sangat sepi. tak biasanya jalanan di kompleks mereka sepi, biasanya ada beberapa anak atau warga lain yang nongkrong dan anak² kecil yang bermain.
tiba² motor gede berwarna hitam berhenti didepan Leeseo dan Karina, membuat keduanya kaget dan menghentikan langkahnya. Karina memandang kesal orang yang berani menghalangi jalannya itu.
saat orang itu membuka helm, Karina tau siapa orang itu begitupun Leeseo.
"malem² gini abis dri mna?" ujar orang tersebut mendekati Karina.
"bukan urusan kamu. minggir aku mau pulang." ketus Karina kemudian menggenggam tangan sang adik erat.
"aku udah bilang sm kamu, aku gak akan menjauh dari kamu kalau masih terus menghindar dari aku."
"aku udah gaada urusan lagi sm kamu Jun, stop ngikutin aku. dari awal kejadian kamu kmn aja, HAH! kenapa baru sekarang kamu ngikutin aku?!" marah Karina.
"kak udah." bisik Leeseo.
"disaat aku udh mulai nyaman dan tenang bersama orang lain, kenapa kamu malah muncul lagi Yeonjun?!" marah Karina.
"karna aku masih belum siap untuk menemui kamu, aku masih belum siap melihat orang yang aku sakiti kembali terluka."
"dengan kamu kayak gini, kamu bisa bikin aku terluka lagi Jun. dengan kamu kembali ngikutin aku, aku jadi keinget kejadian waktu itu." sedih Karina.
"Rin, kali ini ajaa. pliss aku mohon, maafin semua kesalahan yang aku perbuat. aku tau, aku salah besar sudah mempermainkan ketulusanmu waktu itu."
"dan kenapa kamu baru menyadari Yeonjun?, kemana kamu dulu? sebegitu kurangnya kah aku dimata kamu dulu?" tanya Karina.
air mata menetes dari kedua mata Karina. segera Karina hapus dengan kasar.
"setiap aku ngeliat wajah kamu, aku selalu sakit hati. terlalu sakit mengingat dulu. sampe aku berpikir ada salah apa aku sama kamu, sampe kamu tega berbuat hal yang sama sekali gak pantas kamu lakukan itu."
Leeseo menenangkan Karina, juga Leeseo sdh mengabari Jeno saat Yeonjun dan Karina saling fokus bertatapan. Leeseo tak mau terjadi sesuatu dengan sang kakak.
"setelah aku bicara seperti ini aku mohon kamu stop ngikutin aku, stop muncul dihadapanku. aku gak mau mengingat kejadian dulu lagi, kejadian yang sangat amat menyiksa aku."
"kamu emang gak bakalan bisa maafin aku, tapi dengan cara seperti ini sekarang aku lega. lega bisa dengerin semua keluhanmu tentangku Rin. maaf sudah membuat kamu menderita waktu itu." ucap Yeonjun tulus.
"permisi." Karina pergi tak lupa menarik sang adik agar selalu berada disampingnya.
Yeonjun membiarkan Karina pergi, ia sudah bersepakat dengan Karina untuk tidak lagi mengikutinya dan muncul lagi dihadapannya.
___
sesampainya dirumah Karina dan Leeseo mengurungkan niatnya untuk masuk mendengar suara deruman motor dihalaman rumahnya. Leeseo tau itu Jeno, langsung masuk kerumah membiarkan keduanya ada waktu berdua.
Jeno menghampiri Karina dengan wajah khawatir.
"hey." sapa Jeno lembut.
Jeno yang melihat raut wajah sang kekasih langsung memberikan pelukan kepada Karina. Karina membalas pelukan hangat dari Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGH SCHOOL LOVE STORY
TienerfictieDenganmu aku siap mengukir kisah yang indah. -Karina Dan aku akan menjadi orang terakhir, di hidupmu. - Jeno