Chaewon berjalan sendirian di koridor sekolah, pagi ini ia kebetulan bertugas mengganti pajangan papan mading.
ia nengecek satu persatu kertas yang ia bawa dari rumah untuk ditempel pada papan mading.dari arah yang berlawanan, Junkyu melihat Chaewon yang sedang berjalan sendirian. ia pun menghampiri Chaewon.
"hai" sapa Junkyu.
Chaewon melihat siapa yang tumben menyapanya selain si Haechan.
"Junkyu?" heran Chaewon memandang bingung Junkyu."sendirian?"
"seperti yang lo liat."
Junkyu mengangguk dan tiba² jadi bingung mau berbicara apa.
"hmm, mau gue bantuin?" tawar Junkyu.
"ah gak usah, thanks. lagian ini udah kebiasaan gue hias papan mading."
"gapapa, sekalian gue nemenin lo biar gak sendirian."
Chaewon tersenyum dan akhirnya mengiyakan Junkyu untuk menemaninya menghias papan mading. mereka hanya butuh beberapa langkah saja, sudah sampai di depan papan mading utama sekolah.
saat Chaewon dan Junkyu asik menghias papan mading, Jeno dkk datang dan melihat dua orang sedang menghias papan mading sekolah.
"wahh si Junkyu semakin di depan nih." celetuk Mark mengompori Haechan.
"ngajak gelut emang nih anak." ucap Haechan yang bersiap untuk menghampiri dua orang itu.
segera Mark tahan karna ia tak ingin ada keributan pagi² disekola.
"eh eh eh, santai aja kalii. lo mau nyari ribut pagi²?""lagian si Chaewon juga kek yg nyaman banget di deket Junkyu." ujar Jaemin.
"sotoy lo Jaem." Haechan tak terima.
"makanya lo perjuangin tuh hati si Chaewon sampe dia luluh sama lo." kali ini Felix memberi wejangan pada Haechan.
"lama² genknya si Yeonjun pada ngelunjak ye." heran Haechan.
"udah lama kali, cuma lo nya aja baru nyadar." ucap Jeno, langsung pergi setelah mengucapkan itu pada Haechan.
__
Karina enggan menemui Yeonjun di taman sekolah. ia marah pada Yeonjun karna kemarin sakit dan tak ingin dijenguk oleh Karina.
Giselle yang satu kelas dengan Karina melihat raut wajah bete Karina. sepertinya sahabatnya satu ini sedang ada masalah dengan pacarnya. pikir Giselle.
"tumben lo gak nemuin Yeonjun dulu?" tanya Giselle memecah keheningan antara dirinya dan Karina.
"gue marah sama dia. suruh siapa kemarin ngelarang gue untuk jenguk dia."
"mungkin dia gak mau bikin lo capek. juga pas lo mimisan kan Yeonjun gaada jdi dia mau balas itu kalii ke lo."
"gue mimisan aja kok, gaada gejala lainnya." bela Karina.
"sama aja sih bkin orang khawatir."
Yeonjun datang ke kelas Karina bersamaan dengan Jeno, Mark dan Felix. Yeonjun menghampiri Karina dan Jeno dkk pergi ke bangkunya masing².
"heii rin, aku nungguin kamu lho di taman."
"kamu kenapa kesini, aku kan udah bilang gak mau nemuin kamu dulu." kesal Karina.
"kalau aku turutin kamu, kamu gak bakal bisa dengerin penjelasan aku."
"ih kamu mah. udahlah, mending kamu sekarang ke kelas kamu. bentar lagi bel bunyi." usir Karina pada Yeonjun yang berjongkok didepan bangkunya.
"yaudah. tapi aku tunggu kamu nanti di kantin yaa, kita makan siang bareng."
Karina mengangguk dan tak menatap Yeonjun sama sekali. akhirnya Yeonjun pergi keluar kelas agar mood sang kekasih tak semakin buruk.
"eh Jen, hukuman Karina kemarin apaan yaa yang dikasih?" kepo Felix.
"lo nanya gue?, terus gue nanya siapa?"
Felix memberi cengiran pepsodent pada Jeno, benar kata Jeno. dia salah menanyakan ini pada Jeno, seharusnya bertanya pada sahabat Karina.
__
kelas IPS 1 sedang melakukan pelajaran pertama setelah bel 3 menit yang lalu berbunyi. semua murid kelas IPS 1 fokus mendengarkan penjelasan guru didepan sana.
eits, kecuali Yeonjun yang sedang sibuk memikirkan Karina. ia memikirkan bagaimana caranya ia bisa dimaafkan oleh Karina.
"coba Yeonjun, bisa jelaskan secara singkat penjelasan bapak?"
Yeonjun yang namanya disebut terkejut dan panik, karna ia tidak mendengarkan penjelasan sang guru.
"bapak sudah ngira jika kamu tidak mendengarkan penjelasan saya."
"maaf pak."
"sekarang prgi keluar kelas, bapak gak mau kamu ikut pelajaran bapak sia²."
Yeonjun awalnya menolak, tapi bapak guru itu terus menyuruh Yeonjun keluar. pasrahlah Yeonjun akhirnya keluar kelas dan pergi ke toilet untuk cuci muka.
__
di toilet tak sengaja Yeonjun bertemu dengan Jeno yang sudah selesai cuci muka. Yeonjun memandang tajam Jeno dari cermin lebar didepannya.
"gue harap lo tetep rahasiakan masalah kemarin pas di taman belakang." ucap Yeonjun. membuat Jeno menatapnya.
"gue sih gak yakin rahasiain ini ke Karina. secara lo akhir² ini bikin Karina kesel."
Yeonjun langsung berbalik menatap Jeno dengan tatapan tajam dengan amarah diraut wajahnya.
"lo mau cari gara² sama gue?" sepertinya Yeonjun tersulut emosi.
"gue nggak ada mau cari gara² sama lo."
"gue awasin lo terus. kalau sampe Karina tau gue ada hubungan dibelakang, berarti lo penyebabnya."
Jeno menahan emosinya sekuat tenaga. ia tak ingin melakukan keributan dengan Yeonjun, karna ini masih kurang tepat waktunya untuk menghajar habis²an Yeonjun.
Jeno pergi dan mengabaikan panggilan kesal dari Yeonjun di toilet.
__
fyi: kelas 12 IPA 1
-----------------------------------------------------------
terimakasih sudah menyempatkan waktunya membaca ceritaku ini 🙏🤝❤️
jangan lupa vote dan komennya❤️🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGH SCHOOL LOVE STORY
Teen FictionDenganmu aku siap mengukir kisah yang indah. -Karina Dan aku akan menjadi orang terakhir, di hidupmu. - Jeno