5

727 75 0
                                    

3 bulan berlalu, kini Kim Corp mulai bangkit kembali setelah mendapat bantuan dana dari SON Group. Mr. Kim perlahan-lahan mulai memberikan tanggungjawab perusahaan kepada pewarisnya Kim Bona. Hal ini tentu saja membuat Bona yang manja itu sangat keberatan, tapi apa boleh buat, mau tidak mau dia harus menerimanya. Keputusan Appa Kim ini setidaknya membuat Bona dapat menghindar bertemu dengan Eunseo di rumah. Yah benar, Hubungan mereka sama sekali tak ada perkembangan. Bona masih dengan sikap dinginnya, sedangkan Eunseo yang selalu berusaha untuk berbicara dengannya. Selalu seperti itu.

==

Rutinitas pagi didapur sebuah rumah mewah hari ini, Eunseo sedang menyiapkan sarapan seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rutinitas pagi didapur sebuah rumah mewah hari ini, Eunseo sedang menyiapkan sarapan seorang diri. Mengingat dia seperti tinggal sendirian karena Bona selalu mengabaikannya.

Setelah masakannya siap, Eunseo sarapan dimeja makan, dan Bona terlihat bersiap akan pergi bekerja.

"Bona-ssi, kemarilah sarapan dulu". Bona melihat Eunseo dengan jutek dan malas tanpa berniat menjawabnya dan melewatkannya begitu saja. Tentu saja Eunseo kecewa melihat Bona seperti itu.

Hmmm kapan dia akan melihatku. Lirih Eunseo.

==

"Selamat pagi Boss, kau selalu tampak bahagia setelah menikah hahaha". Candaan sekertaris sekaligus sahabatnya.

"yah kenapa kau melihatku begitu ? apakah aku lebih tampan setelah menikah ?". ucap Eunseo dengan menaruh jari di dagunya menunjukan ke PD an nya.

"eummm tidak juga, hanya sering tersenyum saja, apakah karena ada shift jatah malam dari Bona Unnie?".

"mworago ? yah jaga mulutmu Eunbi-yah"

"yah berhenti memanggil nama itu, panggil aku Sinbi, pabboyah"

"wah keren sekali memanggil bos mu pabo"

"aku tidak peduli hahahaha". Ucapnya sambil kabur dari ruangan atasan/sahabatnya.

"aish sialan. Awas saja. Aku adukan kelakuanmu pada istrimu".

Karyawan lain melihat itu hanya menggeleng2 kepalanya, mereka sudah terbiasa melihat pemandangan itu bertahun-tahun. Lihat saja sekarang, Sinbi berlarian dari ruangan Big Boss nya itu karena jika terus disana, dia akan mendapatkan minimal pukulan/lemparan barang-barang yang ada dalam disana. Begitulah hubungan persahabatan mereka. Setiap hari cek cok tentang hal yang tak penting.

EUNSEO POV

Aigoooo kenapa hari ini banyak sekali yang harus aku tandatangani, hah melelahkan sekali. Tanpa sengaja aku melirik foto pernikahan yang ku pajang di meja kerjaku. Yeopeo Bona-ah. Neomu Yeopeo. Tanpa disadari aku tersenyum. Aku jadi memikirkan apa yang Sinbi ucapkan, apakah benar aku sekarang lebih banyak tersenyum. Kurasa begitu, walaupun Bona bersikap seperti itu, Ibarat kata dengan ada atau tidaknya respon dari dia aku tetap bahagia, karena bisa melihat wajah cantiknya setiap hari. Aku bingung pada diri sendiri, kenapa aku jadi lebih senang ketika ada oranglain dihidupku. Padahal dulu aku selalu tidak nyaman ketika ada oranglain dirumahku. Mungkin aku sudah terbiasa dengan kehadirannya. Ah kenapa aku jadi ingin lebih cepat pulang.

==

Disisi lain..

"aku tidak punya pilihan, tapi aku tidak bisa meninggalkanmu Oppa"

"aku mengerti sayang. Apakah kamu masih mencintaiku?"

"aku sangat mencintaimu"

"tapi kamu sudah menjadi istri orang"

"aku tidak peduli. Aku hanya mencintaimu"

"kamu maunya bagaimana ?"

"bisakah kita tetap menjalani ini Oppa ?"

"Baiklah. Saranghae"

"Nado"

Cup. Kihyun mencium bibir Bona, Bona membalas dengan sedikit kasar seolah menumpakan segala emosi yang selama ini dia pendam sendiri.

Tring. Pesan WA masuk di Handphone nya Bona . sekilas Bona melihat dan membaca, pesan itu tertulis :

"Eodiga?"

Sementara itu ..

"yak apakah kita langsung kirim video ini?"

"andwe, kita simpan video ini dulu, hanya kita berdua yang tau"

"Arraseo".


===

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang