6

704 71 0
                                    

Son Eunseo menggonta-ganti channel TV yang sedang ia tonton. Tidak jelas siaran apa yang sebenanya dia cari. Mungkin hanya menghilangkan ke khawatirannya saja, sebab istrinya jam 10 malam belum juga pulang dari kantor. Sampai 3 gelas kopi sudah ia habiskan. Namun belum ada tanda-tanda kedatangan Bona.

Brummmm. Suara mobil terdengar.

Klekkk . Pintu rumah terbuka.

"Bona-ssi kau sudah pulang?" "apa kau lelah?" "kau diantar siapa?". 3 pertanyaan sekaligus dari Eunseo kepada Bona yang baru saja membuka pintu utama rumah mereka.

"bukan urusanmu!". Ketusnya

"setidaknya kabari aku. Kalau kau tidak bawa mobil, kau bisa menyuruhku untuk menjemputmu".

"kau fikir kau siapa Son Eunseo?"

"aku suamimu" lirih Eunseo

"sejak kapan aku menganggap pernikahan kita ada ? hah ? bermimpi saja"

"bukan begitu Bona-ssi, aku hanya khawatir".

"berhenti ikut campur urusanku!!" kesal Bona sembari meninggalkan Eunseo yang masih berdiri didepan pintu.

==

EUNSEO POV

Aku tahu sekarang kenapa Bona begitu kesal dengan pernikahan ini. Ternyata dia masih mempunyai kekasih saat menikah denganku. Aku tahu, karena baru saja aku melihat dia diantar pulang dan berpelukan mesra dengan laki-laki yang mengantarnya itu tepat didepan rumahku. Terlebih laki-laki itu mencium keningnya. Hubungan macam apa kalau bukan pacaran jika perlakuannya seperti itu. Tentu saja aku kecewa, bagaimana bisa dia berselingkuh seperti itu. Walaupun awalnya aku juga sedikit keberatan dengan pernikahan ini, tapi setidaknya aku tidak mempunyai hubungan dengan siapapun saat dan setelah menikah. Aku hanya berusaha menghargainya saja. Namun aku akhir-akhir ini sebenarnya aku ingin bertanya ..

Apakah aku sedang diuji tuhan ? disaat aku mulai menyukai seseorang, kenapa keadaannya rumit begini. Apakah aku harus melakukannya dengan gaya andalanku sekarang. Baiklah akan kucoba. Fighting Son Eunseo. Aku pasti bisa mendapatkan hatinya. Bersabarlah sedikit lagi.

==

Pagi-pagi buta Eunseo sudah membuatkan sarapan untuknya dan Bona. Walaupun Bona sudah dipastikan akan menolaknya, tapi bagi Eunseo berusaha adalah suatu keharusan, tak peduli bagaimanapun hasilnya.

Sudah ia duga, mengetuk pintu Bona tidak akan ada respon. Kemudian ia turun lagi kebawah, memakan sarapan yang ia buat, lalu menuliskan pesan di kertas dan menempalkannya didekat wadah sarapan yang sudah ia siapkan untuk Bona sebelum ia berangkat kerja.

BONA POV

"Aku tidak mengerti dengan SON Eunseo. Aku sudah tidak kuat lagi harus serumah dengannya. Dia selalu menggangguku setiap saat. Berisik sekali. Tidakkah dia mengerti aku sangat muak melihat wajahnya. Aku ingin segera mengakhirinya. Tolong beri aku jalan Tuhan"-Bona, 09 Maret 2022

Begitulah kebiasaanku sekarang menulis buku diary. Aku tak tahu harus mencurahkannya pada siapa selain dayoung, sekertaris/sahabatku. Jadi aku memutuskan untuk bercerita di buku diary ini.

Huh. Dan apa-apaan ini. Si Eunseo ini kenakan sekali.

POV End

Bona melihat secarik kertas bertuliskan :

"Bona-ssi, tidak masalah kau selalu marah padaku, tidak masalah juga kau membenciku, tapi kau tahu masakan ini tidak bersalah padamu, jadi makanlah Arra ? jangan membiasakan mengosongkan perutmu. Have a Nice Day :) - Son Eunseo".

Bona merobek kertas itu, dan membuang makanan yang Eunseo sediakan ke Tong Sampah sebelum berangkat bekerja.

==

"Selamat pagi Sangjangnim"

"Pfftt apa yang kau mau sinbi yah sampai memanggilku dengan sangat sopan begitu"

"yakk.. kau memang selalu berfikir sangat "positif" padaku"

"hahaha mian. Wae sinbi-ah ?"

"bisa kau temani aku ke club biasa nanti malam ? aku sedang bertengkar dengan istriku, aku pusing dan butuh sedikit hiburan"

"Anniyo, aku tak mau"

"yakk, baru pertama kali ini seorang Son Eunseo menolak pergi ke Club, biasanya kau yang paling semangat kesana. Bergonta ganti perempuan tanpa memberikan status yang jelas"

"aku bukan yang dulu sinbi-ah, dan pelankan suaramu orang bisa dengar"

"apa kau ..." tebak sinbi selidik dengan mata tajam mengarah kepada Eunseo.

"Apa?"

"Apa kau... tipe-tipe suami takut istri?". Ucap Sinbi sambil berlari dari ruangan bossnya. Lagi.

"yak!!!! brengsekk kau sinbi , yaakkk NAWAAAAAA!!".

Scene yang sama terulang lagi. karyawan yang lain hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kekanakan bos2nya. Berbeda jauh dari pemberitaan Image di media dan ketika sedang serius bekerja, mereka sangat berwibawa nan karismatik. (Anjayyy)


===

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang