21

708 73 17
                                    

||

"Good morning Bona Unnie, Chukkae kau sekarang terbebas dari orang yang selama ini membuat hidupmu penuh tekanan. Aku ikut bahagia mendengarnya. Apa rencanamu sekarang Bona Unnie? Tidakkah kita harus merayakan kebebasanmu dari semua masalah". Dayoung melihat Boss nya yang baru saja datang dengan semangat mengucapkam selamat pada Bona, dia mendengar kabar perceraian Bona dan Eunseo dari Sojung. Sebagai orang yang selama ini selalu mendengar keluh kesah permasalahan Bona terutama dalam hal perjodohannya selama ini, tentu saja kabar ini merupakan kabar yang sangat baik untuk Dayoung.

Bona mengabaikan Dayoung dan memasuki ruangannya, membuat sekertaris nya itu bingung karena tidak ada jawaban atau sapaan balik padanya.

"Eh, kenapa wajahnya seperti itu". Gumam Dayoung.

Kring kring.

"Nde Bona Unnie".

"Ke ruanganku sekarang". Perintah Bona

Tok tok

"masuk". Dayoung melihat Bona sedang memakan sarapan pagi yang ia siapkan setiap pagi.

"Dayoung-ah kenapa sarapan ku pagi ini berbeda dengan menu sebelumnya?". Tanya Bona dengan nada datar.

"Unnie, sebenarnya yang membeli sarapanmu setiap pagi selama ini adalah Sojung. Aku dan Sojung dapat perintah dari Eunseo sajangnim untuk memastikan kau makan sarapan pagi". Bona berdiri dari kursinya setelah mendengar nama orang yang beberapa hari ini tidak pernah pulang ke rumah dan tidak pernah menemuinya lagi.

"Apakah makanan ini juga dari Eunseo?". Tanya Bona

"Bukan, makanan itu aku yang belikan. Sojung bilang, dia tidak akan menitipkan sarapan untukmu lagi". Bona duduk kembali dikursinya dan menghentikan sarapan paginya.

"Apa kau baik-baik saja Unnie ? akhir-akhir ini ku perhatikan kau seperti tidak dalam keadaan yang biasanya, apakah kau sedang ada masalah dengan Kihyun Oppa?".

"Dayoung-ah jebal jangan dulu banyak bertanya padaku".

Dayoung semakin tidak mengerti dengan tingkah Bosnya itu.

"Ah Dayoung-ah bisakah kau mengirimkan semua barang pemberian Eunseo ke rumahku ?".

"Mwo ? Bukankah kau selalu bilang untuk selalu membuangnya ?"

"Ashh jangan membahas apa yang aku katakan dulu. Aku tahu semua barang itu ada dirumahmu, benar ?".

"Eh? Bukankah kau yang memberikannya padaku?".

"Diamlah Dayoung. Sore ini juga kirimkan semuanya ke rumahku, kau mengerti?". Ujar Bona dengan nada yang sangat dingin.

"Arraseo". Jawab Dayoung

"Bagaimana bisa dia meminta kembali barang yang sudah dia berikan kepada oranglain. Andwe barang-barang mahalku :(". Gerutu Dayoung meninggalkan ruangan Bona.

==

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Tidak ada satupun yang mengerti bagaimana perasaan Bona sekarang. Tidak tahu apakah sebenarnya dia sedih karena kepergian Eunseo, tidak tahu juga apakah dia senang karena kepergiannya.

Entah dia mencintai Eunseo, Entah dia mencintai Kihyun, Entah mencintai keduanya atau..tidak keduanya sama sekali. Cinta memang susah untuk ditebak, sulit dimengerti, sulit diikuti ketika hati dan akal sehat saling bersebrangan. Mungkin saja sekarang dia sadar siapa yang benar-benar ada dihatinya selama ini atau mungkin dia hanya bingung dengan perasaannya sendiri. Yang jelas dia tidak menunjukan perasaannya dihadapan semua orang dan juga tidak ada yang berani ikut campur kehidupan pribadinya. Dia sedikit.. tertutup kali ini.

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang