7

719 75 0
                                    

Hari ini Eunseo pulang lebih awal. dan lagi-lagi Bona belum pulang. Jadi ia memutuskan untuk bermain Playstation di ruang tengah. Waktu menunjukan pukul 23.00 KST, dia semakin tidak karuan karena mengkhawatirkan seseorang. Beberapa kali ia men dial contact Bona tapi tidak ada jawaban. hingga 15 menit kemudian terdengar suara mobil dan suara pintu terbuka. Yah benar, Bona pulang.

"Bona-ssi, kenapa kau pulang sangat malam ?"

"ada pekerjaan"

"kau diantar siapa ?"

"Sudah kubilang jangan ikut campur urusanku!"

"Bisakah aku tahu besok kau pulang jam berapa, biar aku yang menjemputmu?"

"urus saja urusanmu sendiri SON JUYEON!"

Eunseo mematikan game yang sedang ia mainkan. Kemudian mengekor dibelakang Bona menuju kamar masing-masing.

==

Pagi hari, Bona memilah milih baju yang akan ia kenakan untuk bekerja hari ini. Rok hitam selutut, Baju kemeja berwarna coklat dilengkapi Outer warna senada menjadi pilihan Bona. Elegan sekali penampilan ia hari ini fikirnya. Outfit check. Hight heels check. Lipstik dan Parfum Check. Tas Branded Check. Handphone Check. Itu kebiasaan Bona sebelum berangkat untuk memastikan tidak ada yang salah dengan penampilannya dan juga tidak ada barang yang tertinggal. Ah hanya satu yang belum. Kopi.

Karena ia tahu Eunseo jam segini sudah berangkat bekerja. Jadi ia memutuskan untuk ke pantry mewah yang jarang ia kunjungi kalau ada Eunseo. Baru saja ia mencari kopi yang biasanya tersedia tapi Bona malah menemuka secarik kertas. Lagi.

"karena kau jarang berbicara padaku, jadi aku sampaikan dikertas jelek ini. Berhenti meminum kopi dipagi hari. Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Ku ganti susu coklat ini ya. Jangan lupa makan juga rotinya walau hanya sedikit" – SON EUNSEO :)

BONA POV

Pesan ini lagi. Konyol sekali. Dia masih tidak mengerti bahwa aku membencinya.

Aku lihat wadah sampah sudah kosong mengingat kemarin dan kemarin dan kemarin nya lagi aku selalu membuang makanan yang ia buat. Baguslah, setidaknya dia mengerti dan melihat apa yang dia lakukan tidak berpengaruh padaku. Berani sekali dia mengatur hidupku. Kopi adalah kesukaanku.

POV End

==

Lagi. Bona membuang roti itu ke tong sampah yang ada disana. untuk yang ke puluhan kalinya. Habit bagi Eunseo menyiapkan, habit juga bagi Bona untuk membuang. Setiap Pagi, Setiap hari.

==

Waktu menunjukan angka 03.00 KST. Eunseo masih sibuk dengan kertas-kertas yang ada di mejanya.

Kring kring kring

Tiba-tiba Eunseo tersenyum ketika melihat siapa yang menelepon. Bagaimana tidak, karena jarang sekali bahkan hampir tidak pernah nama "My wife-Bona" tampil di layar smarthphone nya.

"yeobes..."

"Orangtua kita ingin bertemu pukul 04.00 sore di Clareau Resto, siapkan dirimu"

"Arrase..."

Tuuuuutttttt. Belum sempat Eunseo menjawab. Bona sudah menutup panggilannya.

"BOOOOSSS !! " sinbi datang tiba-tiba ke ruangannya, lebih seperti mendobrak pintu(?).

"Khamjagiya, yak bisakah kau mengetuk dan membuka pintu dengan benar, kau fikir fungsi pintu dan gagangnya itu untuk apa ?". kesal Eunseo

"Ah mian, aku terlalu bersemangat. Bahkan jika bisa, aku akan menghancurkan pintu ini tadi karena benda segiempat itu sangat mengganggu jalanku"

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang