29

796 76 52
                                    

Hallo, mau ngingetin nih, ini ff Futanari ya.

Readernim pasti faham lah ya hehe

Thank You.

2 Bulan setelah kejadian.

Kehidupan berjalan tak seperti biasanya. Eunseo yang berjanji akan bertanggungjawab tidak memberikan kepastian bentuk tanggung jawab seperti apa yang akan ia lakukan dan sampai detik ini pun perkataannya belum ia buktikan. Bahkan, tepat setelah 2 hari kejadian itu tanpa fikir panjang ia pergi ke LA, terkesan melarikan diri memang, tapi dia beralasan pergi karena tuntutan pekerjaan atau mungkin.. hanya untuk menenangkan fikirannya saja. Bukankah seharusnya Bona yang mengambil sikap seperti itu ? Siapa yang korban tapi bersikap seolah pelaku, siapa yang pelaku tapi bersikap seolah korban. Entah satu diantara kedua orang itu merasa bersalah, biasa saja, atau hanya mencoba biasa saja. Yang jelas, meskipun ia menjalani hidupnya dengan penuh ke khawatiran, tapi ia mendikte dirinya sendiri untuk tetap tenang.

Selama dua bulan penuh Eunseo pergi, Bona tidak menyusulnya, tidak menghubunginya, tidak menanyakannya sama sekali, begitupun sebaliknya. Entah apa alasan sebenarnya ia pergi dan juga.. entah apa alasan ia kembali, yang jelas Eunseo hanya ingin pergi dan kembali sesuai keinginannya sendiri. Kalau dilihat dari segi kejadian kacau itu, memang brengsek dan egois jika mengambil sikap seperti itu.

Flash Back

"Jiyeon-ah ?". Eunseo membangunkan Bona yang tertidur dikasurnya karena ia menangis kelelahan.

"Gwenchana ?". Tanya Eunseo, Bona membuka matanya dan memalingkan pandangannya kearah lain.

"H-hey emm.. aku benar-benar minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan, bisakah kau memaafkanku hmm ?". Eunseo berusaha mengajak Bona bicara.

"Bicaralah, apa yang harus aku lakukan Jiyeon-ah ?". Kali ini Bona menatap Eunseo.

"Kau mengambil sesuatu yang berharga dalam hidupku, Son Eunseo. Dan sekarang kau bertanya padaku apa yang harus kau lakukan ?". ucap Bona.

"Aku menyesal Jiyeon-ah, sungguh".

"menyesal katamu ? ucapanmu sekarang sangat berbeda dengan tingkahmu semalam, Son Eunseo! Kau melukaiku, kau tidak mendengarkan penolakanku, kau sangat kasar padaku, kau memaksaku untuk melay..".

"Cukup Bona, aku mengerti". Eunseo memotong pembicaraan Bona, ia tidak ingin mendengar perlakuan kasar yang sudah ia lakukan pada Bona. Ia hanya.. tidak sanggup mendengarnya.

"Jiyeon-ah...". Perlahan ia menggenggam kedua tangan Bona.

"Pergi dari hadapanku. Aku tidak mau melihat wajahmu". Bona menghempaskan tangan Eunseo.

"Andwee. Bona, dengarkan aku dulu".

"PERGI SON EUNSEO !!!". Bona melemparkan bantal ke arah Eunseo.

Melihat situasi yang tidak memungkinkan, Eunseo pun menuruti keinginan Bona untuk meninggalkannya sementara.

Flash Back End

"On behalf of Ujung Airlines and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!".

Suara dari pramugari pesawat yang ditumpangi Eunseo, membuatnya tersadar dari lamunan panjangnya dan ia sadar bahwa saat ini ia sudah berada di Korea. Ia bergegas keluar dan mencari taxi untuk menuju ke tempat tujuannya.

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang