Chapter 44

1K 130 228
                                    

"Aku pastikan, aku akan menjadi pergi yang tak akan pulang hilang yang tak bisa kembali dan tidur yang tidak pernah bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pastikan, aku akan menjadi pergi yang tak akan pulang hilang yang tak bisa kembali dan tidur yang tidak pernah bangun."
- Venice Kornwit Treerapanyakun


















•••


















Saat ini Pete benar-benar panik dan khawatir, bahkan sekarang ini Venice tidaklah singgah di safe house keluarga Minor.

Bahkan berkali-kali Vegas menghubungi nomor putranya, tetapi sayang nomornya tidaklah aktif sedari tadi.

Nang Minor sedang rapuh.

Bahkan dia benar-benar kekeh meminta suaminya untuk mencari keberadaan Venice. Karena instingnya mengatakan hal buruk akan terjadi pada putranya. Firasat ini selalu menghantui Pete.

Hingga akhirnya Peter datang dan memberitahukan sesuatu pada Khun dan Nangnya yang sibuk menunggu hasil lacakan mengenai Venice.

Pria berbadan tegap itu mengetahui apa yang terjadi di dalam bar keluarga Minor.

"Ada apa kau kesini? Ingin memberi tahuku informasi?!"

Dengan hormat pengawal keluarga Minor itu membungkuk pada Vegas dan Nangnya.

"Tadi sore saya tidak sengaja melihat Khun Venice bertengkar dengan Khun Wristband? Saya tidak dengar mereka membicara masalah apa? Intinya Khun Venice terlihat marah dan memukul Khun Wristband. Setelah itu Khun Venice pergi dari kediaman Minor." Jelas Peter pada Tuan dan Nyonya.

Kemudian pengawal terpercaya keluarga Minor pun undur diri, Vegas hanya terdiam mencerna ucapan pengawalnya. Bahkan dia penasaran apa yang kedua anak muda itu bicarakan. Dan sialnya, Venice dan Wristband berbicara di tempat yang tidak di lengkapi CCTV.

Jemari tangan Pete meremas tangan Vegas. Pria cantik itu mulai menangis dan menatap wajah suaminya.

Dengan segera Vegas memeluk tubuh Nangnya, Pete benar-benar takut.

"Kemana perginya putraku?"

Saat ini Vegas berusaha menenangkan istrinya, bahkan pria itu mengerahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan Khun Noo mereka.

"Hustt...! Ayo kita mencarinya bersama-sama!" Bujuk Vegas lembut.

Pria cantik itu pun mendongak kearah Vegas. Malam ini mereka berdua mencari keberadaan Venice, bahkan Pete mendatangi setiap tempat yang sering di kunjungi oleh putranya.

Tetapi sayang hasilnya masih nihil, tubuh Pete terasa begitu lelah. Dengan sigap Vegas segera membawa Pete memasuki mobil.

"Putraku belum ketemu?"

"Pete! Aku mohon jangan paksakan dirimu?!" Ujar Vegas.

Khawatir. Pria cantik itu sibuk meremas pelan kalung milik Venice.

01. WHY Seasons 1 | Loving in Silence is Painful [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang