Chapter 39

824 102 166
                                    

"Hingga pada akhirnya seseorang mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hingga pada akhirnya seseorang mencintaimu. Sampai si bisu berbicara kepada si tuli bahwa si buta melihat si lumpuh berjalan."
— Joseph Chalach Tantijibul














•••













Amarah yang mengebu-gebu meliputi hati Joseph, kekecewaannya sama sekali belum tuntas. Mata tajamnya melirik kearah pemandangan sungai Chao Phraya. Bahkan udara pagi itu meniup lembut surai kelam milik Joseph.

Kemudian, kaki jenjang Sam mendekati sang kakak yang sedang menyendiri.

Pria cantik itu ingin sekali mendengarkan keluh kesah sang kakak. Karena yang dia tau, bahwa kakaknya lebih senang memendam masalahnya sendirian.

"Kenapa kau mengikuti Phi sampai disini?" Tanya Joseph pada adik kecilnya.

Sam melihat kearah kakaknya. "Aku tau Phi kecewa kali ini. Tetapi tak baik juga menyimpan sebuah dendam dan kebencian. Seburuk apapun Daddy pada kita dan Mommy. Dia akan selalu menjadi Ayah kita."

"Hmm... Ucapanmu memang benar." Iris mata Joseph melirik kearah adiknya.

Pria cantik itu pun tersenyum kearah kakaknya. Hingga akhirnya Sam penasaran bagaimana bisa kakaknya mengetahui informasi mengenai simpanan Ayahnya. Ini terlihat begitu mencurigakan menurut Sam.

"Phi Joseph?" Tanya Sam lembut.

Pria tampan itu pun tersenyum kearah adiknya. "Ada apa hmm..."

"Bolehkan Sam bertanya sesuatu pada, Phi Joseph? Bagaimana Phi bisa mendapatkan bukti-bukti itu?" Kali ini Joseph hanya bisa terdiam mendengar penuturan sang adik.

Joseph. Pemuda tampan itu tidak bisa berkata terus terang pada adiknya. Bila saja Sam tau kenyataan yang sesungguhnya adiknya itu akan membenci dirinya. Karena Joseph rela menukar Sam dengan dokumen mengenai Tem pada Venice. Bisa di katakan bahwa Joseph telah menjual Sam pada seorang bajingan.

Dia siap bila dunia mengatakan bahwa dirinya adalah kakak yang buruk.

Tetapi akan terlihat lebih buruk lagi, ketika anak laki-laki pertama di keluarga terhormat, tidak bisa menjaga keutuhan keluarganya. Itu lebih dari sebuah penghinaan, karena harga diri selalu dijunjung tinggi di atas kepala.

"Phi lebih tau segalanya di bandingkan dirimu anak kecil" Joseph mencolek lembut hidung sang adik.

"Ihhh... Phi menyebalkan!"

Sam merajuk ketika kakaknya memperlakukannya seperti anak kecil. Tetapi dia senang melihat kakaknya mulai menghangat. Walaupun ucapan kakaknya mengenai dokumen itu menjadi tanda tanya besar di kepalanya.

Pria cantik itu merasa nyaman di dekapan sang kakak. Tiba-tiba saja ia merindukan sosok Venice. Karena pria kejam itu sama sekali tidak menemuinya secara diam-diam layaknya pencuri. Sam tengah merindukan simbol lukanya yang membuatnya jatuh cinta.

01. WHY Seasons 1 | Loving in Silence is Painful [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang